Apa itu AgileOps?
Agile operations, atau AgileOps, adalah model operasional bisnis digital yang dibangun di atas metodologi Agile dan teknik DevOps untuk membantu organisasi beradaptasi dengan perubahan secara cepat dan efisien. AgileOps adalah istilah payung yang berfokus pada kolaborasi antara tim operasi dan developer dengan pimpinan bisnis, analis data, serta seluruh bagian organisasi.
Mengapa AgileOps penting?
Tidak hanya tim software development yang bisa memanfaatkan AgileOps untuk menjaga sistem mereka, tim lain juga dapat menggunakannya. Tujuan utama AgileOps adalah memungkinkan tim infrastruktur dan operasi fokus pada deployment, operasional, dan support berkelanjutan dari layanan digital dan aplikasi yang dibangun di lingkungan continuous development dan continuous delivery. Walaupun tim operasi sudah lama memantau infrastruktur IT dan aplikasi sejak era awal teknologi digital, kompleksitas sistem saat ini menuntut pendekatan yang lebih lincah untuk memonitor performa. Ini termasuk lingkungan di mana mainframe dan sistem legacy berjalan berdampingan dengan cloud, layanan as-a-service, aplikasi berbasis container atau virtualisasi, hingga integrasi AI dan IoT.
AgileOps membantu organisasi menyesuaikan diri dengan kebutuhan bisnis yang terus berubah dengan perencanaan teknologi yang lebih cepat. “Dalam lingkungan ini, individu non-teknis akan semakin sering bekerja dengan individu teknis, dan pekerja IT akan lebih strategis ditempatkan dalam organisasi,” kata James Stanger, chief technology evangelist di CompTIA.

Bagaimana cara kerja AgileOps?
Konsep AgileOps didasarkan pada continuous integration, evaluasi, dan delivery layanan. Pendekatan ini merupakan kebalikan dari model waterfall tradisional yang menggunakan strategi sekuensial dalam software development. Sama seperti metodologi Agile dan DevOps, AgileOps bertujuan untuk memperkuat kerja tim dan mendorong perubahan budaya dari pendekatan lama yang masih siloed.
Agile software development adalah metode development sekaligus project management di mana solusi berkembang melalui kolaborasi antar tim lintas fungsi yang bersifat self-organizing. Agile development biasanya menuntut perubahan budaya di perusahaan karena fokusnya pada pengiriman bagian kecil software secara kontinu, bukan aplikasi penuh sekaligus. Sering dikombinasikan dengan Agile, DevOps adalah kumpulan best practice untuk mempercepat dan meningkatkan efisiensi delivery software berkualitas. Dalam DevOps, developer dan tim operasi bekerja sama, bukan berjalan terpisah.
AgileOps memperluas prinsip Agile dan DevOps ke seluruh organisasi. Tujuannya adalah menyelaraskan semua operasi IT secara berkelanjutan dengan kebutuhan bisnis.
Dalam AgileOps, workflow management biasanya menggunakan gaya komunikasi kanban. Tim menggunakan papan visual untuk menampilkan tahapan proyek, elemen supply chain, atau kebutuhan bisnis. Misalnya, papan memiliki tiga kolom utama: “Requested,” “In Process,” dan “Complete.” Papan ini berfungsi untuk menunjukkan informasi real-time mengenai tim atau individu yang sedang mengerjakan proyek software maupun assembly line. Dengan begitu, bottleneck dan masalah lain bisa cepat diidentifikasi.
Peningkatan berkelanjutan secara inkremental adalah kunci keberhasilan AgileOps. Fokusnya adalah perbaikan proses dan adaptasi cepat terhadap perubahan di sektor bisnis tertentu. Jika biasanya pekerjaan diselesaikan dengan cara estafet antar tim, AgileOps dengan tim lintas fungsi membantu mengurangi delay dan hambatan.
Inti dari AgileOps adalah efektivitas komunikasi. “[Tim] harus punya jalur komunikasi yang kuat dan mekanisme feedback yang jelas,” kata Stanger. Organisasi juga butuh dokumentasi tertulis yang baik, proses operasional yang matang, sistem yang aman dan stabil, serta project management yang solid. “Organisasi perlu data untuk menunjukkan progres tiap tim dalam pengembangan proyek,” tambahnya.
Atribut lain dan manfaat utama AgileOps
AgileOps membantu organisasi mengidentifikasi dan memperbaiki masalah performa serta memanfaatkan informasi tersebut untuk pengujian, pengembangan, dan peningkatan kualitas. AgileOps juga bisa memonitor performa aplikasi dan infrastruktur sekaligus. Dengan pendekatan monitoring yang lebih proaktif, AgileOps dapat mengurangi technical debt dan mempercepat penyesuaian terhadap tujuan bisnis yang dinamis.
Selain menciptakan lingkungan IT yang fleksibel dan memungkinkan pekerja IT merespons cepat kebutuhan bisnis, manfaat AgileOps lainnya antara lain:
- AgileOps sering mendorong individu membentuk tim ad hoc untuk menyelesaikan masalah tertentu atau memanfaatkan peluang, tanpa harus selalu menunggu arahan manajemen.
- Key performance indicators (KPIs) pada AgileOps lebih berfokus pada jumlah layanan bisnis yang berhasil diberikan, bukan sekadar jumlah baris kode atau bug yang diperbaiki.
- Dengan AgileOps, tim IT bisa lebih fokus pada peningkatan produk dan proses, bukan hanya memperbaiki bug.
- Fokus utama ada pada urgensi kebutuhan atau solusi bisnis, bukan dominasi dari kepribadian manajemen tertentu.