Apa itu Windows as a service?

Windows as a service adalah pendekatan yang diperkenalkan Microsoft sejak Windows 10 untuk melakukan deployment, update, dan maintenance sistem operasi.

Alih-alih merilis versi baru Windows setiap tiga sampai lima tahun seperti sebelumnya, Microsoft kini secara terus-menerus melakukan update pada Windows 10 dan Windows 11. Update ini dibagi menjadi dua kategori: feature update dan quality update.

Feature update biasanya rilis dua kali setahun, sekitar bulan Maret dan September, dan berisi fitur baru untuk OS. Quality update adalah update kumulatif yang rilis minimal sebulan sekali, berisi patch keamanan dan perbaikan bug untuk meningkatkan stabilitas OS. Karena sifatnya kumulatif, update terbaru sudah mencakup semua update sebelumnya, sehingga otomatis menimpa versi lama. Setiap feature update masih akan mendapatkan quality update selama 18 bulan sejak dirilis.

Windows as a service explained
Penjelasan konsep Windows as a service

Opsi servicing untuk update Windows client

Admin IT bisa memanfaatkan tiga servicing channel dalam konsep Windows as a service untuk membuat grup deployment dengan user atau device yang berbeda, serta mengatur jadwal update yang berbeda. Tiga channel tersebut adalah:

Windows Insider Program. Member dari Windows Insider Program bisa mencoba update terbaru segera setelah dirilis dalam fase pengembangan Microsoft. Hal ini memungkinkan tim IT melakukan uji coba dan cek kompatibilitas sebelum update diberikan ke user organisasi secara luas. Microsoft juga mendorong feedback dari Insider terkait bug atau masalah. Biasanya periode uji coba sekitar empat bulan, tergantung masukan dari Insider. Jika update dinilai stabil oleh Microsoft, ISV, dan partner, maka statusnya menjadi “ready for broad deployment.”

General Availability Channel. Pada channel ini, feature update baru bisa diakses dan didistribusikan setahun sekali, bukan langsung saat rilis. Organisasi tetap bisa melakukan testing sebelum rollout ke seluruh lingkungan Windows, tetapi kesempatan untuk uji coba lebih terbatas dibanding Insider Program.

Long-Term Servicing Channel (LTSC). Channel ini ditujukan untuk device khusus seperti ATM atau kiosk yang membutuhkan tingkat keamanan dan stabilitas tinggi, serta tidak boleh sering mengalami downtime karena update OS. LTSC, yang hanya tersedia di Windows 10 Enterprise Long-Term Servicing Branch, memblokir feature update tapi tetap mengizinkan quality update. Admin IT bisa menunda quality update menggunakan Windows Update, Windows Update for Business, WSUS, atau SCCM. Update besar di LTSC biasanya muncul tiap tiga tahun, dan implementasinya lewat in-place upgrade.

Tools untuk servicing Windows

Admin IT bisa tetap menggunakan banyak tools manajemen lama di Windows untuk mengontrol update, di antaranya:

Windows Update. Melalui Windows Update, admin bisa memilih device mana saja yang masuk ke Semi-Annual Channel, serta menentukan apakah update bisa ditunda.

Windows Update for Business. Selain fitur defer update, Windows Update for Business mendukung manajemen terpusat melalui Group Policy. Admin bisa menunda update hingga 1 tahun penuh. Fitur ini juga tersedia di cloud lewat Microsoft Intune.

WSUS. Dengan WSUS, admin bisa lebih detail mengontrol kapan update dikirim ke device tertentu atau grup device spesifik.

SCCM. Dengan SCCM, admin bisa menunda dan menyetujui update, menargetkan device tertentu, serta mengatur bandwidth yang digunakan untuk distribusi update dan kapan proses update dijalankan.

Windows as a service di masa lalu

Sebelum Windows 10, istilah Windows as a service merujuk pada metode delivery Windows virtual desktop dan aplikasi melalui cloud service provider.

Pada model ini, provider bertanggung jawab atas backend seperti penyimpanan data, backup, keamanan, patch, dan upgrade. Data personal user disalin ke dan dari virtual desktop saat login dan logout. Sama seperti desktop as a service, Windows as a service ditawarkan dengan model subscription. Berdasarkan kebijakan lisensi virtualisasi Microsoft, setiap end-user wajib memiliki license key yang valid untuk setiap produk Microsoft yang dijalankan di virtual desktop.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *