Apa itu teknologi wearable?
Teknologi wearable (wearable-technology)adalah segala jenis perangkat elektronik yang dirancang untuk dikenakan di tubuh pengguna. Perangkat ini bisa hadir dalam berbagai bentuk, seperti perhiasan, aksesori, perangkat medis, dan pakaian atau elemen dari pakaian. Istilah wearable computing mengacu pada kemampuan pemrosesan atau komunikasi, namun kenyataannya, tingkat kecanggihan teknologi wearable bisa sangat bervariasi.
Contoh teknologi wearable yang paling canggih termasuk alat bantu dengar berbasis kecerdasan buatan (AI), Google Glass dan Microsoft HoloLens, serta komputer holografik dalam bentuk headset virtual reality (VR). Contoh wearable yang lebih sederhana misalnya patch kulit sekali pakai dengan sensor yang mengirim data pasien secara nirkabel ke perangkat kontrol di fasilitas kesehatan.
Bagaimana cara kerja teknologi wearable?
Teknologi wearable modern mencakup spektrum kegunaan yang luas, seperti smartwatch, pelacak kebugaran seperti Fitbit Charge, headset VR, perhiasan pintar, kacamata web-enabled, dan headset Bluetooth. Wearable bekerja dengan cara berbeda tergantung kategori penggunaannya, misalnya untuk kesehatan, kebugaran, atau hiburan. Umumnya, teknologi wearable berfungsi dengan menggabungkan mikroprosesor, baterai, dan konektivitas internet sehingga data yang dikumpulkan bisa disinkronkan dengan perangkat elektronik lain seperti ponsel atau laptop.
Wearable memiliki sensor bawaan yang memantau gerakan tubuh, memberikan identifikasi biometrik, atau membantu pelacakan lokasi. Misalnya, activity tracker atau smartwatch — jenis wearable paling umum — dilengkapi dengan tali yang melingkar di pergelangan tangan pengguna untuk memantau aktivitas fisik atau tanda vital sepanjang hari.
Meskipun sebagian besar wearable dikenakan di tubuh atau pakaian, beberapa bekerja tanpa kontak fisik langsung. Ponsel, smart tag, atau komputer masih bisa dibawa dan melacak pergerakan pengguna. Wearable lainnya menggunakan smart sensor jarak jauh dan akselerometer untuk melacak gerakan dan kecepatan, serta sensor optik untuk mengukur detak jantung atau kadar glukosa. Yang umum dari semua teknologi wearable ini adalah kemampuan memantau data secara real-time.
Apa saja aplikasi teknologi wearable?
Elektronik konsumen seperti smartwatch dan pelacak kebugaran adalah contoh utama penggunaan teknologi wearable. Namun, dengan kemajuan internet of things (IoT) dan AI, wearable kini merambah ke berbagai skenario — dari bidang kesehatan, sistem navigasi, produk konsumen, olahraga profesional, hingga tekstil canggih.
Berikut beberapa aplikasi wearable yang populer saat ini maupun generasi selanjutnya:
Teknologi kulit epidermal. Menurut ScienceDaily, Terasaki Institute for Biomedical Innovation menciptakan kulit elektronik wearable untuk pemantauan kesehatan. Patch e-skin ini bisa dipasang di dada dengan semprotan air dan digunakan hingga satu minggu. Ia cukup sensitif untuk merekam sinyal elektro seperti detak jantung dan gerakan otot, lalu mengirimkan data ke penyedia layanan kesehatan lewat cloud. Teknologi ini jadi batu loncatan untuk pemantauan penyakit kronis seperti gagal jantung dan diabetes.
Pemantauan kesehatan. Banyak orang memakai wearable untuk memantau detak jantung dan tekanan darah, menghitung kalori, atau mengatur jadwal latihan. Pandemi COVID-19 turut meningkatkan penggunaan teknologi ini karena masyarakat makin sadar pentingnya kebersihan dan pencegahan penyakit. Apple, misalnya, menambahkan fitur tidur beats-per-minute di aplikasi Cardiogram untuk memantau fluktuasi detak jantung pada pasien COVID-19.
Hiburan dan gaming. Industri hiburan dan game jadi yang pertama mengadopsi headset VR, smart glasses, dan controller. Headset VR seperti Oculus Quest, Meta Quest, dan Sony PlayStation VR digunakan untuk berbagai hiburan — dari main game, nonton film, hingga virtual traveling.
Fashion dan pakaian pintar. Pakaian pintar atau intelligent fashion makin populer beberapa tahun terakhir. Contohnya jaket Levi’s dari proyek Jacquard Google yang punya serat listrik sehingga pengguna bisa menjawab telepon, putar musik, atau ambil foto langsung dari lengan jaket. Jam tangan pintar, gelang, sepatu pintar, dan perhiasan pintar juga termasuk wearable populer.
Militer. Wearable di bidang militer mencakup teknologi untuk memantau vital prajurit, latihan simulasi berbasis VR, serta teknologi keberlanjutan seperti sol sepatu yang bisa mengukur beban perlengkapan dan pengaruh medan terhadap performa prajurit.
Olahraga dan kebugaran. Dunia olahraga memanfaatkan wearable dalam pakaian olahraga atau perlengkapan seperti tongkat dan bola. Perangkat berbasis GPS dan Bluetooth mengirim data real-time ke pelatih untuk dianalisis lewat laptop atau perangkat lain. Selain itu, perangkat seperti Fitbit, Apple Watch, Garmin, Samsung Galaxy Watch, dan Polar juga dipakai luas untuk memantau kesehatan dan performa atlet.
Contoh teknologi wearable
Berikut ini beberapa contoh teknologi wearable yang umum:
- Perhiasan pintar. Termasuk cincin pintar, gelang, dan jam tangan pintar. Perangkat ini biasanya terhubung dengan aplikasi di smartphone untuk menampilkan data dan interaksi.
- Sensor tubuh. Sensor ini ditempelkan ke tubuh untuk memantau dan mengirim data biologis, biasanya untuk tujuan medis.
- Pelacak kebugaran. Umumnya berupa gelang, strap, atau headband yang memantau aktivitas fisik dan tanda vital, dan tersambung ke aplikasi untuk penyimpanan dan pelaporan data.
- Pakaian pintar. Pakaian ini dilengkapi teknologi bawaan untuk tugas seperti pemantauan kebugaran atau kesehatan, interaksi dengan perangkat lain, atau bahkan mengubah karakteristik kain. Contohnya, pada 2014, Tommy Hilfiger merilis pakaian dengan panel surya untuk mengisi daya perangkat.
- Headset augmented reality (AR). Headset AR menggabungkan dunia nyata dengan informasi digital, memungkinkan interaksi antara dunia nyata dan virtual.
- Headset VR. Headset VR mengganti lingkungan nyata sepenuhnya dengan simulasi digital. Dalam hal ini, pengguna dikendalikan oleh sistem.
- Alat bantu dengar AI. Dapat menyaring suara yang tidak diinginkan dan menyesuaikan performa berdasarkan lingkungan pengguna. Juga dapat menyertakan fitur pelacak kebugaran, streaming audio, dan terjemahan. Kadang disebut juga hearables.
- Asisten virtual. Beberapa perusahaan membuat wearable asisten virtual yang bisa diklip ke pakaian dan dikendalikan lewat suara atau gerakan. Contohnya AI Pin dari Humane yang menggunakan GPT-4 dan proyektor mini untuk menjadikan tangan pengguna sebagai layar sentuh. Bisa menjawab pertanyaan, melakukan pencarian, dan menjalankan tugas seperti Alexa atau Siri. Fitur lainnya termasuk terjemahan dan pelacakan kebugaran.
Sejarah teknologi wearable
Awal mula teknologi wearable bisa ditelusuri hingga abad ke-13 saat kacamata pertama kali ditemukan. Di abad ke-15 muncul jam portabel, tapi teknologi wearable modern baru muncul sekitar tahun 1960-an.
Berikut ringkasan sejarah perkembangan wearable:
- 1960-an. Edward Thorp dan Claude Shannon membuat komputer kecil dengan empat tombol yang bisa dipasang di sepatu atau pinggang untuk membantu berjudi di kasino. Komputer ini memprediksi posisi bola roulette.
- 1970-an. Kalkulator jam tangan pertama dirilis tahun 1975 oleh Pulsar dan menjadi tren. Casio kemudian merilis versi populernya, dan karakter Marty McFly memakainya di film Back to the Future.
- 1980-an. Sony meluncurkan Walkman (1979), menjadi perangkat musik wearable paling populer. Tahun 1987 juga jadi awal alat bantu dengar digital pertama.
- 1990-an. Steve Mann menciptakan webcam wearable wireless tahun 1994. Konferensi dan expo teknologi wearable juga mulai marak.
- 2000-an. Wearable berkembang pesat dengan munculnya headset Bluetooth, Fitbit, dan Nike+iPod Sport Kit.
- 2010-an. Era kebangkitan wearable: Google Glass muncul tahun 2013, Apple Watch dirilis 2015, Oculus Rift hadir tahun 2016.
- 2020-an. Industri game makin mengembangkan AR dan VR, sementara desainer fashion memperluas adopsi pakaian pintar.
Masa depan teknologi wearable
Teknologi wearable makin populer dan siap mengubah masa depan. Perangkat seperti pelacak kebugaran, pakaian pintar, dan headset AR/VR baru permulaan saja.
Berikut beberapa konsep futuristik wearable menurut para ahli:
Apple Glasses. Menurut Bloomberg dan The Information, Apple Glasses diperkirakan rilis sekitar 2023. Kacamata AR ini bisa menampilkan informasi dari iPhone langsung ke wajah pengguna.
Energy harvesting. Salah satu tantangan wearable adalah harus sering diisi daya. Energy harvesting diteliti untuk memperpanjang daya dengan mengubah panas tubuh, gerakan, atau sinar matahari menjadi energi. Contohnya piezoelectricity, yaitu penggunaan keramik piezoelektrik untuk mengubah getaran tubuh saat bergerak menjadi daya.
Lensa kontak pintar. Seperti di film fiksi ilmiah, lensa kontak pintar ini bisa menampilkan informasi real-time langsung ke mata pengguna. Google, Mojo Vision, Samsung, dan Sony sedang mengembangkan lensa lunak ini agar bisa sinkron dengan ponsel atau perangkat eksternal.
AI untuk otak manusia. Sensor non-invasif berbasis AI yang membantu fungsi berpikir juga sedang dikembangkan. Facebook mengembangkan brain-computer interface untuk mengetik status Facebook hanya dengan pikiran. Neuralink milik Elon Musk juga sedang mengembangkan interface untuk membantu penderita cedera otak traumatis.
Setiap wearable punya kemampuan komputasi serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pelajari juga manfaat dan tantangan manajemen wearable di lingkungan enterprise.