Apa itu data clean room?
Data clean room adalah layanan teknologi yang membantu platform konten menjaga kerahasiaan data pengguna (first-party data) saat berinteraksi dengan penyedia iklan.
Konsep data clean room mirip dengan clean room di dunia fisik, di mana tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari kontaminasi. Bedanya, di sini bukan elemen fisik yang jadi masalah, melainkan bagaimana menjaga agar data pengguna tetap terisolasi dan privat.
Data clean room menyediakan informasi pengguna yang sudah di-*aggregate* dan dianonimkan untuk melindungi privasi, sambil tetap memberikan data non-PII (non-personally identifiable information) kepada pengiklan. Dengan begitu, pengiklan tetap bisa melakukan targeting demografi tertentu dan mengukur audiens.
Platform konten mengumpulkan data pengguna sebagai bagian dari operasi harian mereka. Namun, berbagi data ini langsung dengan pengiklan semakin sulit karena regulasi privasi seperti GDPR di Uni Eropa, atau aturan di AS seperti California Privacy Rights Act (CPRA). Selain itu, penghapusan cookies sebagai cara melacak aktivitas pengguna juga meningkatkan kebutuhan akan data clean room.
Bagaimana cara kerja data clean room?
Sebagian besar data clean room modern berjalan dengan model SaaS berbasis cloud, sehingga memungkinkan kolaborasi antara platform konten dan pengiklan.
Platform konten yang memegang first-party data akan meng-upload data tersebut ke data clean room. Data ini bisa berasal dari berbagai sistem, seperti e-commerce, logging, atau CRM. Selama proses transmisi, data dienkripsi, lalu di dalam data clean room data akan dianonimkan dan di-*aggregate* menjadi kelompok pengguna atau demografi. Data yang dikirim tetap terenkripsi sehingga tidak ada pihak yang bisa mengakses PII.
Partner dan pengiklan yang sudah di-*approve* oleh penyedia konten akan diberi akses ke data yang sudah dianonimkan. Mereka bisa mengaksesnya sebagai data feed berkelanjutan atau langsung melalui platform data clean room. Data ini bisa dipakai untuk analisis audiens, pengukuran engagement, dan kebutuhan analytics lainnya.
Keuntungan data clean room
Data clean room memberikan banyak manfaat untuk platform konten, marketer, dan pengiklan, di antaranya:
- Regulatory compliance. Membantu memahami pengguna tanpa melanggar regulasi privasi seperti GDPR.
- Trend data. Menyediakan informasi agregat yang bisa memperlihatkan tren antar kelompok pengguna, demografi, atau segmen industri.
- User segmentation. Dengan data agregat, pengiklan bisa membangun audiens yang lebih tersegmentasi sesuai kebutuhan.
- Data analytics. Fitur utama data clean room adalah kemampuan analisis data agregat untuk memahami perilaku dan aktivitas pengguna.
- Security. Karena berbasis privasi, data clean room menawarkan lokasi yang aman untuk mengakses dan berbagi data agregat, yang berguna bagi platform untuk monetisasi dan bagi pengiklan untuk targeting.
Tantangan data clean room
Meskipun tujuannya adalah menjaga anonimitas data pengguna, data clean room tetap memiliki sejumlah tantangan:
Data interoperability. Penyedia utama data clean room biasanya berasal dari hyperscaler besar seperti Google dan Facebook. Masalahnya, data yang mereka sediakan seringkali terbatas hanya untuk ekosistem mereka sendiri (dikenal sebagai walled garden approach). Akibatnya, data antar platform clean room tidak bisa digabungkan.
Data quality. Karena akses langsung ke first-party data tetap terbatas, kualitas data sepenuhnya bergantung pada platform penyedia. Namun, pengguna data clean room sulit memverifikasi apakah kualitas data tersebut benar-benar baik atau akurat.
Lack of standardization. Selain masalah interoperabilitas, juga belum ada standar yang seragam. Format, metode agregasi, anonimisasi, dan cara akses berbeda-beda di tiap penyedia.
Use case data clean room
Data clean room mendukung berbagai skenario penggunaan untuk memastikan data tetap bisa dimanfaatkan dengan cara yang sesuai regulasi privasi, misalnya:
- Data activation. First-party data yang dikumpulkan platform bisa di-*activate* di dalam data clean room, artinya bisa digunakan pihak ketiga tanpa perlu atribut langsung ke user.
- Collaboration. Data clean room memungkinkan kolaborasi antara platform penyedia data dan pihak yang ingin menggunakan data.
- Audience trends. Dengan melihat data agregat, pengiklan bisa mendapatkan insight lebih baik tentang tren aktivitas dari audiens tertentu.