Apa itu Virtual Hard Disk (VHD)?
Virtual Hard Disk (VHD) adalah format file disk image yang menyimpan seluruh isi dari hard drive sebuah komputer. VHD ini pada dasarnya merupakan tiruan dari hard disk fisik, mencakup data dan struktur seperti file sistem, partisi, dan lainnya. Biasanya digunakan sebagai bagian dari virtual machine (VM), VHD bisa disimpan di mana saja selama bisa diakses oleh host fisik, dan bahkan bisa dipindahkan dengan perangkat seperti USB flash drive.
Virtual Hard Disk vs. Hard Disk Fisik: Apa Bedanya?
Secara fungsi, VHD mirip banget sama hard disk fisik. Isinya juga bisa berupa sektor, file system, partisi, dan lain-lain. Di sistem, VHD akan muncul seperti hard disk biasa. Beberapa kemampuannya antara lain:
- Membuat sektor disk, file, dan folder
- Menjalankan sistem operasi
- Menjalankan aplikasi seperti biasa
Perbedaannya, VHD ini memang dirancang buat lingkungan virtual seperti VMware atau Hyper-V. Meski dibuat di atas disk fisik, VHD bersifat virtual dan punya distribusi logikanya sendiri. Ukurannya bisa tetap atau fleksibel, tergantung pengaturan sistem operasi (OS) atau virtualization manager yang dipakai.
OS akan mengakses VHD melalui device driver seperti biasa.
Jenis-Jenis Virtual Hard Disk
Ada tiga jenis utama VHD, yaitu: fixed, dynamic, dan differencing.
Fixed Virtual Hard Disk
Jenis ini menggunakan kapasitas yang tetap. Cocok untuk kebutuhan performa tinggi dan stabil.
Dynamic Virtual Hard Disk
Jenis ini mulai dari ukuran kecil dan akan membesar sesuai kebutuhan data. Keuntungannya adalah efisiensi alokasi ruang penyimpanan.
Differencing Virtual Hard Disk
Jenis ini dipakai buat duplikasi disk. Terdiri dari dua bagian: parent dan child. Perubahan hanya dicatat di disk anak, tanpa mengubah disk induk.
Keunggulan Virtual Hard Disk
Beberapa keuntungan menggunakan VHD:
Mudah diterapkan. VHD bisa disiapkan dengan konfigurasi standar OS tertentu.
Backup dan restore efisien. Kalau data di dalam VHD terhapus atau terkena malware, kita bisa restore dengan mudah.
Snapshot recovery. Bisa ambil snapshot dari konfigurasi dan rollback ke kondisi sebelumnya jika terjadi masalah.
Replikasi cepat. Bisa menyalin kerjaan dari satu mesin ke mesin lain, cocok buat kerja tim.
Isolasi pengguna. Setiap pengguna bisa punya lingkungan OS sendiri.
Hemat biaya. Tidak perlu banyak hardware fisik, cukup satu mesin bisa jalankan banyak VHD.
Cara Membuat Virtual Hard Disk di Windows
Di sistem operasi Windows (8.1, 10, 11, Server 2012/2016), VHD muncul di Disk Management seperti hard disk biasa. Warna biru artinya sedang aktif, dan abu-abu artinya tidak terhubung.
Langkah Membuat VHD
Perlu akses admin:
- Pilih menu Action, lalu klik Create VHD.
- Akan muncul dialog Create and Attach Virtual Hard Disk.
- Tentukan lokasi penyimpanan file VHD dan ukuran disk.
- Pilih jenis: dynamically expanding atau fixed size.
- Klik OK.
Cara Attach VHD (biar bisa digunakan)
- Dari menu Action, pilih Attach VHD.
- Masukkan lokasi file VHD.
Cara Detach VHD
- Klik kanan pada disk yang ingin dilepas.
- Pilih Detach VHD.
- Klik OK.
*Note: Detach hanya memutus sambungan, data dan file VHD tetap aman.*
VHD vs. VHDX
VHD awalnya dikenalkan oleh Connectix dan diadopsi Microsoft Hyper-V. Sedangkan VHDX adalah versi lanjutan dari VHD dengan beberapa kelebihan, seperti:
- Dukungan penyimpanan lebih besar
- Ukuran sektor logis lebih besar
- Resize disk tanpa shutdown
- Metadata yang lebih baik
- Perlindungan data saat mati listrik
Meski begitu, baik VHD maupun VHDX sama-sama bisa rusak karena bad block, jaringan tidak stabil, atau gangguan dari antivirus. Untungnya, ada banyak tools pemulihan data yang bisa bantu.