Apa itu query?

Query adalah sebuah pertanyaan atau permintaan informasi yang disampaikan dengan cara formal. Dalam ilmu komputer, istilah query biasanya mengacu pada permintaan untuk mengambil informasi dari sebuah database.

Apa itu query database?

Dalam konteks database, query adalah permintaan informasi atau data yang dibuat oleh pengguna dan ditulis dalam format tertentu. Format ini ditentukan oleh bahasa query yang didukung oleh database tersebut, seperti Structured Query Language (SQL). Seperti bahasa query lainnya, SQL menyediakan kode standar yang sudah ditentukan berisi instruksi yang bisa dipahami database untuk menghasilkan hasil yang sesuai sebagai jawaban atas query pengguna.
Selain menulis perintah query tertentu menggunakan bahasa query, ada beberapa cara lain untuk mengambil informasi dari database, di antaranya:

  • Menggunakan parameter yang tersedia. Di skenario ini, pengguna mendefinisikan parameter yang dibutuhkan untuk pertukaran informasi antar fungsi dan stored procedure untuk menghasilkan output tertentu.
  • Query by Example (QBE). Dengan QBE, pengguna mengisi field data dan nilainya di template kode yang sudah disiapkan oleh database relasional dan bahasa query.
  • Menggunakan query builder. Query builder menyediakan cara yang mudah dan interaktif untuk membuat query database dengan memilih opsi-opsi yang sudah ditentukan dari sebuah menu, sampai semua kriteria pencarian yang diinginkan terpenuhi. Kebanyakan query builder memungkinkan pembuatan query tanpa peduli sumber data, dan juga membantu pengguna berpengalaman untuk mengetikkan query menggunakan sintaks dari aplikasi query builder.

Query database bisa berbentuk action query atau select query. Action query meminta database untuk melakukan operasi tambahan terhadap data, seperti menyisipkan (insert), memperbarui (update), menghapus (delete), atau manipulasi data lainnya. Sedangkan select query hanya mengambil data dari database.

Apa yang dilakukan oleh query?

Secara umum, query digunakan untuk menemukan data spesifik di dalam database dengan memberikan atau memfilter kriteria tertentu. Beberapa bahasa query bahkan memungkinkan pengguna untuk membuat query lintas sumber data yang berbeda, termasuk data terstruktur, semi-terstruktur, dan data tidak terstruktur.
Query juga mengotomatisasi tugas-tugas manajemen data; membantu pengguna meringkas data; serta melakukan beberapa perhitungan atau manipulasi terhadap data tersebut, seperti menambahkan, menghapus, membuat tabel, dan mencari total.

Misalnya, di sebuah database relasional yang berisi record atau baris informasi. Kalau SQL yang digunakan sebagai bahasa query, pengguna bisa memakai perintah SQL SELECT untuk memilih data dari database dan mengembalikannya ke aplikasi. Hasil dari query ini disimpan dalam sebuah tabel hasil yang disebut result-set. Pengguna juga bisa memecah pernyataan SELECT menjadi bagian-bagian lain, seperti FROM, WHERE, dan ORDER BY, atau mengelompokkan serta mengagregasikan data untuk keperluan analisis atau ringkasan.

Bagaimana cara kerja query?

Query memberikan arti terhadap baris-baris kode yang digunakan dalam bahasa seleksi data supaya database bisa mengerti apa yang diminta pengguna dan menjalankan aksi sesuai permintaan. Database menyimpan data dalam banyak baris dan kolom, di mana baris berisi data dan kolom menentukan atribut untuk setiap data tersebut.
Dengan menjalankan query, pengguna bisa mengambil data spesifik dan menampilkannya dalam format tertentu. Jadi, ada pertukaran informasi dua arah antara pengguna dan database, karena keduanya “berbicara” dalam bahasa yang sama.

Query juga bisa memakai parameter, yang memungkinkan pengguna menjalankan variasi dari query tertentu. Pengguna diminta memasukkan nilai field, lalu nilai itu digunakan untuk membuat kriteria. Biasanya pengguna bisa memilih parameter dari daftar atau menu yang tersedia.

Contoh penggunaan query builder di SQL.
Figure 1. Contoh membuat query SQL dengan memilih tabel, field, dan kriteria pencarian

Apa itu query dalam SQL?

Bahasa query paling populer adalah **Structured Query Language (SQL)**. Salah satu alasan populernya SQL adalah karena SQL memang didesain khusus untuk berinteraksi dengan database, bahkan database yang isinya sangat besar.
Jadi, baik pengguna ingin mengambil data tertentu atau melakukan manipulasi terhadap data, SQL adalah salah satu pilihan terbaik saat ini.

Perlu dicatat, SQL dan MySQL itu berbeda. MySQL adalah software yang menggunakan SQL sebagai bahasa dasarnya. Beberapa ekstensi SQL lain termasuk Oracle SQL dan NuoDB.

Selain SQL, ada juga bahasa lain yang digunakan untuk query database, seperti Assets Query Language, Cassandra Query Language, Datalog, Data Mining Extensions, Neo4j Cypher, dan XQuery.

Apa itu query folding?

**Query folding** menggambarkan kemampuan Microsoft Power Query untuk menghasilkan satu pernyataan query yang menggabungkan pengambilan dan transformasi data dari sumbernya. **Power Query mashup engine**, bagian dari Microsoft Power Apps, akan mencoba melakukan query folding untuk meningkatkan efisiensi pengambilan atau transformasi data.
Power Query sendiri adalah alat untuk mashup dan transformasi data menggunakan bahasa M. Untuk sumber data seperti database relasional dan non-relasional, seperti Active Directory, OData, atau Microsoft Exchange, engine mashup akan “menerjemahkan” query dari bahasa M ke bahasa yang bisa dipahami sumber data tersebut, biasanya SQL. Kalau operasi dan transformasi kompleks bisa langsung dilakukan di sumber, Power Query memanfaatkan mesin database untuk memproses data dalam volume besar secara lebih efisien.

Query pencarian web

Query pencarian web berbeda dari query database. Kalau query database adalah permintaan ke database untuk mengambil data, **query pencarian web** adalah permintaan ke mesin pencari untuk menghasilkan hasil berdasarkan topik atau kata kunci tertentu yang dimasukkan pengguna.
Jadi, query pencarian web menggambarkan apa yang dicari pengguna saat mereka mengetikkan pertanyaan atau kata di mesin pencari seperti Bing, Google, atau Yahoo.

Query ini tidak butuh parameter posisi atau kata kunci seperti query database. Setiap mesin pencari menggunakan sebuah algoritma dan kriteria tertentu — yang biasanya tidak diungkapkan ke publik — untuk mencari dan menemukan hasil paling akurat. Hasil tersebut kemudian diurutkan berdasarkan relevansi, kualitas konten, tanggal, dan parameter lain, lalu ditampilkan dalam halaman hasil pencarian atau SERP.

Ada tiga jenis query pencarian:

  • Navigational: Mencari situs web tertentu.
  • Informational: Mencari informasi tentang topik tertentu, misalnya perbandingan iPhone dan Android.
  • Transactional: Bertujuan untuk melakukan transaksi, misalnya membeli produk di e-commerce seperti Amazon.

Jenis query lainnya

Beberapa query tidak ada hubungannya dengan database atau mesin pencari. Contohnya:

Di JavaScript, querySelector() membantu menemukan elemen pertama yang cocok dengan selector CSS tertentu. Kalau mau menemukan semua elemen yang cocok, gunakan querySelectorAll(). Kalau selector-nya tidak valid, bakal muncul error tipe SyntaxError. Kalau tidak ada elemen yang cocok, querySelector() akan mengembalikan nilai null.

Sementara itu, error query di Facebook biasanya muncul karena berbagai alasan. Kalau ini terjadi, pengguna akan mendapat pesan seperti “Error performing query.” Cara memperbaikinya biasanya cukup dengan merestart perangkat, refresh halaman, logout dan login kembali, atau membersihkan cache dan cookie di perangkat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *