Apa itu bitcoin mining?
Bitcoin mining adalah salah satu bentuk *cryptomining* di mana bitcoin baru dimasukkan ke dalam sirkulasi, serta transaksi bitcoin diverifikasi dan ditambahkan ke dalam blockchain. Bitcoin, yang sering disingkat BTC, merupakan sebuah cryptocurrency yang bisa digunakan untuk membeli barang atau jasa sebagai alat pembayaran. Proses mining ini bertujuan untuk mencatat transaksi bitcoin ke dalam blok-blok, yang nantinya akan ditambahkan ke dalam blockchain—yakni catatan publik dan terdesentralisasi dari seluruh transaksi sebelumnya.
Para miner menggunakan software khusus untuk memecahkan algoritma transaksi bitcoin. Sebagai imbalan, mereka akan mendapatkan sejumlah bitcoin untuk tiap blok yang berhasil ditambang. Sistem ini memotivasi para miner untuk terus mendukung dan menjaga integritas jaringan bitcoin.
Sekitar 90% dari total 21 juta bitcoin sudah ditambang, dan diperkirakan sisa terakhirnya akan ditambang sekitar tahun 2140. Aktivitas mining dilakukan oleh berbagai kalangan, mulai dari individu dan pool hingga perusahaan besar dengan mining farm. Tapi karena biaya operasionalnya yang tinggi, mining jadi kurang ideal bagi pengguna rumahan.
Bagaimana cara kerja bitcoin mining?
Bitcoin tidak diatur oleh otoritas pusat manapun. Validasi dan verifikasi transaksi dilakukan oleh para miner melalui perhitungan matematika kriptografi kompleks, yang kemudian dikemas dalam satu blok dan ditambahkan ke blockchain. Mining bitcoin punya tiga tujuan utama: memverifikasi transaksi, menciptakan cara untuk mengeluarkan bitcoin baru, dan memberi insentif agar proses mining terus berjalan.
Hash yang dihasilkan juga harus memenuhi batas panjang tertentu sesuai dengan target dari algoritma hashing. Kalau hash terlalu besar, proses akan diulang sampai memenuhi target. Miner yang berhasil menghasilkan hash yang valid akan mendapatkan reward berupa bitcoin. Proses ini disebut sebagai proof of work—bukti bahwa miner telah menghabiskan sumber daya komputasi untuk validasi.
Seiring waktu, proses hashing makin sulit. Ini berarti mining butuh perangkat keras (seperti node) dan listrik yang semakin besar. Dulu, mining bisa dilakukan dengan komputer biasa. Tapi sekarang, karena tingkat kesulitan tinggi, mining biasanya memakai perangkat khusus seperti application-specific integrated circuits (ASIC).
Reward mining akan dipotong setengah setiap 4 tahun. Saat pertama kali Bitcoin muncul pada 2009, reward-nya 50 BTC per blok, tapi sekarang tinggal 6.25 BTC.
Apa itu proof of work dalam bitcoin mining?
Dalam bitcoin mining, *proof of work* adalah mekanisme konsensus yang dipakai untuk memverifikasi transaksi. Konsepnya, miner harus menyelesaikan sebuah puzzle matematika yang rumit (fungsi hash) dan miner yang pertama berhasil akan mendapatkan bitcoin baru.
Bitcoin memakai algoritma hash bernama SHA-256 (Secure Hash Algorithm 256-bit). Setiap input akan menghasilkan hash unik. Kecepatan komputasi seorang miner diukur dengan hash rate, yaitu jumlah hash yang bisa dihitung per detik.
Apa saja risiko dari bitcoin mining?
Berikut beberapa risiko dari aktivitas bitcoin mining:
- Dampak lingkungan. Mining bitcoin butuh daya komputasi dan listrik yang sangat besar. Menurut Digiconomist, aktivitas ini menghasilkan lebih dari 65 megaton emisi karbon tiap tahun. Awalnya mining banyak dilakukan di Tiongkok karena biaya listriknya rendah, tapi sejak larangan pemerintah tahun 2021, pusat mining berpindah ke negara lain seperti AS dan Kanada, yang kini menyumbang sekitar 38% aktivitas mining global (data Juni 2023 dari MIT CEEPR).
- Volatilitas harga. Harga bitcoin sangat fluktuatif. Hal ini menyulitkan miner untuk memprediksi berapa banyak keuntungan yang bisa mereka hasilkan.
- Keuntungan yang tidak pasti. Banyak faktor yang memengaruhi profit, seperti harga alat mining, biaya listrik, harga bitcoin yang berubah-ubah, dan pengurangan reward. Tidak ada jaminan balik modal.
- Risiko regulasi. Peraturan soal crypto masih berkembang. Di beberapa negara, mining dibatasi bahkan dilarang.
- Cryptojacking dan scam. Salah satu ancaman malware terbesar adalah cryptojacking, yaitu saat sistem yang terinfeksi digunakan untuk mining tanpa sepengetahuan pemiliknya. Penipuan juga marak lewat software palsu dan phishing.
Apa saja yang dibutuhkan untuk mining bitcoin?
Awalnya, orang mining bitcoin pakai CPU biasa. Kemudian beralih ke GPU dan FPGA. Sekarang, hampir semua pakai ASIC untuk efisiensi energi dan kecepatan lebih tinggi.
Yang dibutuhkan untuk mulai mining:
- Komputer mining yang kompetitif. Disebut juga *rig*. Biasanya berisi ASIC—chip khusus untuk aplikasi mining tertentu.
- Listrik. Biaya terbesar dalam mining berasal dari listrik. Semakin efisien power supply, semakin bagus profitabilitasnya.
- Software mining. Software ini yang memproses perhitungan algoritma. Contoh populer: CGMiner (open source).
- Mining pool. Gabungan kekuatan komputasi dari banyak miner agar proses hashing lebih cepat dan efisien.
Apa itu mining pool dan mining farm?
Karena blockchain menambahkan blok baru kira-kira setiap 10 menit, tidak mudah bagi satu miner untuk menemukan hash yang tepat. *Mining pool* membantu dengan menggabungkan kekuatan komputasi banyak miner. Reward-nya dibagi sesuai kontribusi. Ini cara efektif buat miner kecil tanpa banyak modal.
Mining farm mirip pool, tapi seluruh perangkat mining berada dalam satu lokasi fisik seperti gudang atau data center.
Apakah bitcoin mining legal?
Mining bitcoin legal di banyak negara, tapi tidak semuanya. Negara seperti Aljazair, Bolivia, Tiongkok, Mesir, Maroko, Nepal, dan Pakistan melarang atau membatasi mining.
Di Amerika Serikat, mining tidak ilegal, tapi aktivitas crypto makin diawasi secara regulatif.
Ekonomi di balik bitcoin mining
Mining bukan cuma menjaga keamanan jaringan, tapi juga memberi insentif finansial lewat algoritma konsensus—dalam bentuk bitcoin baru dan biaya transaksi.
Bitcoin halving
Reward saat ini adalah 6.25 BTC per blok. Pengurangan ini (halving) dilakukan sekitar tiap 4 tahun untuk mengendalikan inflasi dan membatasi total suplai menjadi 21 juta BTC. Halving juga membuat bitcoin makin langka, yang biasanya berdampak pada kenaikan harga.
Biaya mining bitcoin
Mining butuh perangkat komputasi khusus dan konsumsi energi besar. ASIC dirancang khusus untuk ini, jauh lebih efisien dibanding CPU atau GPU biasa. Tapi biaya mining bukan hanya alat; listrik memegang peranan besar. Banyak miner memilih lokasi dengan listrik murah atau sumber daya terbarukan.
Sejarah bitcoin mining
Bitcoin mining telah berkembang pesat. Dulu cukup pakai CPU, lalu GPU, dan sekarang ASIC yang sangat spesifik untuk mining.
GPU mining. Sekitar tahun 2010, GPU mulai menggantikan CPU karena lebih kuat dan efisien.
ASIC mining. Tahun 2013, ASIC mulai digunakan secara luas dan membawa revolusi besar dalam dunia mining. Industri jadi lebih kompetitif dan cenderung terpusat ke mining farm besar.
Pelajari juga tentang tiga cryptocurrency paling populer: Bitcoin, Ethereum, dan Dogecoin—dan apa yang membedakannya.