Apa itu bare-metal restore (BMR)?

Bare-metal restore (juga dikenal sebagai bare-metal recovery atau bare-metal backup) adalah proses pemulihan data dan sistem di mana sebuah komputer dikembalikan ke mesin baru, biasanya setelah terjadi kerusakan parah. Istilah “bare metal” di dunia komputasi mengacu pada komputer yang belum memiliki sistem operasi (OS) maupun aplikasi. Dalam konteks ini, bare metal adalah mesin baru tempat proses restore dilakukan.

Tujuan dari bare-metal restore (BMR) adalah mengembalikan server fisik atau komputer ke kondisi persis seperti sebelum terjadi kerusakan. BMR sangat berguna ketika ada kegagalan fatal di jaringan pengguna atau bisnis. Kalau komputer atau server tiba-tiba mati total, proses restorasinya umumnya aman, cepat, dan cukup mudah dijalankan.

Proses ini terdiri dari beberapa langkah, dimulai dari memanfaatkan backup recovery point yang berisi semua hal yang ada di mesin asli—mulai dari OS, driver, aplikasi, pengaturan, sampai data pengguna. Ada banyak software atau tool yang bisa membantu proses bare-metal restore.

Kapan bare-metal restore digunakan

BMR bisa digunakan untuk memulihkan sistem dari situasi seperti:

  • setelah hard disk rusak;
  • setelah sistem crash;
  • setelah terkena ransomware;
  • setelah OS terinfeksi virus; dan
  • saat melakukan pembaruan hardware server.

Karena BMR bekerja menggunakan backup recovery point, kalau sistem terkena infeksi, proses restore ini bisa jadi cara aman untuk memulihkan dari serangan malware—asalkan backup-nya tidak dibuat setelah sistem sudah terinfeksi.

Bagaimana cara kerja bare-metal restore?

Untuk melakukan BMR dasar, hardware bare metal harus disiapkan dengan konfigurasi yang sama persis seperti mesin aslinya.

  1. Colokkan drive yang berisi image sistem—yang berfungsi sebagai backup recovery point—ke hardware bare metal. Image ini bisa berupa file ISO atau file di flashdisk.
  2. Kalau memulihkan komputer, pilih bahasa instalasi, zona waktu, dan metode input.
  3. Akan muncul opsi untuk memperbaiki komputer.
  4. Pilih opsi restore komputer menggunakan system image, lalu pilih image terbaru yang tersedia.
  5. Klik “Finish” untuk memulai proses pemulihan.

Saat menjalankan BMR, pengguna juga bisa menghapus atau mempartisi ulang data di disk sistem.

Bare-metal recovery process

Kelebihan bare-metal restore

BMR punya beberapa keuntungan, di antaranya:

  • Pemulihan cepat saat bencana. Menghindari instalasi OS dan aplikasi, konfigurasi manual, dan setup driver satu per satu.
  • Mudah dijalankan. OS, aplikasi, driver, dan data dipulihkan dalam satu proses, jadi nggak perlu rebuild komponen sistem satu per satu.
  • Pengaturan ikut kembali. Semua pengaturan dipulihkan ke hardware baru, lengkap dengan data pengguna.
  • Pemulihan aman. Hardware lama bisa dihapus total karena semua data sudah ada di image backup. Ini memastikan tidak ada data sensitif yang tertinggal dan mencegah hardware terinfeksi malware digunakan lagi.

Kekurangan bare-metal restore

Kekurangan terbesar BMR adalah hardware harus punya konfigurasi identik. Kalau menggunakan hardware berbeda—misalnya microcode, BIOS, motherboard, atau controller hard disk—restore bisa gagal boot. Installer akan memeriksa hardware dan mengatur OS sesuai perangkat. Kalau restore gagal booting, perlu dilakukan troubleshooting.

Alternatif bare-metal restore

BMR berbeda dengan metode recovery lain seperti:

  • restore local disk image;
  • backup data;
  • restore file;
  • export image; dan
  • rollback RAID (redundant array of independent disks).

Ada juga opsi recovery yang mirip BMR tapi tidak selalu dari mesin fisik ke mesin fisik. Misalnya: physical-to-virtual, virtual-to-virtual, dan virtual-to-physical. Tapi secara teknis, hanya physical-to-physical dan virtual-to-physical yang dianggap BMR. Physical-to-virtual dan virtual-to-virtual lebih masuk kategori remote boot atau boot dari storage bersama.

Untuk recovery physical-to-virtual, image fisik diubah menjadi image virtual. Proses ini biasanya simpel kalau data sudah ada di image virtual. Virtual-to-virtual memindahkan server virtual dari satu sistem ke sistem virtual lain. Kalau mesin dengan image virtual crash, proses menjalankannya di mesin lain biasanya mudah. Virtual-to-physical adalah variasi BMR yang lebih simpel dibanding physical-to-physical, tapi jarang digunakan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *