Apa Itu Terminal Server?

Terminal server, yang juga dikenal sebagai communication server, adalah perangkat keras atau server yang menyediakan titik koneksi bersama untuk terminal seperti PC, printer, dan perangkat lainnya ke jaringan area lokal atau luas (WAN). Terminal ini terhubung ke terminal server melalui RS-232C atau RS-423 serial port.

Di sisi lain, terminal server terhubung ke jaringan melalui network interface cards (NICs), baik ke jaringan area lokal (LAN) seperti Ethernet atau Token Ring, atau ke WAN menggunakan modem, jaringan X.25, atau gateway 3270. Berbagai jenis terminal server memiliki metode koneksi yang berbeda tergantung pada produsennya. Beberapa bahkan bisa dikonfigurasi sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Dengan adanya terminal server, setiap terminal tidak perlu memiliki NIC atau modem sendiri, karena sumber daya koneksi di dalamnya bisa digunakan bersama oleh semua terminal yang terhubung.

Beberapa terminal server mampu menangani ratusan terminal sekaligus. Terminal yang digunakan bisa berupa PC, terminal yang meniru 3270, printer, atau perangkat lain dengan antarmuka RS-232/423. Terminal ini bisa menggunakan TCP/IP untuk koneksi Telnet ke host, LAT untuk koneksi ke host Digital Equipment Corporation (DEC), atau TN3270 untuk koneksi ke host IBM yang menjalankan aplikasi 3270. Beberapa terminal server bahkan memungkinkan pengguna memiliki beberapa koneksi host ke berbagai sistem operasi, seperti UNIX, IBM, dan DEC.

Meskipun konsep terminal berasal dari dunia mainframe, sistem operasi Windows Server juga sudah lama memiliki fitur untuk bertindak sebagai terminal server.

Bagaimana Cara Kerja Terminal Server?

Cara kerja terminal server bisa berbeda tergantung vendor yang membuatnya. Pada Windows Terminal Server, sistem operasi Windows dikonfigurasi untuk mendukung banyak sesi pengguna secara bersamaan. Ini berbeda dari server file biasa, karena setiap sesi pengguna memiliki antarmuka (user interface) yang dirender secara independen.

Pengguna mengakses terminal server menggunakan aplikasi Remote Desktop Protocol (RDP) di desktop atau perangkat mobile. Aplikasi ini bertugas menghubungkan pengguna ke terminal server dan menampilkan isi sesi.

RDP client berkomunikasi dengan terminal server melalui port koneksi. Sementara itu, ada komponen session manager yang bertanggung jawab untuk:

  • Memastikan setiap sesi pengguna tetap terpisah satu sama lain.
  • Mengizinkan pengguna untuk menyambung kembali ke sesi mereka jika koneksi terputus secara tidak sengaja.
  • Semua sesi berjalan dalam terminal server itu sendiri, tetapi session manager yang mengatur jalannya setiap sesi.

Saat pengguna berinteraksi dengan sesi mereka—misalnya mengetik di keyboard, mengklik mouse, atau menggunakan layar sentuh—input ini dikirim ke terminal server melalui RDP client. Terminal server akan memproses perintah tersebut dan menangani rendering grafis, tetapi tampilan akhirnya akan ditampilkan melalui RDP client.

Perbedaan Terminal Server dan Remote Desktop

Terminal Server dan Remote Desktop punya tujuan yang mirip, yaitu memungkinkan pengguna untuk mengakses sesi jarak jauh melalui RDP client. Namun, ada beberapa perbedaan utama:

  • Terminal Server berjalan di Windows Server, sehingga pengguna akan mendapatkan desktop Windows Server.
  • Remote Desktop umumnya menjalankan sistem operasi Windows 10 atau versi desktop lainnya dalam virtual machine (VM). Pengguna akan mendapatkan desktop Windows yang lebih familiar, bukan sesi di lingkungan server.

Singkatnya, terminal server cocok untuk lingkungan bisnis atau perusahaan yang membutuhkan akses ke aplikasi server secara bersamaan, sedangkan remote desktop lebih banyak digunakan untuk akses individu ke komputer jarak jauh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *