Apa itu Most Significant Bit (MSB)?

Bit paling signifikan atau Most Significant Bit (MSB) adalah bit pada sebuah bilangan biner yang memiliki nilai tempat paling besar. Biasanya, MSB adalah bit yang posisinya paling kiri, atau bit yang dikirim lebih dulu dalam sebuah urutan. Contoh: pada bilangan biner 1000, MSB = 1; sedangkan pada bilangan biner 0111, MSB = 0.

Examples of most significant bit
Contoh MSB pada bilangan biner 1000 dan 0111.

Kalau MSB ada di sisi paling kiri (atau dikirim duluan), maka Least Significant Bit (LSB) biasanya ada di sisi paling kanan (atau dikirim terakhir). Misalnya, bilangan desimal 157 sama dengan biner 10011101 (atau nilai heksadesimal 9D).

Angka 1 di sisi kiri biner tersebut adalah MSB, karena memiliki nilai tempat 128 (yang paling besar dalam satu byte). Sedangkan angka 1 di sisi kanan adalah LSB, dengan nilai tempat 1 (yang paling kecil dalam byte).

Decimal number 157 in binary
Contoh menentukan MSB dan LSB dari bilangan 157.

Baik MSB maupun LSB punya peran penting dalam proses transmisi dan penyimpanan data. Misalnya, kalau data biner dikirim secara serial (satu per satu), biasanya urutan pengiriman ditentukan: apakah MSB first atau LSB first. Penentuan ini penting karena membantu program memahami bagaimana cara membaca data biner tersebut.

Konsep MSB dan LSB juga berlaku untuk byte. Most Significant Byte adalah byte dengan nilai tempat paling besar dalam sebuah word yang terdiri dari banyak byte. Seperti halnya bit, byte yang paling kiri (atau dikirim pertama) biasanya disebut MSB. Urutan ini dikenal sebagai big-endian, karena mulai dari “ujung besar” (MSB). Sebaliknya, kalau urutannya dibalik—LSB ada di kiri atau dikirim duluan—maka disebut little-endian.

Contoh lain: bilangan desimal 36.765 bisa disimpan sebagai bilangan biner 2-byte: 10001111 10011101. Nilai ini sama dengan heksadesimal 8F9D, di mana 8F adalah byte pertama (MSB) dan 9D adalah byte kedua (LSB).

Most significant bit vs. least significant bit
Diagram perbedaan antara MSB dan LSB.

Pada urutan biner di atas, byte pertama dianggap MSB karena memiliki nilai paling besar. Nilai heksadesimal juga menunjukkannya dengan menuliskan MSB terlebih dahulu (8F), baru kemudian LSB (9D). Format ini disebut big-endian. Namun, kalau urutannya dibalik jadi 9D8F, maka disebut little-endian karena LSB ditulis lebih dulu.

Dalam kondisi tertentu, urutan byte bisa saja tidak mengikuti aturan big-endian maupun little-endian. Contohnya pada data terenkripsi, urutan byte bisa diacak sehingga MSB atau LSB bisa muncul di posisi mana saja.

Tagged:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *