Apa itu carrier network (jaringan carrier telekomunikasi)?
Jaringan carrier telekomunikasi adalah kumpulan perangkat dan infrastruktur dasar yang digunakan untuk mengirimkan data dari satu lokasi ke lokasi lainnya. Layanan transmisi data ini dijual sebagai komoditas, baik langsung ke pengguna akhir maupun melalui reseller.
Agar internet bisa berjalan, semua komputer dan perangkat harus saling terhubung. Contohnya, supaya kamu bisa membuka halaman web ini di laptop atau smartphone, harus ada jalur fisik yang mengantarkan data dari server TechTarget ke perangkat kamu. Jelas, nggak mungkin pakai satu kabel panjang yang langsung nyambung dari sana ke sini.
Di sinilah peran carrier network. Ada banyak operator yang memiliki dan mengelola perangkat-perangkat yang bertugas memindahkan data antar lokasi dan menghubungkan satu jaringan carrier dengan jaringan lainnya. Dalam beberapa kasus, ISP (Internet Service Provider) juga memiliki carrier network mereka sendiri dan menjual layanan langsung ke pengguna.
Bayangkan kamu belanja online. Toko online-nya biasanya nggak ngirim langsung barang ke rumah kamu, melainkan pakai jasa seperti Pos Indonesia, JNE, atau ekspedisi lainnya. Hal yang sama juga berlaku di dunia telekomunikasi. Misalnya, provider yang kamu pakai mungkin bukan pemilik langsung dari infrastruktur jaringan yang mengantarkan SMS atau panggilanmu sampai ke penerima.
Carrier network terdiri dari konfigurasi perangkat keras berskala besar yang saling terhubung. Infrastruktur ini mendukung layanan komunikasi untuk banyak orang di wilayah geografis yang luas, dan mampu mengirimkan data dalam jumlah besar antar wilayah yang jauh. Untuk beroperasi, carrier telekomunikasi harus mendapat izin dari otoritas regulasi.
Saat ini, kebanyakan carrier network dioptimalkan untuk mengirimkan data. Tapi, ada juga carrier khusus untuk layanan lain seperti telepon, TV, atau perangkat medis dan pengawasan tertentu.

Jaringan carrier untuk ponsel
Ponsel butuh jaringan supaya bisa digunakan. Carrier network-lah yang menyewa spektrum frekuensi radio yang digunakan oleh ponsel, serta memiliki perangkat seperti base station dan koneksi antarsistem untuk mengirim data.
Penyedia layanan seluler besar seperti AT&T, T-Mobile, dan Verizon di Amerika Serikat adalah contoh perusahaan yang bertindak sebagai provider sekaligus carrier. Mereka punya jaringan dan spektrum sendiri, dan menjual layanan langsung ke pengguna. Perusahaan seperti ini dikenal sebagai mobile network operator, atau disebut juga mobile service provider, wireless carrier, atau provider seluler.
Tapi, ada juga penyedia layanan seluler lain yang nggak punya infrastruktur sendiri dan hanya menjual ulang layanan dari provider besar. Karena mereka nggak mengelola langsung proses pengiriman data, mereka bukan dianggap sebagai carrier network. Contoh jenis penyedia ini adalah Boost Mobile, Mint Mobile, atau Tracfone di AS. Mereka memakai jaringan carrier milik perusahaan lain dan disebut sebagai Mobile Virtual Network Operator (MVNO), atau sederhananya, reseller layanan.
Seiring meningkatnya penggunaan data seluler, kekuatan dari carrier network jadi makin krusial. Teknologi seluler terbaru seperti 5G-NR menawarkan kecepatan lebih tinggi dibanding 4G dan LTE. Untuk mendukung peningkatan ini, carrier perlu menambah spektrum frekuensi dan meningkatkan koneksi backbone ke base station. Kalau carrier tidak mengimbangi dengan peningkatan kapasitas, jaringan bisa jadi lambat dan penuh kemacetan.
Jaringan carrier untuk data
Jaringan carrier data adalah tulang punggung internet. Mereka bertanggung jawab untuk mengantarkan data dalam jumlah besar. Sebagian besar data di internet harus melewati beberapa carrier network sebelum sampai dari asal ke pengguna. Carrier ini bisa saja mengenakan biaya untuk mentransfer data ke jaringan lain, atau bisa juga punya kesepakatan antar mitra untuk saling bebas biaya.
Biasanya, jaringan-jaringan ini bertemu di internet exchange point atau peer exchange. Protokol Border Gateway Protocol (BGP) digunakan untuk mengatur lalu lintas data antar jaringan peer.
Carrier network dibagi menjadi beberapa tier (tingkatan), berdasarkan seberapa luas jangkauan internet mereka dan jenis perjanjian peering yang dimiliki:
- Tier 1: Bisa menjangkau seluruh internet secara langsung melalui peering tanpa harus membayar.
- Tier 2: Punya beberapa peering gratis tapi tetap membayar ke jaringan lain untuk akses internet penuh.
- Tier 3: Harus membayar akses ke tier di atasnya, biasanya fokus menjual layanan ke konsumen sebagai ISP.
Untuk koneksi fisiknya, carrier network pakai berbagai teknologi. Yang paling umum adalah kabel fiber optic, termasuk kabel bawah laut untuk menghubungkan antar benua. Satu carrier besar bisa punya ratusan ribu kilometer kabel serat optik. Di area yang sulit dipasangi kabel, carrier bisa pakai koneksi microwave point-to-point. Ada juga carrier yang pakai jaringan satelit khusus.
