BASIC, singkatan dari Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction Code, adalah salah satu bahasa pemrograman awal yang dirancang untuk membantu pengguna non-teknis dan mahasiswa dalam menyelesaikan masalah sederhana menggunakan komputer. Dengan perintah yang simpel dan sintaks yang ramah pengguna, BASIC sampai sekarang masih dikenal sebagai salah satu bahasa pemrograman paling mudah yang pernah dibuat dalam era komputer.

Kelebihan BASIC

Salah satu keunggulan utama BASIC adalah proses belajarnya yang cepat. Pengguna nggak perlu memahami struktur kode tingkat rendah atau cara kerja perangkat keras komputer secara mendalam. Selain itu, BASIC termasuk interpreted language, artinya setiap baris kode bisa langsung dieksekusi saat itu juga. Karena itulah BASIC jadi bahasa yang gampang dikuasai dan digunakan, bahkan oleh pengguna awam yang minim pengalaman pemrograman atau latar belakang matematika.

Selain mudah digunakan, BASIC juga cukup fleksibel. Bahasa ini bisa dikembangkan lebih lanjut, menghasilkan kode yang tangguh, serta bersifat interaktif—cocok untuk bikin aplikasi mulai dari yang simpel sampai kompleks. BASIC juga jadi pilihan bagus buat mengajarkan konsep pemrograman ke mahasiswa karena tingkat kesulitannya yang rendah. Keunggulan lainnya adalah sifatnya yang independen dari perangkat keras dan sistem operasi (OS), yang menjelaskan kenapa BASIC dulu sempat populer banget di kalangan pengembang perangkat keras setelah pertama kali dirilis.

Konsep dan sintaks BASIC telah menginspirasi banyak bahasa pemrograman modern seperti Java, Python, Pascal, dan Scala. BASIC juga menjadi pondasi dari Microsoft Visual Basic, sebuah bahasa pemrograman berorientasi objek yang sampai sekarang masih banyak digunakan untuk membangun aplikasi .NET yang aman, aplikasi sistem, program back-end, hingga chatbot.

Sejarah BASIC

Pada tahun 1963, dua ilmuwan komputer dan matematikawan dari Dartmouth College di Amerika Serikat—John Kemeny dan Thomas Kurtz—mengembangkan BASIC sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi yang mudah digunakan dan bersifat umum. Tujuan mereka adalah mempermudah mahasiswa Dartmouth menulis program sederhana untuk sistem time-sharing berskala besar milik kampus yang dikenal sebagai Dartmouth Time-Sharing System (DTSS). Dengan BASIC, mahasiswa bisa menyelesaikan masalah tanpa harus ngoding rumit pakai bahasa seperti Assembly atau Fortran yang butuh skill tingkat tinggi—sesuatu yang belum tentu dimiliki mahasiswa saat itu.

Awalnya BASIC dirancang sebagai bahasa interaktif untuk mainframe timesharing, tapi popularitasnya langsung meledak begitu masuk ke dunia komputer pribadi dan mikrokomputer. BASIC jadi pilihan favorit pengembang hardware karena formatnya satu instruksi per baris, pakai logika Boolean kayak IF dan THEN, dan ukurannya kecil.

Apple dan IBM termasuk perusahaan awal yang mengadopsi BASIC di perangkat mereka. Tahun 1975, Microsoft bikin Altair BASIC, interpreter BASIC untuk komputer Altair 8800. Versi interpreted ini bersifat interaktif dan memudahkan proses debugging. Awal 1980-an, di komputer keluarga pertama IBM, PCJr (PC Junior), tersedia cartridge BASIC yang jadi fitur populer. Bahkan perintah BASIC-nya ditambah untuk mendukung audio dan video.

BASIC juga hadir di sistem lain seperti Commodore 64 dan Apple II. Makin banyak sistem mendukung BASIC, makin cepat pula penyebaran dan penggunaannya—yang ikut mendorong perkembangan perangkat lunak dan game baru. Nggak heran, BASIC jadi bagian penting dalam sejarah pemrograman komputer dan pengembangan software. Bahkan bisa dibilang BASIC membuka akses pembelajaran pemrograman ke lebih banyak orang.

BASIC saat ini

BASIC masih dipakai dalam berbagai aplikasi bisnis dan tetap dianggap valid untuk beberapa kebutuhan pemrograman tertentu. Meskipun pamornya meredup sejak munculnya bahasa-bahasa baru yang lebih canggih, BASIC tetap bertahan karena gampang dipelajari, sintaksnya mudah dibaca, dan support-nya tersedia di banyak sistem operasi. Karena kesederhanaannya, BASIC sering dipakai buat ngajarin konsep dasar pemrograman dengan bahasa yang langsung bisa dipraktikkan.

Visual Basic dari Microsoft menambahkan fitur berorientasi objek dan tampilan GUI ke BASIC standar. Jadi, programmer bisa drag and drop elemen seperti tombol atau teks tanpa harus mendesain dari nol. Dokumentasi BASIC juga sudah diterjemahkan ke banyak bahasa, bikin bahasa ini makin mudah diakses oleh pelajar maupun profesional. Bahkan banyak versi BASIC yang sudah mendukung audio dan grafis.

Visual Basic screen capture.
Visual Basic, yang menambahkan fitur berorientasi objek ke BASIC, jadi salah satu lingkungan pemrograman pertama yang mendukung teknik drag-and-drop.

Versi dan Produk BASIC

BASIC sebenarnya bukan satu bahasa tunggal, tapi keluarga bahasa pemrograman dengan banyak varian.

Antara tahun 1964 sampai 1970, Kemeny dan Kurtz merilis beberapa versi BASIC, termasuk BASIC the Sixth. Di era 70-an, banyak individu dan organisasi mulai mengembangkan varian BASIC mereka sendiri. Salah satunya Gordon Eubanks—yang kemudian jadi CEO dan presiden Symantec (sekarang bagian dari Gen Digital Inc.)—mengembangkan BASIC-E dan CBASIC.

Pada BASIC-E, instruksi diubah dulu jadi intermediate code sebelum dikompilasi ke kode mesin. Bahasa ini bagian dari tesis S2 Eubanks dan berbasis pada sistem operasi CP/M milik Gary Kildall. BASIC-E nggak pernah dipatenkan, tapi CBASIC iya—Eubanks menulisnya untuk perusahaan IMS Associates, Inc. untuk mikrokomputer 8080 milik mereka. CBASIC pakai sistem BCD (binary-coded decimal) yang bisa menghindari error pembulatan yang umum terjadi di versi lain seperti MBASIC (Microsoft BASIC).

MBASIC adalah implementasi BASIC dari Microsoft untuk OS CP/M. Ini versi peningkatan dari Altair BASIC, versi pertama Microsoft yang bisa jalan dengan RAM super kecil. Walau punya keunggulan berupa fungsi netral terhadap hardware, MBASIC tetap punya kekurangan, yaitu error pembulatan—yang berhasil diselesaikan oleh CBASIC.

ANSI (American National Standards Institute) juga bikin dua versi BASIC: Minimal BASIC (dirilis 1978) dan Standard BASIC (1987). Sebelum itu, Bob Albrecht dan Dennis Allison bikin TinyBASIC yang bisa jalan dengan RAM super kecil—hanya 2 KB, mirip Altair BASIC. Perusahaan lain yang punya versi BASIC sendiri termasuk Radio Shack, Atari, Apple, dan Texas Instruments.

QBASIC adalah salah satu versi BASIC yang populer juga. Sama seperti versi lain, QBASIC mudah dipelajari dan cocok buat pemula. Dibuat untuk sistem operasi DOS, tapi juga bisa dijalankan di Windows. QBASIC punya interpreter bawaan yang bisa langsung mengeksekusi kode sumber, dilengkapi dengan debugger dan beberapa contoh program bawaan di IDE (integrated development environment)-nya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *