Apa itu router?

Router adalah perangkat fisik maupun virtual yang bertugas untuk meneruskan informasi antar dua atau lebih jaringan komputer berbasis packet-switched. Router akan memeriksa alamat IP tujuan dari suatu paket data, menghitung jalur terbaik agar bisa sampai ke tujuan, lalu meneruskannya sesuai rute tersebut.

Router adalah jenis umum dari gateway. Biasanya diletakkan di titik pertemuan antara dua atau lebih jaringan, termasuk di setiap titik keberadaan (point of presence) di internet. Sebuah paket data bisa saja melewati ratusan router saat berpindah dari satu jaringan ke jaringan lainnya dalam perjalanan menuju tujuan akhirnya. Router bekerja di Layer 3, yaitu lapisan jaringan dalam model Open Systems Interconnection (OSI).

Router tradisional biasanya merupakan perangkat mandiri yang menggunakan perangkat lunak milik vendor tertentu. Sementara itu, virtual router adalah instansi perangkat lunak yang menjalankan fungsi yang sama seperti router fisik. Virtual router biasanya berjalan di server biasa (commodity server), bisa berdiri sendiri atau dikemas bersama fungsi jaringan virtual lainnya seperti firewall packet filtering, load balancing, dan optimalisasi WAN.

Perangkat jaringan lain seperti wireless access point dan switch juga bisa punya fungsi router bawaan.

Cara kerja router

Router akan memeriksa alamat IP tujuan di header sebuah paket, lalu mencocokkannya dengan tabel routing untuk menentukan lompatan (hop) terbaik berikutnya. Tabel routing berisi instruksi untuk meneruskan data ke berbagai tujuan jaringan, terkadang dengan mempertimbangkan variabel lain seperti biaya. Intinya, tabel routing adalah kumpulan aturan algoritmik untuk menghitung jalur terbaik agar lalu lintas bisa sampai ke alamat IP yang dituju.

Tabel routing biasanya punya default route, yang dipakai router jika tidak ada opsi pengiriman yang lebih baik. Contohnya, router di rumah atau kantor kecil biasanya akan meneruskan semua lalu lintas keluar lewat satu jalur default ke ISP-nya.

Tabel routing bisa bersifat statis atau dinamis. Router statis dikonfigurasi secara manual, sedangkan router dinamis akan memperbarui tabel routing-nya secara otomatis berdasarkan aktivitas jaringan dan bertukar informasi dengan perangkat lain melalui protokol routing.

Banyak router juga menjalankan fungsi Network Address Translation (NAT), yaitu menyamarkan alamat IP pribadi di LAN dengan mengganti semua lalu lintas keluar menjadi satu alamat IP publik bersama. NAT berguna untuk menghemat penggunaan alamat IP publik dan juga meningkatkan keamanan jaringan.

Jenis-jenis router

Berikut beberapa jenis router yang umum digunakan:

  • Core router
  • Edge router
  • Branch router
  • Logical router
  • Wireless router

Core router

Core router digunakan oleh ISP dan merupakan jenis router tercepat dan paling kuat. Core router ini berada di pusat internet dan meneruskan informasi melalui tulang punggung (backbone) utama berbasis serat optik. Router milik perusahaan besar akan terhubung ke core router untuk menjangkau internet.

Edge router

Edge router atau access router adalah perangkat dengan kapasitas lebih kecil yang berada di batas jaringan lokal (LAN) dan menghubungkannya ke internet publik, WAN privat, atau LAN eksternal. Edge router rumahan atau kantor kecil disebut subscriber edge router.

Branch router

Branch router menghubungkan kantor cabang perusahaan ke jaringan WAN, dan terhubung ke edge router di kampus pusat. Biasanya branch router punya fitur tambahan seperti time-division multiplexing, manajemen jaringan nirkabel, dan percepatan aplikasi WAN.

Logical router

Logical router adalah partisi terkonfigurasi dari router fisik tradisional. Ia meniru fungsi perangkat keras router, memungkinkan satu perangkat menjalankan beberapa domain routing. Setiap logical router bisa punya beberapa instansi routing dan tabel routing-nya sendiri.

Wireless router

Wireless router bekerja mirip dengan router di jaringan lokal yang pakai kabel, tapi memungkinkan mobilitas lebih tinggi untuk laptop atau perangkat portabel. Wireless router menggunakan standar 802.11g, yang cocok untuk transmisi jarak pendek.

Protokol routing pada router

Protokol routing menentukan bagaimana router mengenali router lain dalam jaringan, melacak semua kemungkinan tujuan, dan membuat keputusan dinamis ke mana data akan dikirim.

Berikut beberapa jenis protokol routing:

  • Open Shortest Path First (OSPF). OSPF mencari jalur terbaik untuk paket saat melintasi jaringan yang saling terhubung. OSPF ditetapkan oleh Internet Engineering Task Force sebagai salah satu protokol Interior Gateway.
  • Border Gateway Protocol (BGP). BGP mengatur bagaimana paket dirutekan di internet dengan cara bertukar informasi antar edge router. BGP menjaga stabilitas jaringan dengan memastikan router bisa langsung beradaptasi mencari jalur lain jika salah satu jalur putus.
  • Interior Gateway Routing Protocol (IGRP). IGRP digunakan oleh jaringan otonom untuk bertukar informasi routing antar gateway. Protokol jaringan lainnya kemudian menggunakan info tersebut untuk menentukan jalur pengiriman data.
  • Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP). EIGRP adalah pengembangan dari IGRP. Jika sebuah router tidak menemukan rute ke tujuan, ia akan meminta bantuan router di sekitarnya hingga rute ditemukan. Ketika ada perubahan pada tabel routing, router hanya akan memberi tahu tetangganya tentang perubahan tersebut, bukan mengirim ulang seluruh tabel.
  • Exterior Gateway Protocol (EGP). EGP digunakan untuk bertukar informasi routing antar dua gateway tetangga yang masing-masing punya router sendiri. Biasanya digunakan oleh host di internet untuk bertukar data routing.
  • Routing Information Protocol (RIP). RIP adalah protokol awal yang menjelaskan bagaimana router saling berbagi informasi saat lalu lintas berpindah antar LAN yang terhubung. RIP hanya mendukung maksimal 15 hop, sehingga tidak cocok untuk jaringan besar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *