Apa itu circular economy (ekonomi sirkular)?

Ekonomi sirkular adalah model produksi dan konsumsi di mana barang dan produk digunakan kembali kapan pun memungkinkan daripada dibuang. Dengan pendekatan yang lebih sinis, ekonomi sirkular hanyalah istilah mewah untuk produk bekas.

Ekonomi sirkular adalah model ekonomi berkelanjutan yang berfokus pada penggunaan kembali dan daur ulang material untuk mengurangi konsumsi sumber daya alam dan menghindari pembuangan limbah.

Istilah ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2010 oleh Dame Ellen MacArthur, seorang pelaut kompetitif asal Inggris yang mendirikan yayasan dengan namanya untuk mempromosikan konsep ekonomi sirkular.

Istilah ini memiliki aplikasi luas di berbagai industri. Namun, dalam konteks TI, ekonomi sirkular berarti memperbarui, menjual kembali, dan menggunakan kembali peralatan TI bekas.

Bagaimana ekonomi sirkular bekerja dan mengapa itu penting?

Tujuan ekonomi sirkular adalah menjaga material tetap digunakan selama mungkin melalui penggunaan kembali, perbaikan, dan daur ulang, serta membuat produk lebih tahan lama. Ekonomi sirkular berupaya mengatasi perubahan iklim, hilangnya keanekaragaman hayati, limbah elektronik (e-waste), dan polusi dengan menerapkan tiga prinsip utama sepanjang siklus hidup produk:

  1. Meminimalkan limbah dan polusi. Prinsip ini menekankan pengurangan limbah dan polusi dengan mengurangi dampak dari aktivitas ekonomi—terutama dengan memilih produk bekas daripada membeli produk baru.
  2. Memperpanjang masa pakai produk dan material. Konsep ini sangat penting dalam industri TI. Hal ini dilakukan melalui penggunaan kembali aktif, perbaikan, dan peremajaan produk serta material yang digunakan dalam ekonomi.
  3. Regenerasi sistem alami. Regenerasi sistem alami adalah konsep fundamental dalam ekonomi sirkular. Ini bertujuan meningkatkan modal alami dan menciptakan kondisi yang memungkinkan regenerasi ekosistem.

Ekonomi sirkular lebih dari sekadar simbol kepedulian lingkungan. Daur ulang yang efisien mengurangi kebutuhan akan sumber daya yang langka, terutama mineral/logam tanah jarang. Mineral ini—seperti europium, gadolinium, dan neodymium—hanya ditemukan di beberapa lokasi di dunia dan sangat penting dalam pembuatan perangkat elektronik, khususnya smartphone.

Dengan menggunakan sumber daya yang tersedia secara lebih efisien, ekonomi sirkular mengurangi dampak lingkungan akibat pertambangan dan eksploitasi sumber daya alam.

Manfaat lingkungan dari ekonomi sirkular mencakup pengurangan konsumsi sumber daya alam, pengurangan konsumsi energi, serta pengurangan produksi limbah dan emisi karbon.

Namun, ekonomi sirkular bukanlah solusi ajaib. Ada beberapa kelemahan, meskipun tidak selalu berlaku dalam industri TI. Biaya implementasi bisa menjadi kendala bagi bisnis. Selain itu, definisi limbah bisa bersifat subjektif, begitu pula metode pengukuran jumlah limbah yang dihasilkan. Tidak semua material dapat didaur ulang atau digunakan kembali.

Ekonomi linear vs. ekonomi sirkular

Dalam ekonomi linear, sumber daya alam diubah menjadi produk jadi yang pada akhirnya dibuang dan tidak digunakan kembali. Sebaliknya, ekonomi sirkular dibangun di atas konsep penggunaan kembali, perbaikan, peremajaan, dan daur ulang untuk menciptakan sistem penggunaan ulang yang berkelanjutan.

Tujuan kedua sistem ini juga berbeda. Ekonomi linear berfokus pada keuntungan maksimal. Sering kali, lebih mudah dan murah membuang suatu produk daripada mendaur ulangnya. Sebaliknya, ekonomi sirkular berorientasi pada keberlanjutan, yang membutuhkan upaya dan biaya lebih.

Ekonomi sirkular dalam TI

Pasar untuk peralatan TI bekas telah lama ada, terutama untuk peralatan lama yang tidak lagi didukung oleh vendor.

Seiring meningkatnya jumlah perangkat TI—terutama dengan kehadiran penyedia hyperscale computing seperti AWS dan Google—lebih banyak peralatan bekas beredar di pasar.

Meski laptop lebih mudah didaur ulang secara individual, diperlukan sistem yang lebih terstruktur untuk menangani volume besar peralatan TI seperti server, penyimpanan, dan perangkat jaringan. Isu utama adalah keamanan dalam pembuangan data, yang akhirnya mendorong pengembangan ekonomi sirkular di sektor TI.

Salah satu pemimpin dalam ekonomi sirkular TI adalah Iron Mountain, yang menjual kembali peralatan bekas yang dinonaktifkan oleh perusahaan hyperscale seperti Facebook dan Google. Perusahaan ini lebih sering mengganti peralatan mereka—sekitar satu hingga dua tahun—dibandingkan dengan perusahaan biasa yang mempertahankan perangkat TI selama lima hingga tujuh tahun.

Setiap generasi perangkat keras yang lebih hemat daya memberikan penghematan biaya dan meningkatkan efisiensi operasional bagi perusahaan hyperscale.

Manfaat ekonomi sirkular

Manfaat menerapkan prinsip ekonomi sirkular meliputi:

  • pengurangan kebutuhan akan sumber daya alam, energi, air, dan produksi limbah;
  • pengurangan emisi karbon;
  • pengurangan dampak lingkungan dari ekonomi linear;
  • pengurangan limbah melalui peningkatan daur ulang produk;
  • pengendalian kenaikan harga barang elektronik; dan
  • akses ke peralatan TI berkualitas tinggi dengan harga lebih terjangkau.

Pelajari lebih lanjut tentang strategi bisnis ramah lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *