Apa itu Blade Server?

Blade server, yang sering disebut sebagai high-density server, adalah perangkat kompak yang berisi komputer untuk mengelola dan mendistribusikan data dalam jaringan komputer. Fungsinya adalah sebagai perantara antara komputer, program, aplikasi, dan sistem lainnya.

Blade server biasanya terdiri dari sebuah chassis, yaitu struktur berbentuk kotak yang menampung beberapa papan sirkuit elektronik modular yang tipis, disebut sebagai server blade. Dinamakan blade karena bentuknya yang sangat tipis. Setiap blade berisi satu server yang umumnya didedikasikan untuk satu aplikasi tertentu. Informasi dalam blade server disimpan di dalam kartu memori atau perangkat penyimpanan lainnya.

Selain itu, setiap blade juga memiliki prosesor, memori, pengontrol jaringan terintegrasi, adapter host bus Fibre Channel (FC) opsional, dan berbagai port input/output lainnya. Semua ini digunakan untuk menghubungkan blade server ke unit blade server lainnya dalam sistem atau ke sumber daya eksternal.

Komponen Teknologi Blade Server

Blade server adalah sistem server modular yang terdiri dari berbagai komponen yang dioptimalkan untuk bekerja bersama. Beberapa bagian utama dari sistem blade server meliputi:

  • Chassis: Struktur luar berbentuk kotak yang berisi beberapa blade server serta komponen mekanis lainnya, termasuk rak penyimpanan.
  • Blades: Komponen yang menampung server, berisi sistem memori yang menyimpan data dan menyediakan informasi ke sistem dalam jaringan.
  • Servers: Server di dalam blade yang terpasang pada chassis, berisi memori, prosesor, dan program untuk menjalankan fungsinya.
  • Racks: Rak digunakan untuk menyusun banyak blade server dalam satu lokasi fisik, seperti ruang server.
  • Backplane: Bagian dari rak server yang menghubungkan semua modul dan server melalui kabel atau papan sirkuit.

Penggunaan Blade Server

Blade server umumnya digunakan untuk tugas-tugas spesifik guna memaksimalkan efisiensi. Contohnya:

  • File sharing: Mengelola transfer data antar perangkat dalam jaringan.
  • Web hosting dan caching: Menyediakan halaman web ke pengguna serta menyimpan sementara data agar bisa diakses lebih cepat.
  • Enkripsi SSL: SSL memastikan keamanan komunikasi internet dengan enkripsi data.
  • Transcoding: Mengonversi elemen web agar dapat ditampilkan dengan baik di berbagai perangkat.
  • Streaming: Mengalirkan konten audio dan video secara real-time.
  • Virtualisasi: Membuat versi digital dari aplikasi atau lingkungan fisik untuk penggunaan yang lebih fleksibel.
  • Penyimpanan: Desain yang ringkas memungkinkan penyimpanan lebih banyak data untuk mendukung berbagai aplikasi.
  • Cluster computing: Digunakan dalam server clustering untuk meningkatkan ketersediaan, skalabilitas, load balancing, dan failover.

Keunggulan Blade Server

Blade server memiliki berbagai keuntungan dibandingkan server tradisional, seperti:

  • Pembuangan panas lebih rendah: Sistem pendinginan lebih efisien dengan kipas individu untuk tiap blade.
  • Fleksibilitas: Dapat dikontrol dan dikelola secara bersamaan dalam pusat data atau jaringan.
  • Biaya lebih rendah: Mengurangi kebutuhan kabel dan infrastruktur fisik, serta lebih mudah dipindahkan dan dikelola.
  • Konsumsi daya lebih hemat: Blade server berbagi sumber daya daya dalam satu rak, mengurangi biaya energi.
  • Konsolidasi penyimpanan: Bisa diintegrasikan dengan solusi penyimpanan jaringan seperti iSCSI SAN.
  • Ukuran lebih kompak: Tidak memiliki batasan ukuran minimum, sehingga lebih fleksibel dalam penempatan.
  • Kompatibilitas: Bisa didedikasikan untuk aplikasi penting dengan performa tinggi.
  • Skalabilitas: Desain modular memungkinkan penambahan atau pengurangan unit dengan mudah sesuai kebutuhan.

Jenis Blade Server

Blade server dikategorikan berdasarkan berbagai karakteristik, seperti jenis CPU, jumlah RAM dan cache memory, serta jenis koneksi yang digunakan.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dalam peralatan blade server:

Performa CPU

Blade server dapat menggunakan berbagai jenis CPU seperti Intel, AMD (Advanced Micro Devices), Motorola, dan Sun Microsystems. CPU bertanggung jawab atas pemrosesan dan komputasi sistem secara keseluruhan. Semakin kuat CPU, semakin banyak fungsi yang dapat dijalankan oleh sistem komputer secara bersamaan.

Media Penyimpanan

Blade server dapat menggunakan berbagai jenis memori, termasuk static RAM (SRAM), dynamic RAM (DRAM), dan double data rate synchronous dynamic RAM (DDR SDRAM):

  • SRAM digunakan dalam perangkat seperti kamera digital dan printer, menyimpan data persis seperti aslinya.
  • DRAM diperbarui secara dinamis dan sering digunakan dalam sistem yang lebih kompleks, seperti konsol game.
  • DDR SDRAM paling umum digunakan dalam server dan komputer yang menangani banyak konten visual. RAM ini digunakan untuk menyimpan serta mengelola informasi dan menjalankan pemrosesan secara real-time.

Opsi Koneksi

Blade server memiliki desain modular dan seragam yang memudahkan perpindahan antar pusat data. Namun, mereka dapat memiliki berbagai jenis konektor eksternal, seperti Ethernet, token ring, kanal serat optik hingga enam mil, atau protokol jaringan fieldbus. Protokol fieldbus memungkinkan komunikasi antara perangkat input dan output tanpa perlu menghubungkan setiap perangkat ke programmable logic controller. Selain itu, blade server juga mendukung koneksi berikut:

  • Apple FireWire: Digunakan untuk menghubungkan kamera digital, hard disk eksternal, ponsel, tablet, dan perangkat dengan kebutuhan kecepatan transfer data tinggi.
  • SATA: Koneksi bus yang menghubungkan adapter host ke hard drive, SSD, atau perangkat penyimpanan besar lainnya.
  • SCSI: Menghubungkan berbagai komponen dalam sistem SCSI untuk komunikasi data.
  • Direct Attached Storage (DAS): Penyimpanan yang terhubung langsung ke komputer tanpa melalui jaringan penyimpanan eksternal.
  • FC (Fiber Channel): Menghubungkan perangkat penyimpanan jaringan dengan kecepatan tinggi.
  • iSCSI: Protokol berbasis IP yang menghubungkan berbagai lokasi penyimpanan dalam sistem server yang sama.

Perbedaan Blade Server, Rack Server, dan Tower Server

Blade server, rack server, dan tower server sering digunakan dalam pusat data. Meski serupa, mereka memiliki beberapa perbedaan signifikan dalam hal performa dan form factor.

Blade Server

Blade server biasanya disusun secara vertikal dalam pusat data dan digunakan untuk proyek dengan kebutuhan daya tinggi. Tidak seperti rack server, blade server biasanya tidak berfungsi secara mandiri, tetapi bekerja dalam satu sistem bersama dalam chassis.

Rack Server

Rack server dirancang untuk dipasang secara vertikal dalam rak di pusat data. Server ini ideal untuk proyek dengan kebutuhan CPU rendah atau ruang fisik terbatas. Rack server bersifat modular, dapat dikonfigurasi sesuai kebutuhan, dan mampu menjalankan berbagai aplikasi kompleks.

Tower Server

Tower server berbentuk seperti PC desktop tetapi berukuran lebih besar. Server ini memiliki CPU yang lebih kuat, memori cepat, serta layanan tambahan seperti Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP) atau Domain Name System (DNS). Tower server cocok untuk kebutuhan yang memerlukan daya komputasi tinggi dan dapat diperluas dengan tambahan penyimpanan atau pemrosesan lebih lanjut.

KarakteristikServer TowerServer RackServer Blade
DeskripsiBerdiri sendiri, mirip PC desktopDirancang untuk rak serverModular, dipasang di sasis blade
PenggunaanBisnis kecil, kantor cabangPusat data, ruang serverPusat data besar, komputasi kinerja tinggi
RuangMemakan ruang paling banyakPenggunaan ruang efisienPenggunaan ruang paling efisien
BiayaBiaya awal terendahBiaya menengahBiaya awal tertinggi
SkalabilitasTerbatasBaikSangat baik
ManajemenTerdesentralisasiTerdesentralisasiTerpusat
Penggunaan DayaKurang efisienSedangPaling efisien

Masa Depan Blade Server

Meskipun blade server masih umum digunakan dalam berbagai organisasi, teknologi baru juga mulai bermunculan. Brick server, yang tidak memerlukan chassis eksternal seperti blade server, menawarkan keuntungan dalam ukuran dan fleksibilitas. Cartridge server, yang ukurannya sekecil kartrid printer, juga semakin banyak digunakan di berbagai industri.

Dengan meningkatnya konsumsi daya dan kebutuhan pendinginan dalam sistem server modern, permintaan akan server yang lebih efisien dan mudah dikelola akan terus bertumbuh.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *