Apa itu copy data management?
Copy data management (CDM) adalah sebuah pendekatan untuk mengurangi konsumsi storage dengan cara menghilangkan duplikasi data produksi yang tidak diperlukan.
Software backup dan aplikasi enterprise lainnya biasanya bekerja secara independen, sehingga sering membuat banyak salinan data yang sama. Salinan data berulang seperti ini bisa menghabiskan ruang storage, memperlambat performa jaringan, dan membuat proses akses atau restore data mission-critical jadi lebih sulit. Software CDM membantu mengatasi masalah tersebut dengan mengurangi jumlah full copy melalui teknik data virtualization.
Bagaimana cara kerja CDM
Sebagian besar software copy data management bekerja dengan membuat satu full virtual copy dari data. Ketika ada perubahan unik di production environment, software akan membuat dan menyimpan snapshot dari perubahan incremental di level block. Mekanisme snapshot ini menciptakan read/write differencing disk dengan relasi parent-child terhadap backup copy, tanpa harus membuat full copy baru.
Karena operasi write tidak langsung diarahkan ke backup copy, admin tidak perlu khawatir isi backup utama berubah secara tidak sengaja. Mengurangi jumlah full copy juga menurunkan risiko server sprawl dan lebih hemat biaya, karena ruang storage tidak habis hanya untuk menyimpan salinan data yang tidak diperlukan.
Istilah copy data management dipopulerkan oleh vendor software virtualisasi Actifio, yang kemudian diakuisisi Google pada 2020. Actifio menangkap data produksi, menjaga golden master agar tetap up to date, dan membuat unlimited virtual copies yang bisa digunakan kapanpun dibutuhkan. Pendekatan ini sangat penting untuk environment development, analytics, atau testing, karena memungkinkan semua environment tersebut menggunakan replika identik dari data produksi tanpa harus memboroskan storage sebelum benar-benar diperlukan.
Mengapa copy data management itu penting
Seiring kapasitas storage yang terus berkembang, kebutuhan akan copy data management jadi semakin jelas. Pertumbuhan data yang stabil membuat duplikasi data tidak perlu semakin menghabiskan ruang storage. Storage virtualization memang membantu proses backup dan recovery, tetapi pembuatan dan penyimpanan copy data tambahan bisa jadi masalah tersendiri.
Menyimpan banyak copy dan sering melakukan backup adalah praktik standar dalam data protection. Namun jumlah copy yang berlebihan bisa dengan cepat keluar kendali. Efisiensi dan produktivitas sistem bisa menurun karena overload copy data, dan bagi banyak organisasi, sistem yang lambat jelas tidak bisa ditoleransi.
Selain itu, storage ekstra juga menambah biaya. Penyimpanan data tidak murah, dan semakin besar kapasitas untuk menyimpan copy, semakin besar pula biaya yang terbuang untuk storage yang sebenarnya tidak perlu. Dengan mengurangi copy berlebih, organisasi bisa meningkatkan efisiensi sekaligus menghemat storage mahal.
Menurut pakar storage Steve Ricketts, copy data management memberikan manfaat berikut:
- mempercepat siklus rilis aplikasi, meningkatkan pengambilan keputusan, serta efisiensi dan produktivitas dengan akses cepat, mudah, dan mandiri ke copy data dalam format yang sesuai;
- menjamin kepatuhan dan mengurangi risiko keamanan dengan visibilitas yang lebih baik terhadap penggunaan copy data;
- menurunkan biaya administrasi storage melalui kontrol terpusat, otomatisasi, dan orkestrasi; serta
- mengurangi biaya storage dengan memastikan jumlah copy data sesuai, dengan kebijakan yang tepat, di storage yang tepat.
Copy data management vs. backup
Walaupun CDM bisa digunakan sebagai tool untuk backup, CDM bukanlah pengganti backup tradisional. CDM tidak dirancang untuk data protection, melainkan fokus pada efisiensi storage. CDM memang bisa membantu membuat recovery point, tapi tidak menyediakan backup penuh dari sumber data.
Storage snapshot digunakan baik di backup tradisional maupun di CDM. Namun snapshot tidak boleh dianggap sebagai pengganti backup. Keduanya memang memberikan redundancy yang bisa menambah ketenangan, tetapi fungsi CDM bukan untuk menggantikan backup.
Cara memilih produk CDM yang tepat
Meskipun ada beberapa fitur umum di semua platform CDM, produk yang ditawarkan vendor bisa sangat berbeda.
Beberapa vendor yang menawarkan CDM adalah Commvault, Dell Technologies, Delphix, Google, dan IBM. Pada 2021, Catalogic menjual bisnis copy data management mereka ke IBM.
Sebagian besar vendor CDM menjual produk yang bisa mengimpor data dari platform produksi ke dalam storage yang dikelola software mereka. Ada juga yang memungkinkan manajemen data lintas produk storage tradisional dari vendor lain. Produk CDM mainstream biasanya mendukung sumber fisik maupun virtual, dan beberapa menawarkan appliance untuk secondary storage.