Apa Itu Mobile Data?

Mobile data adalah konten internet yang dikirimkan ke perangkat mobile seperti smartphone dan tablet lewat koneksi seluler wireless. Paket data seluler biasanya menyediakan kuota transfer data per bulan dengan harga yang bervariasi tergantung jenis paketnya.

Ketika kita mengirim email, mengakses halaman web, atau pakai aplikasi mobile, perangkat akan mengirim dan menerima data dari internet. Kalau nggak ada koneksi Wi-Fi di sekitar, perangkat mobile bakal otomatis pakai layanan langganan dari penyedia jaringan seluler. Biasanya, orang-orang—baik pengguna individu maupun bisnis—lebih memikirkan mobile data dari sisi biaya dan pemakaian, soalnya data dihitung terpisah dari panggilan suara dan bisa bikin tagihan bulanan membengkak.

Pertumbuhan jumlah pengguna mobile, makin banyaknya perangkat yang dimiliki, dan aplikasi-aplikasi dengan bandwidth tinggi seperti video streaming dan video conferencing bikin konsumsi mobile data tiap tahun terus meningkat. Laporan tahunan Mobility Report dari perusahaan telekomunikasi Ericsson yang dirilis Juni 2021 memperkirakan bahwa lalu lintas data seluler global per bulan mencapai 49 exabyte. Diprediksi angka ini bakal tembus 237 exabyte per bulan pada tahun 2026.

Perbandingan Mobile Data vs. Wi-Fi

Baik Wi-Fi maupun paket data mobile sama-sama memungkinkan kita mengakses internet tanpa kabel. Bedanya, Wi-Fi adalah jaringan lokal nirkabel (wireless local area network/WLAN) yang jangkauannya terbatas. Kalau terhubung ke Wi-Fi, perangkat kita bakal terhubung ke router atau access point yang melayani area tertentu.

Sementara itu, koneksi mobile data memungkinkan kita mengakses internet lewat jaringan seluler milik penyedia layanan seperti Verizon atau AT&T. Dalam hal ini, perangkat mobile bakal nyambung ke menara BTS (base transceiver station) yang menjadi bagian dari jaringan luas yang bisa mencakup area geografis sangat besar. Akses ini memang fleksibel dan praktis, tapi ada biaya per gigabyte data yang berlaku sesuai kebijakan dari paket langganan pengguna.

Gimana Cara Kerja Mobile Data?

Mobile data bekerja dengan menciptakan koneksi nirkabel menggunakan frekuensi radio, yang memungkinkan perangkat saling berkomunikasi. Data yang diunggah atau diunduh lewat jaringan mobile dipancarkan ke atau dari base station atau macrocell yang biasanya dipasang di menara seluler. Satu macrocell bisa mencakup area yang luas, dan beberapa cell bisa saling overlap untuk menjamin jangkauan data yang stabil dan merata di area ribuan kilometer.

Teknologi jaringan seluler untuk mobile data berkembang berdasarkan “generasi”. Berikut sejarah singkatnya:

Generasi Pertama (1G)

1G cuma bisa kirim suara menggunakan standar analog yang mulai diperkenalkan tahun 1979 dan terus digunakan sampai 1980-an. Belum ada layanan data di era ini.

Generasi Kedua (2G)

2G mulai masuk tahun 1990-an dan jadi awal dari komunikasi data digital. Kebanyakan jaringan 2G pakai GSM dengan teknologi CDMA. Teknologi seperti GPRS dan EDGE juga mulai digunakan. 2G bikin operator bisa kasih layanan SMS dan MMS ke pengguna lewat Short Message Service dan Multimedia Messaging Service.

Generasi Ketiga (3G)

3G mulai hadir di awal 2000-an dengan kecepatan dan bandwidth jauh lebih tinggi dibanding pendahulunya. 3G pakai standar CDMA2000, serta teknologi seperti UMTS dan HSPA yang mendukung panggilan video dan aplikasi mobile yang mulai marak.

Generasi Keempat (4G LTE)

Tahun 2010-an, 4G menggantikan 3G dengan kemampuan yang lebih canggih. Teknologinya mengandalkan Multiple Input Multiple Output dan Orthogonal Frequency-Division Multiplexing. Beberapa jaringan disebut “4G LTE” karena menggunakan LTE sebagai transisi dari 3G ke 4G. Kelebihannya termasuk kepadatan sel yang lebih baik, VoIP, dan bandwidth yang besar.

Generasi Kelima (5G)

5G adalah teknologi seluler yang dikembangkan di era 2020-an. Meski dibangun di atas fondasi 4G LTE, 5G pakai sistem small cell station, bukan menara besar, untuk mengakomodasi ledakan jumlah perangkat yang terhubung. Keuntungannya antara lain latency rendah dan komunikasi real-time. Para peneliti juga udah mulai kembangkan 6G untuk mendukung edge computing dan Internet of Things.

Pemakaian Mobile Data Saat Ini

Peningkatan jaringan 5G akan bikin ketersediaan dan kecepatan data mobile makin tinggi. Laptop dan tablet dengan dukungan 5G juga bisa langsung konek ke jaringan seluler tanpa perlu Wi-Fi. Ini artinya, pemakaian data per orang bisa naik drastis. Karena harga data juga makin naik, penting banget buat kita paham pemakaian data kita dan mengelolanya sebaik mungkin.

Banyak aktivitas harian dan aplikasi yang boros data, bahkan ketika nggak lagi aktif dipakai. Kita mengakses data saat browsing, dengerin podcast, atau baca email. Berikut ini adalah estimasi pemakaian data dari beberapa aktivitas umum:

AktivitasKebutuhan Data
Email50 KB per pesan
Upload foto1,5 MB per foto (bisa bervariasi)
Facebook1-2 MB per menit (autoplay video dimatikan)
Browsing2,5 MB per menit (bisa bervariasi)
Gaming online1,5 MB per menit (sangat bervariasi)
Streaming musik1-2 MB per menit
Streaming podcast60-100 MB per jam (tergantung buffering dan kualitas data)
YouTube2,5-6 MB per menit, tergantung resolusi (HD lebih boros)
Netflix1-3 GB per jam, tergantung kualitas (HD paling boros)

Cara Mengatur Penggunaan Mobile Data

Beberapa paket data memang menawarkan kuota unlimited, tapi ada juga yang punya batasan ketat. Data cap adalah batas maksimal data yang bisa digunakan dalam satu periode tagihan. Biasanya kalau pengguna melebihi batas ini, bakal kena tarif tambahan untuk setiap data yang dipakai. Ada juga operator yang nggak langsung mengenakan biaya tambahan, tapi…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *