Mixed reality adalah teknologi canggih yang menggabungkan virtual reality (VR), yaitu pengalaman imersif sepenuhnya dari dunia digital, dengan augmented reality (AR), yang menyisipkan elemen digital ke dalam dunia nyata. Dalam spektrum realitas-virtualitas, mixed reality berada di tengah-tengah, memungkinkan pengguna untuk merasakan dan berinteraksi dengan elemen dari VR dan AR di lingkungan fisik mereka.
Berbeda dengan AR dan VR yang lebih terpisah, mixed reality memungkinkan elemen dari dunia fisik dan virtual untuk berinteraksi secara mulus. Pengguna bisa melihat dan berinteraksi dengan objek digital di dalam konteks dunia nyata mereka. Contohnya, dalam sebuah game, pemain bisa memukul karakter NPC (non-player character) yang muncul sebagai hologram 3D, menggunakan benda nyata seperti botol minum.
Untuk menggabungkan dunia nyata dengan dunia virtual, mixed reality biasanya menggunakan headset atau perangkat khusus seperti Microsoft HoloLens. Alat ini memetakan lingkungan sekitar secara real-time, serta memanfaatkan pelacakan tangan/mata dan suara spasial untuk menciptakan perpaduan yang realistis antara realitas dan imajinasi.
Cara kerja mixed reality
Mixed reality berada di antara augmented reality (yang menambahkan konten digital ke dunia nyata) dan virtual reality (yang sepenuhnya membenamkan pengguna dalam lingkungan digital). Karena menggabungkan keduanya dengan dunia nyata, mixed reality membutuhkan teknologi canggih agar proses integrasi antara dunia virtual dan fisik berjalan mulus.
Headset mixed reality dilengkapi dengan berbagai komponen seperti kamera dan sensor, serta tampilan antarmuka yang bisa memproyeksikan elemen seperti adegan dari game. Teknologi ini sangat mengandalkan input sensorik dan pelacakan gerakan agar bisa memproses dan memfasilitasi interaksi real-time antara objek nyata dan elemen virtual—fitur kunci yang membedakan mixed reality dari VR dan AR.
Perangkat lunak canggih digunakan untuk memproses data yang dikumpulkan oleh kamera dan sensor headset. Informasi ini dianalisis untuk menampilkan elemen VR secara akurat di lingkungan fisik pengguna, yang terus dimonitor oleh sistem agar tetap sinkron secara real-time.
Dengan data dari sensor, sistem menciptakan peta tiga dimensi dari lingkungan sekitar yang disebut spatial mapping. Pemetaan ini sangat penting agar interaksi antara objek virtual dan fisik berjalan natural.
Sebagai contoh, jika kamera mengenali ada sofa di ruangan, perangkat lunak bisa menempatkan NPC duduk di sofa tersebut atau menaruh objek virtual di atas meja. Sistem juga mampu menyembunyikan objek digital di balik benda nyata untuk menciptakan pengalaman yang lebih realistis.
Teknologi ini juga memungkinkan pengguna untuk “menempelkan” (anchor) objek digital ke tempat tertentu di dunia nyata. Objek digital ini akan tetap di tempat meskipun pengguna bergerak. Misalnya, buku virtual bisa diletakkan di atas meja kopi dan tetap berada di sana sampai pengguna memindahkannya lagi.
Aplikasi mixed reality
Meskipun masih tergolong teknologi baru, mixed reality sudah mulai digunakan dalam berbagai bidang, baik untuk keperluan praktis maupun hiburan.
Pendidikan
Mixed reality membuka pengalaman belajar yang lebih interaktif dan imersif, seperti:
- Field trip virtual.
- Eksperimen sains digital.
- Rekonstruksi sejarah interaktif.
Pengalaman belajar imersif menggunakan mixed reality membantu siswa dari berbagai gaya belajar untuk lebih mudah memahami materi secara langsung. Untuk pembelajaran jarak jauh, mixed reality memberikan pengalaman interaktif yang lebih dalam melalui kolaborasi di lingkungan belajar virtual.
Mixed reality juga digunakan dalam pelatihan teknis seperti di bidang teknik atau manufaktur, sehingga siswa bisa belajar langsung tanpa risiko bahaya atau kerugian biaya besar.
Hiburan
Dunia hiburan jadi salah satu sektor utama yang memanfaatkan mixed reality, terutama dalam gaming. Dengan teknologi ini, pemain bisa benar-benar “masuk” ke dalam game, berinteraksi langsung dengan karakter dan objek yang terintegrasi dengan dunia nyata mereka.
Dalam storytelling, pengguna bisa ikut serta dalam cerita, membuat pilihan, dan menjelajahi lingkungan mixed reality untuk merasakan narasi secara lebih mendalam.
Kesehatan
Dalam dunia medis, mixed reality digunakan untuk membantu perencanaan dan pelaksanaan prosedur bedah melalui visualisasi 3D anatomi pasien.
Mahasiswa kedokteran juga bisa menggunakan teknologi ini untuk praktik prosedur dalam lingkungan simulasi yang aman. Selain itu, mereka bisa berlatih keterampilan penting seperti komunikasi dengan pasien dan persiapan operasi.
Bagi pasien, mixed reality membantu dalam visualisasi kondisi medis mereka, sehingga mereka bisa memahami dan mengambil keputusan dengan lebih baik.
Militer
Di bidang militer dan pertahanan, mixed reality digunakan untuk simulasi pelatihan tempur agar prajurit bisa berlatih dalam lingkungan realistis tanpa risiko besar.
Teknologi ini juga mendukung perencanaan strategi melalui model 3D dari lokasi dan situasi yang akan dihadapi, membantu prajurit memahami dan mengantisipasi tantangan di lapangan.
Kerja jarak jauh
Tim yang bekerja secara remote bisa memanfaatkan mixed reality untuk kolaborasi yang lebih efektif dengan produk atau dokumen virtual secara langsung.
Teknologi ini juga mendukung workspace digital, yang memungkinkan akses cepat ke alat-alat virtual penting yang bisa disesuaikan dengan lingkungan kerja fisik pengguna.
Perbedaan mixed reality dan augmented reality
Walaupun mixed reality mencakup elemen augmented reality, ada beberapa perbedaan utama antara keduanya:
- Integrasi. AR hanya menambahkan objek digital ke dunia nyata, sementara mixed reality memungkinkan interaksi dua arah antara objek digital dan lingkungan fisik.
- Teknologi. Mixed reality butuh perangkat khusus seperti headset, sedangkan AR bisa diakses lewat perangkat umum seperti smartphone atau tablet.
- Penggunaan. AR umumnya digunakan dalam game mobile seperti Pokemon Go atau aplikasi marketing, sementara mixed reality punya cakupan penggunaan yang lebih luas dan kompleks.
Perangkat mixed reality dan teknologi tampilan
Mixed reality sangat bergantung pada perangkat khusus untuk menampilkan kontennya. Selain Microsoft HoloLens, perangkat seperti Magic Leap One dan Varjo XR-3 juga cukup dikenal di pasar.
Beberapa teknologi tampilan yang digunakan antara lain:
- Cave Automatic Virtual Environment. CAVE adalah ruang fisik yang menampilkan grafik 3D pada dinding, lantai, dan langit-langit untuk menciptakan imersi penuh.
- Head-up display. Tampilan transparan yang menyajikan informasi langsung di garis pandang pengguna tanpa harus mengalihkan pandangan.
- Head-mounted display. Headset yang menampilkan informasi dengan sudut pandang yang lebih luas di depan wajah pengguna.