Apa itu Barcode?

Barcode (kadang disebut sebagai “bar code”) adalah gambar kecil berupa garis (bar) dan spasi yang ditempelkan pada barang di toko, kartu identitas, atau surat pos untuk mengidentifikasi nomor produk, orang, atau lokasi tertentu.

Kode ini menggunakan urutan garis vertikal dan spasi untuk mewakili angka atau simbol lainnya. Sebuah simbol barcode biasanya terdiri dari lima bagian: zona tenang, karakter awal, karakter data (termasuk karakter pemeriksaan opsional), karakter akhir, dan zona tenang lainnya.

Cara Kerja Barcode

Barcode hanya berupa gambar. Agar menjadi bermakna, sebuah pembaca barcode atau scanner diperlukan untuk mendekodekannya. Scanner menggunakan sinar laser yang sensitif terhadap pantulan dari garis dan spasi dengan variasi ketebalan. Pantulan ini diterjemahkan oleh scanner menjadi data digital yang kemudian dikirim ke komputer untuk tindakan langsung atau penyimpanan.

Scanner bisa dihubungkan ke komputer, seperti yang sering digunakan di toko ritel, atau bersifat portabel dan dapat menyimpan data yang dibaca hingga dapat dimasukkan ke dalam komputer.

Berikut adalah beberapa penggunaan umum barcode:

  • Di supermarket dan toko untuk melacak barang yang dijual dan inventaris
  • Di perpustakaan untuk mengidentifikasi dan melacak buku yang dipinjam
  • Oleh produsen dan pengirim untuk melacak pergerakan produk
  • Oleh perusahaan untuk memverifikasi dan melacak jam kerja karyawan
  • Di rumah sakit untuk mengidentifikasi pasien
  • Oleh pemasar untuk menghitung hasil pengembalian surat langsung
  • Oleh peneliti untuk melacak lebah madu (dengan barcode kecil)

Standar Barcode

Tidak ada satu standar barcode yang berlaku secara universal. Sebaliknya, ada berbagai standar barcode yang disebut simologi, yang digunakan untuk keperluan, industri, atau kebutuhan geografis yang berbeda.

Sejak tahun 1973, Uniform Product Code (UPC), yang diatur oleh Uniform Code Council, sebuah organisasi industri, telah menyediakan standar barcode yang digunakan di sebagian besar toko ritel. Sistem Penomoran Artikel Eropa (EAN), yang dikembangkan oleh Joe Woodland, penemu sistem barcode pertama, memungkinkan penambahan sepasang digit ekstra dan semakin banyak digunakan. POSTNET adalah standar barcode yang digunakan di Amerika Serikat untuk kode pos dalam pengiriman surat dalam jumlah besar.

Tabel berikut merangkum beberapa standar barcode yang paling umum.

Standar BarcodePenggunaan
Uniform Product Code (UPC)Toko ritel untuk kasir penjualan; inventaris, dll.
Code 39
(Code 3 of 9)
Identifikasi, inventaris, dan pelacakan pengiriman
POSTNETEncoding kode pos pada surat di AS
European Article Number (EAN)Superset dari UPC yang memungkinkan digit tambahan untuk identifikasi negara
Japanese Article Number (JAN)Serupa dengan EAN, digunakan di Jepang
BooklandBerdasarkan nomor ISBN, digunakan pada sampul buku
ISSN barcodeBerdasarkan nomor ISSN, digunakan untuk terbitan di luar AS
Code 128Digunakan lebih disukai daripada Code 39 karena lebih ringkas
Interleaved 2 of 5Digunakan dalam industri pengiriman dan pergudangan
CodabarDigunakan oleh Federal Express, perpustakaan, dan bank darah
MICR (Magnetic Ink Character Recognition)Font khusus untuk angka di bawah cek bank
OCR-AFormat pengenalan karakter optik pada sampul buku untuk versi yang dapat dibaca manusia dari nomor ISBN
OCR-BDigunakan untuk versi yang dapat dibaca manusia dari barcode UPC, EAN, JAN, Bookland, dan ISSN, serta untuk digit opsional pada simbol Code 39 dan Interleaved 2 of 5
MaxicodeDigunakan oleh United Parcel Service
PDF417Barcode 2D yang dapat mengkode hingga 1108 byte informasi; dapat menjadi file data terkompresi dan portabel (itulah arti “PDF”)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *