Apa itu Network Fabric?
“Network fabric” adalah istilah umum yang digunakan untuk mendeskripsikan infrastruktur dasar jaringan data secara keseluruhan.
Jaringan “fabric” adalah sebuah network topology di mana data bisa mengalir antar node secara lateral (timur ke barat), maupun secara vertikal (utara ke selatan). Ciri khas dari fabric network adalah pola koneksi yang berulang dan teratur dalam diagram jaringannya. Tapi perlu dicatat, istilah “fabric network” bisa memiliki arti yang berbeda tergantung vendor, jadi nggak ada definisi baku yang universal.

Sebenarnya istilah “network fabric” dulu berasal dari analogi kain tenun (fabric) yang dijadikan penopang kain lain. Kata “net” di sini seperti jaring ikan, sedangkan “work” merujuk pada proses pengerjaannya.
Seiring berkembangnya istilah “network” yang awalnya dipakai untuk jaringan telegraf, telepon, hingga komputer, istilah “network fabric” pun mulai masuk ke kamus teknikal. Hal ini karena diagram jaringan atau switch seringkali terlihat seperti kain tenun dengan kabel-kabel yang bersilangan.
Di era modern, “network fabric” biasanya dipakai untuk menyebut keseluruhan struktur jaringan komputer, termasuk kabel, switch, router, dan software yang mendukungnya. Kadang, istilah ini juga disingkat jadi “fabric” aja.
Contohnya, kita bisa bilang: “data mengalir melalui network fabric menuju tujuannya.”
Perlu dicatat, istilah “network fabric” adalah istilah umum yang bisa punya makna berbeda tergantung konteks penggunaan atau produk dari vendor tertentu. Dalam banyak kasus, istilah ini dipakai sebagai buzzword dan bisa digantikan cukup dengan kata “network” aja.
Apa itu Jaringan “Fabric”?
Istilah “fabric” sering digunakan vendor untuk menggambarkan topologi jaringan yang terdiri dari banyak node peer-to-peer yang saling terhubung dalam pola yang teratur. Dalam konteks ini, fabric network bisa dibilang versi yang lebih spesifik dari mesh network. Bedanya, fabric network lebih menekankan koneksi timur-barat (antar node sejajar) dan utara-selatan (antar level jaringan), sedangkan mesh network bisa jadi tidak teratur.
Topologi jaringan tradisional biasanya mengandalkan aliran traffic utara-selatan, di mana data naik ke perangkat jaringan yang lebih besar dan biasanya cuma ada satu jalur antar dua titik.
Mesh network memungkinkan jalur ganda karena koneksi antar node yang fleksibel. Nah, pada fabric network, biasanya ada banyak jalur yang panjangnya sama antar node. Ini memungkinkan penggunaan Equal Cost Multi-Path (ECMP) routing, yang membuat jaringan bisa melakukan load balancing dan throughput lebih tinggi dibanding jaringan yang mengandalkan koneksi backbone besar.
ECMP bisa diterapkan menggunakan protokol seperti OSPF (Open Shortest Path First) atau BGP (Border Gateway Protocol).
Topologi fabric network cocok dipertimbangkan saat merancang jaringan gedung atau jaringan kampus.
Pelajari juga dua belas protokol jaringan yang umum dan fungsinya, serta kapan sebaiknya menggunakan BGP dibanding OSPF. Jangan lewatkan juga panduan lengkap tentang manajemen jaringan untuk skala enterprise.