Apa Itu Green Data Center?

Green data center adalah pusat data yang dirancang untuk menyimpan, mengelola, dan mendistribusikan data dengan sistem mekanik, pencahayaan, listrik, dan komputasi yang dioptimalkan untuk efisiensi energi dan dampak lingkungan seminimal mungkin. Proses pembangunan dan pengoperasiannya melibatkan penggunaan teknologi dan strategi ramah lingkungan yang canggih.

Berikut ini beberapa contoh teknologi dan strategi yang biasa digunakan dalam green data center:

Meski biaya awal pembangunan dan sertifikasi green data center tergolong tinggi, penghematan operasional dan perawatan dalam jangka panjang bisa sangat signifikan. Selain itu, fasilitas ramah lingkungan juga memberikan tempat kerja yang sehat dan nyaman untuk karyawan serta meningkatkan hubungan positif dengan komunitas lokal.

Tekanan dari kelompok pemerhati lingkungan dan masyarakat umum terus meningkat agar pemerintah memberi insentif bagi bangunan hijau. Beberapa perusahaan bahkan bisa mendapatkan potongan pajak atau dukungan finansial karena menggunakan teknologi yang bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Kenapa Kita Butuh Green Data Center?

Berdasarkan Storage Networking Industry Association, konsumsi energi merupakan salah satu pengeluaran terbesar dalam pengoperasian data center — dan masuk 10 besar kekhawatiran utama para operator data center.

Menerapkan pendekatan ramah lingkungan dalam pengelolaan data center memang butuh investasi besar di awal, tapi banyak keuntungan yang bisa dirasakan dalam jangka panjang, seperti:

  • mengurangi biaya operasional jangka panjang;
  • menghemat ruang fisik;
  • menurunkan emisi karbon;
  • mengurangi penggunaan air;
  • mengurangi limbah;
  • menghemat konsumsi listrik;
  • memprioritaskan penggunaan sumber daya terbarukan dan berkelanjutan.

Metode Pengukuran Performa Green Data Center

Ada dua metrik utama yang digunakan untuk mengukur efisiensi energi dan keberlanjutan data center. Metrik ini banyak dipakai untuk mensertifikasi bahwa suatu bangunan menggunakan energi secara efisien dan ramah lingkungan.

Power Usage Effectiveness (PUE)

PUE dikembangkan pada tahun 1997 dan mengukur konsumsi daya di data center. Ini adalah rasio antara total daya yang masuk ke data center dengan daya yang benar-benar digunakan oleh perangkat IT. Target idealnya adalah mendekati angka 1, artinya efisiensi penggunaan daya sangat tinggi.

Carbon Usage Effectiveness (CUE)

CUE dikembangkan oleh The Green Grid. Metrik ini menunjukkan apakah data center telah mencapai target keberlanjutan. Ini adalah rasio antara emisi karbon dioksida yang dihasilkan dan total energi yang digunakan. Semakin kecil nilainya, makin baik performa pengendalian emisi karbon dan jejak karbon-nya.

Dua sertifikasi yang dapat digunakan untuk memvalidasi efisiensi energi dan kepedulian lingkungan suatu bangunan atau perangkat IT adalah:

  1. Leadership in Energy and Environmental Design (LEED). Dikembangkan oleh U.S. Green Building Council, sertifikasi ini diberikan pada bangunan yang berhasil memenuhi standar ketat efisiensi energi dan ramah lingkungan.
  2. Energy Star. Program ini dari EPA dan Departemen Energi AS. Produk yang bersertifikat Energy Star terbukti hemat energi dan sejak 1992 telah membantu menghemat lebih dari 5 triliun kilowatt listrik.

Komponen dalam Green Data Center

Hampir semua aspek data center — dari desain bangunan sampai pemilihan perangkat — bisa dibuat lebih efisien dan ramah lingkungan.

Baik membangun dari nol atau merenovasi data center lama, aspek efisiensi energi dan ramah lingkungan seharusnya jadi pertimbangan utama. Organisasi bisa bekerja sama dengan firma desain yang sudah berpengalaman dalam proyek hemat energi.

Beberapa komponen dan pertimbangan desain dalam green data center antara lain:

  • Cold dan hot aisle. Penempatan server diatur agar aliran udara panas dan dingin dipisahkan secara efisien untuk pendinginan maksimal.
  • Free air cooling. Sistem pendinginan yang memanfaatkan udara luar, ideal untuk lokasi beriklim dingin.
  • Server hemat energi. Server jenis ini dirancang untuk konsumsi listrik rendah, cocok untuk data center efisien.
  • Modular data center. Data center portabel yang bisa dipasang dengan cepat, juga dikenal dengan sebutan data center in a box.
  • Pendinginan evaporatif. Teknologi seperti pad evaporasi dan semprotan tekanan tinggi digunakan untuk mendinginkan ruangan dengan penguapan air.
  • Heat recovery. Panas buangan dari operasional data center digunakan kembali untuk menghangatkan ruang lain.
  • Ultrasonic humidification. Teknologi ultrasound efisien yang digunakan untuk menghasilkan kelembapan dalam perangkat data center.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *