Apa itu Apache?

Dalam dunia komputer, Apache Software Foundation adalah organisasi nirlaba yang fokus pada pengembangan dan pemeliharaan banyak proyek perangkat lunak Open Source. Salah satu yang paling terkenal adalah Apache HTTP Server, atau sering disebut httpd, yang merupakan salah satu web server paling populer saat ini.

Apache HTTP Server

Apache HTTP Server adalah web server lintas platform berbasis open source. Server ini cukup cepat dan aman untuk menjalankan website skala besar. Tidak ada biaya lisensi, sehingga cocok untuk proyek kecil. Apache juga bisa diperluas dengan module dan add-on sesuai kebutuhan website.

Diagram of how HTTP works.
Apache HTTP Server, salah satu web server open source paling populer.

Apache HTTP Server dikembangkan sebagai web server open source dengan kapabilitas setara server komersial, seperti Microsoft Internet Information Services. Versi pertamanya dirilis tahun 1995 oleh tim programmer sebagai pengembangan dari NCSA web server yang sudah ditinggalkan. Popularitasnya langsung melejit, dengan beberapa versi baru dirilis hanya dalam tahun pertama. Pada tahun 1999, Apache Software Foundation resmi didirikan untuk mendukung proyek ini.

Berkat sifatnya yang gratis dan terbuka, Apache HTTP Server diadopsi secara luas. Selama bertahun-tahun, server ini menduduki posisi teratas web server paling populer. Pada masa puncaknya, sekitar 63% website di internet berjalan menggunakan Apache. Namun, belakangan posisinya sering bergantian dengan Nginx. Saat ini, Apache masih dipakai oleh 20%–30% website dengan trafik tertinggi di dunia.

Fitur Apache HTTP Server

Apache HTTP Server awalnya dikembangkan di era awal World Wide Web, dengan fokus utama untuk menyajikan halaman statis. Kini, fungsinya bisa diperluas dengan module. Sebagian besar fitur dasar untuk website statis sudah ada di instalasi default, sementara modul tambahan bisa dipasang untuk mendukung website dinamis.

Security. Mendukung autentikasi modern, baik dengan daftar user internal maupun penyedia eksternal. Trafik web bisa diamankan dengan Transport Layer Security (TLS) versi 1.2 atau 1.3.

Performance. Mendukung fitur modern seperti proxy, caching, dan load balancing. Dengan konfigurasi tepat, cluster Apache bisa menangani puluhan ribu koneksi. Nginx memang lebih unggul pada trafik sangat tinggi, tapi update terbaru Apache makin mengecilkan gap tersebut. Fitur traffic throttling dan fault tolerance juga tersedia.

User features. Bisa meng-host banyak website dalam satu server. Mendukung Common Gateway Interface (CGI) untuk konten dinamis sederhana. Session dan cookie support memungkinkan identifikasi setiap koneksi.

Open dan extendable. Apache HTTP Server bersifat lintas platform (Linux, Windows, dll.), gratis, open source, dan bisa dijadikan base/dependency untuk proyek lain. Sangat fleksibel berkat dukungan modul. Contoh populer adalah LAMP stack (Linux, Apache, MySQL, PHP), kombinasi software gratis untuk meng-host website dinamis modern dalam satu web stack.

Kelebihan dan kekurangan Apache HTTP Server

Pemakaian Apache HTTP Server punya sisi positif dan negatif:

Kelebihan:

  • Gratis dan open source.
  • Sangat populer dan dokumentasinya melimpah.
  • Mudah dipasang dan dikonfigurasi.
  • Bisa menangani puluhan ribu koneksi.
  • Mudah diperluas untuk berbagai kebutuhan.
  • Lintas platform.

Kekurangan:

  • Tidak optimal untuk ratusan ribu koneksi sekaligus.
  • Konfigurasi yang salah bisa membuat server tidak aman.

Proyek populer lain dari Apache Software Foundation

Apache HTTP Server memang proyek paling terkenal, tapi banyak juga proyek open source lain dari Apache Software Foundation yang digunakan secara luas, antara lain:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *