Apa itu agent dalam kecerdasan buatan (artificial intelligence)?

Intelligent agent adalah sebuah program yang bisa mengambil keputusan atau melakukan suatu layanan berdasarkan lingkungan, input pengguna, dan pengalaman sebelumnya. Program ini bisa digunakan untuk mengumpulkan data secara otomatis sesuai jadwal tertentu yang sudah diprogram, atau secara real time ketika diminta oleh pengguna. Intelligent agent juga sering disebut bot, singkatan dari robot.

Biasanya, sebuah agent program akan menggunakan parameter yang diberikan pengguna untuk melakukan pencarian di seluruh atau sebagian internet, mengambil data yang relevan, lalu menampilkannya secara berkala atau sesuai permintaan. Data intelligent agent bisa mengekstrak informasi spesifik, misalnya keyword atau tanggal publikasi.

Agen yang menggunakan artificial intelligence (AI) dan machine learning biasanya memakai sensor, seperti mikrofon dan kamera, untuk mengumpulkan input pengguna. Mereka juga menggunakan effector, seperti jari atau roda, untuk berinteraksi dengan lingkungan, serta actuator, seperti speaker dan layar, untuk menampilkan output. Praktik pengiriman informasi secara langsung ke pengguna oleh agent dikenal dengan teknologi push notification.

Karakteristik umum dari intelligent agent antara lain: kemampuan adaptasi berdasarkan pengalaman, pemecahan masalah secara real time, analisis tingkat kesalahan atau keberhasilan, serta penggunaan memori untuk penyimpanan dan pengambilan data.

Artikel ini merupakan bagian dari

Apa itu enterprise AI? Panduan lengkap untuk bisnis

  • Yang juga mencakup:
  • Bagaimana AI bisa meningkatkan revenue? Berikut 10 pendekatan
  • 8 pekerjaan yang tidak bisa digantikan AI dan alasannya
  • 10 tren AI dan machine learning teratas untuk 2024

Untuk kebutuhan enterprise, intelligent agent bisa digunakan pada aplikasi data science seperti data mining dan data analytics, serta untuk customer service dan support. Sedangkan untuk konsumen, intelligent agent bisa dipakai untuk membandingkan harga produk serupa atau memberikan notifikasi saat ada update pada suatu website.

Intelligent agent juga mirip dengan software agent, yaitu program komputer yang berjalan secara otonom.

Jenis-jenis intelligent agent

Jenis agent dibedakan berdasarkan fungsi, kapabilitas, dan tingkat kecerdasannya:

Simple reflex agents

Jenis ini hanya merespons kondisi saat ini tanpa memperhatikan riwayat sebelumnya. Respon mereka mengikuti aturan event-condition-action (ECA), di mana sebuah event dipicu pengguna lalu agent merujuk pada daftar aturan dan output yang sudah diprogram.

Model-based reflex agents

Agent ini bekerja mirip dengan reflex agent, tapi memiliki pemahaman lebih luas tentang lingkungan. Mereka menyimpan model dunia di dalam sistem internal, termasuk history interaksi.

Goal-based agents

Sering disebut rational agents, mereka menambahkan informasi tentang tujuan (goal) atau kondisi yang diinginkan ke dalam data yang sudah disimpan oleh model-based agent.

Utility-based agents

Mirip dengan goal-based agent, tapi memiliki tambahan metrik utility untuk menilai berbagai kemungkinan skenario berdasarkan hasil yang diinginkan, lalu memilih aksi yang memberikan outcome maksimal. Contoh kriteria: probabilitas sukses atau jumlah resource yang dibutuhkan.

Learning agents

Jenis ini bisa berkembang seiring waktu dan belajar dari lingkungannya dengan menggunakan algoritma atau elemen pembelajaran tambahan. Learning element akan memakai feedback dari performa untuk menyesuaikan komponen lain agar kinerjanya meningkat bertahap. Konsep ini menggambarkan bagaimana seharusnya sebuah sistem AI beroperasi.

Contoh intelligent agent

AI assistant seperti Alexa dan Siri adalah contoh nyata intelligent AI agent yang menggunakan sensor untuk memahami request pengguna dan otomatis mengambil data dari internet tanpa bantuan manual. Mereka bisa mengakses informasi dari lingkungan, misalnya cuaca atau waktu.

Google Assistant juga merupakan contoh intelligent agent yang memanfaatkan machine learning dan natural language processing untuk menjawab pertanyaan pengguna atau menjalankan perintah, misalnya melakukan panggilan berdasarkan voice command.

Mobil otonom juga bisa dikategorikan sebagai intelligent robotic agent. Mereka memanfaatkan sensor, GPS, dan kamera untuk mengambil keputusan reaktif di dunia nyata, seperti bermanuver di lalu lintas.

Saat ini, banyak vendor teknologi sedang mengembangkan autonomous AI agents yang semakin minim intervensi manusia, contohnya ditunjukkan lewat rilis GPT-4 dari OpenAI. Agen yang benar-benar otonom biasanya dikaitkan dengan konsep artificial general intelligence (AGI), yaitu AI yang sepenuhnya mandiri tanpa butuh guidance manusia. Namun, hal itu masih bersifat teoretis dan belum realistis.

Pelajari lebih lanjut tentang artificial intelligence di dunia enterprise, termasuk peran intelligent agent yang semakin penting seiring makin mainstream-nya AI.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *