Apa itu Class Library (dalam pemrograman berorientasi objek)?

Dalam pemrograman berorientasi objek, class library adalah kumpulan dari kelas dan komponen perangkat lunak lainnya yang bisa digunakan kembali, seperti interface dan tipe nilai (value types). Developer bisa mengimpor class library ini atau komponennya ke dalam aplikasi mereka dan menggunakan kode yang sudah tersedia untuk menjalankan tugas tertentu.

Class library — atau singkatnya disebut library — bisa diibaratkan seperti subroutine library di pemrograman prosedural zaman dulu.

Setelah sebuah class library diimpor ke dalam aplikasi, developer bisa membuat objek berdasarkan kelas yang ada di dalam library tersebut. Objek ini nantinya bisa digunakan untuk mengakses method dan properti yang tersedia di dalam kelas tersebut.

structure and naming in object-oriented programming
Figure 1. Diagram struktur dan penamaan dalam pemrograman berorientasi objek.

Contoh pemrograman berorientasi objek dalam praktik

Sebagai contoh, python-docx adalah library open source untuk Python yang bisa digunakan developer untuk membuat atau memperbarui dokumen Microsoft Word. Setelah menginstal library ini di sistem, developer bisa mengimpornya ke dalam script Python dengan perintah import docx. Dari situ, developer bisa memakai namespace docx untuk mengakses kelas-kelas yang ada dalam library tersebut. Gambar 2 di bawah ini menunjukkan script Python sederhana yang menggunakan python-docx untuk membuat dokumen Word dan menambahkan konten awal.

Python script showing how use the python-docx library
Figure 2. Screenshot script Python sederhana yang menunjukkan cara menggunakan library python-docx untuk membuat dokumen Word dan menambahkan konten awal.

Script ini pertama-tama mengimpor library python-docx, lalu mendefinisikan path lengkap dan nama file untuk dokumen baru, yang disimpan dalam variabel test_doc. Selanjutnya, script membuat objek berdasarkan kelas Document dari namespace docx dan menyimpannya dalam variabel doc.

Variabel doc kemudian dipakai untuk memanggil method add\_heading dan add\_paragraph dari kelas Document. Method add\_heading menerima dua argumen: teks heading dan tingkat heading-nya. Level 0 untuk heading utama, level 1 untuk sub-heading, dan seterusnya. Sementara itu, add\_paragraph juga menerima dua argumen: teks paragraf dan gaya paragraf, yang dalam kasus ini adalah “Normal”. Teksnya sendiri berasal dari variabel intro dan section.

Setelah menambahkan dua heading dan dua paragraf, script kemudian menggunakan variabel doc untuk memanggil method save. Argumennya adalah variabel test\_doc. Ketika dijalankan, script ini akan membuat dokumen Word sesuai path yang ditentukan lengkap dengan konten yang sudah dimasukkan, seperti yang ditampilkan di Gambar 3.

Python creates a specified Word document
Figure 3. Python membuat dokumen Word sesuai spesifikasi ketika script dijalankan.

Kalau library python-docx (atau library sejenis lainnya) tidak tersedia, setiap developer Python yang ingin membuat atau memperbarui dokumen Word harus membuat komponen tersebut dari nol — meskipun semua mencoba mencapai tujuan yang sama. Mereka mungkin bisa membagikan kode masing-masing lewat cara lain, tapi pendekatan ini juga punya tantangannya sendiri.

Kenapa class library sangat membantu developer?

Class library sangat mempermudah kerja developer karena menyediakan kode yang siap pakai untuk menjalankan tugas tertentu tanpa perlu menulis semuanya dari awal. Banyak library yang juga tersedia sebagai proyek Open Source, jadi bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan developer atau organisasi tertentu. Ini sangat berguna terutama kalau library-nya dipakai di banyak aplikasi.

Bahasa pemrograman biasanya menyediakan class library inti (core) yang bisa langsung digunakan oleh developer. Python, misalnya, sudah dibekali dengan Standard Library yang berisi banyak modul built-in yang ditulis dalam C atau Python dan menyediakan berbagai macam kelas.

Contoh lainnya adalah Java Class Library, yang merupakan kumpulan besar kelas yang dikelompokkan dalam paket-paket berdasarkan fungsinya. Paket-paket ini tersedia saat runtime untuk aplikasi yang berjalan di dalam Java Virtual Machine. Microsoft juga punya .NET Framework yang menyediakan berbagai class library — ada yang berupa base class library untuk fungsionalitas inti dan ada juga framework class library yang menyediakan koleksi kelas yang lebih lengkap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *