Saat berhadapan dengan proses yang perlu dihentikan di Linux, selain perintah “kill” yang telah kita bahas sebelumnya, ada juga alat baris perintah yang berguna, yaitu “killall“. Dalam artikel ini, kami akan membahas dasar-dasar penggunaan perintah “killall” dengan beberapa contoh yang mudah dimengerti. Pastikan untuk dicatat bahwa semua contoh dalam tutorial ini telah diuji pada sistem operasi Ubuntu.

Apa Itu Perintah Killall di Linux?

Perintah “killall” memungkinkan Anda untuk menghentikan proses berdasarkan nama mereka. Ini sangat berguna ketika Anda ingin menghentikan semua instans dari suatu proses dengan nama tertentu. Berikut adalah sintaks dasar dari perintah ini:

killall [OPSI] nama_proses

Dalam manual perintah “killall,” dijelaskan sebagai berikut:

  • killall” mengirimkan sinyal ke semua proses yang menjalankan salah satu dari perintah yang Anda sebutkan.
  • Jika tidak ada nama sinyal yang ditentukan, maka sinyal “SIGTERM” akan dikirim.
  • Sinyal dapat ditentukan dengan nama (contoh: -HUP atau -SIGHUP), nomor (contoh: -1), atau dengan opsi -s.
  • Jika nama perintah berisi karakter garis miring (/), “killall” akan memilih proses yang menjalankan file tersebut, terlepas dari nama prosesnya.

Contoh-contoh Penggunaan Perintah Killall

Mari kita lihat beberapa contoh penggunaan perintah “killall” dengan gaya pertanyaan dan jawaban yang mudah dimengerti:

  1. Bagaimana Cara Menggunakan Perintah Killall?

    Menggunakan perintah “killall” sangat mudah. Anda hanya perlu memberikan nama proses sebagai argumen. Sebagai contoh, untuk menghentikan proses “gthumb” yang sedang berjalan di sistem, Anda dapat menggunakan “killall” seperti ini:

    killall gthumb

    Perhatikan bahwa jika Anda tidak yakin dengan nama prosesnya, Anda dapat menggunakan perintah “ps” untuk menemukan informasi tersebut.

  2. Apakah Perintah Killall Sensitif terhadap Huruf Besar-Kecil?

    Ya, perintah “killall” bersifat sensitif terhadap huruf besar-kecil. Ini berarti bahwa nama proses yang Anda berikan harus cocok dengan huruf besar-kecilnya. Berikut contohnya:

    Namun, jika Anda ingin mengabaikan perbedaan huruf besar-kecil, Anda dapat menggunakan opsi “-I.”

  3. Bagaimana Cara Meminta Konfirmasi Sebelum Mengakhiri Proses?

    Jika Anda ingin “killall” meminta konfirmasi dari pengguna sebelum mengakhiri proses, Anda dapat menggunakan opsi “-i.” Ini akan menjadikan operasi “killall” menjadi interaktif, memungkinkan Anda untuk memutuskan apakah proses harus dihentikan atau tidak.

    Sebagai contoh:

    killall -i nama_proses
  4. Bagaimana Cara Memilih Sinyal yang Dikirim ke Semua Proses?

    Secara default, “killall” mengirimkan sinyal “SIGTERM” ke proses. Namun, Anda dapat mengirimkan sinyal lain dengan menggunakan opsi “-s,” “–signal,” dan “-SIGNAL.”

    Untuk melihat daftar semua sinyal yang dapat digunakan, Anda dapat menggunakan opsi “-l”:

    killall -l
  5. Bagaimana Cara Mencegah “killall” Mengeluarkan Pesan “no process found”?

    Jika “killall” tidak menemukan proses yang sesuai dengan nama yang Anda berikan, itu akan mengeluarkan pesan “no process found.” Namun, jika Anda ingin mencegah “killall” mengeluarkan pesan tersebut, Anda dapat menggunakan opsi “-q.”

    Sehingga, “killall” akan tetap diam ketika tidak menemukan proses yang sesuai.

  6. Bagaimana Cara Menghentikan Semua Proses dari Pengguna Tertentu?

    Untuk menghentikan semua proses yang dimiliki atau dijalankan oleh pengguna tertentu, Anda dapat menggunakan opsi “-u.” Anda perlu menentukan nama pengguna sebagai argumen opsi ini.

    killall -u nama_pengguna

    Sebagai contoh:

    killall -u budi
  7. Bagaimana Cara Menghentikan Proses Berdasarkan Waktu?

    Misalnya, jika Anda ingin menghentikan semua proses yang telah berjalan selama lebih dari 5 jam, Anda dapat menggunakan opsi “-o”:

    killall -o 5h

    Demikian pula, jika Anda ingin menghentikan proses yang berjalan kurang dari 4 jam, Anda dapat menggunakan opsi “-y”:

    killall -y 4h
  8. Bagaimana Cara Membuat “killall” Menunggu Proses Berhenti?

    Setelah “killall” mengirim sinyal ke proses yang akan dihentikan, Anda mungkin ingin memastikan bahwa “killall” menunggu hingga proses benar-benar berhenti. Anda dapat melakukannya dengan menggunakan opsi “-w,” yang akan memaksa “killall” menunggu hingga proses benar-benar selesai.

    killall -w nama_proses

Kesimpulan

Perintah “killall” adalah alat yang kuat untuk menghentikan proses di Linux. Meskipun memiliki banyak opsi, contoh-contoh di atas sudah cukup untuk memahami penggunaan dasar “killall.” Anda dapat selalu merujuk ke halaman manual “killall” untuk informasi lebih lanjut tentang opsi dan penggunaan yang lebih lanjut.