Apa itu SSD form factor?
Sebuah form factor pada SSD adalah ukuran, konfigurasi, atau susunan fisik dari media solid-state storage. Form factor inilah yang menentukan apakah media penyimpanan tersebut secara fisik kompatibel dan bisa dipasang atau diganti dengan komponen komputer lainnya.
Storage Networking Industry Association mengklasifikasikan ada tiga jenis form factor utama untuk level enterprise: solid-state drives (SSD), solid-state cards, dan solid-state modules.
SSD dengan form factor tradisional biasanya mirip dengan hard disk drive (HDD) sehingga bisa dipasang di slot yang sama. Sementara itu, solid-state cards menggunakan form factor kartu standar, misalnya Peripheral Component Interconnect Express (PCIe), dan dipasang langsung ke printed circuit board.
Solid-state modules biasanya ditempatkan di dual in-line memory module (DIMM) atau small outline DIMM. Modul ini bisa saja tetap menggunakan interface HDD standar, seperti Serial Advanced Technology Attachment (SATA).
Artikel ini merupakan bagian dari
Panduan flash memory: arsitektur, jenis, dan produk
- Yang juga mencakup topik:
- Perbedaan Flash memory vs. RAM
- 5 produsen NAND flash yang menyeimbangkan performa dan reliabilitas
- QLC vs. TLC SSD: Mana yang lebih cocok untuk kebutuhan penyimpananmu?
Form factor keempat adalah portable USB drive, yang umumnya dianggap sebagai penyimpanan solid-state untuk kebutuhan konsumen.
Bagaimana cara kerja SSD form factor?
Sebuah sistem komputer menggunakan dua jenis RAM. Dynamic RAM (DRAM) butuh daya agar tetap berfungsi dan akan kehilangan data saat komputer dimatikan. Sedangkan Static RAM (SRAM) mampu menyimpan muatan listrik agar data tetap siap dipakai. Kedua jenis RAM ini bisa ditanamkan dalam sebuah form factor SSD beserta konektornya, dan mendukung berbagai tipe perangkat penyimpanan.
Form factor SSD bisa dirancang agar dipasang di drive bay, misalnya di motherboard laptop. Ada juga yang bisa langsung dicolok ke port USB. Pemilihan form factor biasanya disesuaikan dengan aplikasi atau kebutuhan penggunaan SSD.
Secara sederhana, form factor menjelaskan bentuk fisik dan konfigurasi unit SSD. Di dalamnya bisa terdiri dari berbagai komponen seperti SRAM, DRAM, flash memory, jalur bus penghubung antar komponen, controller, dan konektor untuk dipasang ke motherboard atau port USB. Contoh komponen yang biasanya ada di dalam form factor antara lain PCIe SSD, SATA SSD, dan M.2 SSD. Ada juga SSD berbasis NVMe (non-volatile memory express) dan sistem operasi yang mendukungnya.

Jenis-jenis form factor
SSD umumnya berbasis pada flash memory. Flash memory bisa menyimpan data meskipun daya dimatikan, serta tersedia dalam berbagai ukuran. Karena itulah, ada banyak varian form factor SSD yang bisa dipakai.

Berikut ini adalah daftar jenis form factor utama:
- Enterprise and Data Center Standard Form Factor (EDSFF). Form factor ini dikembangkan oleh konsorsium vendor dan punya standar spesifikasi. Varian EDSFF berbagi protokol operasi, interface, konektor, dan konfigurasi pin yang sama.
- M.2. Dulu disebut Next Generation Form Factor (NGFF). SSD M.2 dipasang secara internal, mendukung berbagai interface, tersedia dalam beberapa ukuran, lebih kecil dari SSD 2,5 inci, dan biasanya bisa dilepas.
- U.2. Punya lebar 2,5 inci dan panjang 3,6 inci. U.2 tersedia dalam dua ketebalan: 7 mm dan 15 mm. Form factor ini cukup populer, mendukung beberapa interface, dan sering digunakan di sistem yang awalnya berbasis HDD.
- Add-in cards. Dipasang di drive bay dengan panel depan yang biasanya dikunci dengan sekrup di casing perangkat. Tipe ini cocok untuk kebutuhan komputasi dan penyimpanan dengan performa tinggi.
Pelajari lebih lanjut tentang form factor SSD umum dan flash memory di panduan lengkap ini.