Apa itu email security (keamanan email)?
Keamanan email adalah proses untuk memastikan ketersediaan, integritas, dan keaslian komunikasi email dengan melindunginya dari akses yang tidak sah dan berbagai ancaman email. Email memungkinkan miliaran orang dan organisasi yang saling terhubung untuk saling berkomunikasi dan mengirim pesan. Karena email merupakan fondasi dari bagaimana internet digunakan, sejak lama email telah menjadi target serangan berbahaya.
Tujuan dari keamanan email adalah untuk membantu mencegah serangan dan penyalahgunaan sistem komunikasi email. Dalam domain keamanan email, ada berbagai protokol keamanan email yang telah diajukan dan direkomendasikan oleh organisasi standar teknologi untuk membantu mengurangi risiko. Protokol ini dapat digunakan oleh klien email dan server email, seperti Microsoft Exchange dan Microsoft 365, guna memastikan email dikirim secara aman. Selain protokol, email security gateway juga bisa membantu organisasi dan individu untuk melindungi email dari berbagai ancaman.
Topik keamanan email juga mencakup isu privasi, karena pihak yang tidak berwenang bisa saja membaca email yang berisi informasi sensitif.
Jenis-jenis serangan email
Sejak awal kemunculannya, email sudah sering disalahgunakan dalam berbagai bentuk dengan segudang ancaman.
Berikut ini adalah beberapa jenis serangan email yang umum:
- Phishing. Dalam serangan phishing, pelaku kejahatan siber mengirim email berbahaya yang tampak seolah-olah berasal dari sumber terpercaya. Tujuannya untuk mengecoh korban agar memberikan informasi sensitif seperti username, password, dan detail rekening bank. Phishing bisa berupa spear phishing, phishing biasa, dan whaling. Spear phishing menargetkan individu tertentu, sedangkan whaling menyasar orang penting seperti eksekutif perusahaan.
- Spoofing. Email spoofing adalah taktik manipulasi di mana penyerang memalsukan alamat pengirim di header email agar tampak berasal dari sumber terpercaya. Tujuannya agar penerima percaya dan akhirnya mengklik tautan berbahaya atau mengunduh file yang terinfeksi.
- Spam. Ini adalah praktik mengirim email massal yang tidak diinginkan, tidak relevan, atau tidak pantas, biasanya untuk promosi barang, jasa, atau situs. Email spam bisa mengandung tautan phishing atau malware.
- Pengiriman malware. Malware atau perangkat lunak berbahaya bertujuan merusak atau mengeksploitasi sistem komputer. Bentuk umum malware termasuk virus, worm, ransomware, dan spyware.
- Business Email Compromise (BEC). BEC adalah serangan siber di mana pelaku menipu organisasi atau individu agar mengirimkan uang, membocorkan data, atau melakukan aksi yang menguntungkan si penyerang.
- Ransomware. Serangan ini menggunakan malware untuk mengenkripsi file atau sistem, dan aksesnya hanya akan diberikan jika korban membayar tebusan.
- Man-in-the-Middle (MitM). Serangan MitM terjadi saat pelaku menyadap dan mengendalikan komunikasi antara dua pihak yang mengira mereka berkomunikasi secara langsung. Ini termasuk bentuk penyadapan.
- Data exfiltration. Ini adalah bentuk serangan lanjutan di mana data sensitif dicuri dari sistem email organisasi secara diam-diam.
Seberapa aman email?
Meskipun ada peningkatan dalam langkah-langkah keamanan email, komunikasi email belum tentu sepenuhnya aman. Menurut laporan dari Anti-Phishing Working Group, lebih dari 4,7 juta serangan phishing terjadi pada tahun 2022.
Lebih rumit lagi, pesan email sering disimpan di server dalam format tidak terenkripsi. Administrator sistem yang punya akses ke server tersebut bisa saja membaca email apapun. Keamanan akun email pengguna juga tergantung pada keamanan server tempat email disimpan.
Di sisi pengguna, email biasanya hanya diamankan dengan username dan password. Dengan semakin banyaknya kebocoran data setiap tahun, makin banyak kredensial email bocor ke publik. Penyerang bisa mendapatkan kredensial ini dari situs hasil kebocoran data. Serangan brute-force dan tebak-tebakan password juga menjadi risiko jika hanya mengandalkan password.
Email juga rawan karena tidak ada jaminan keaslian. Penyerang bisa memalsukan alamat email seolah-olah berasal dari sumber resmi. Ini sering dipakai dalam serangan phishing atau spam phishing yang menarget banyak orang sekaligus.
Kenapa keamanan email itu penting?
Email dipakai untuk komunikasi bisnis dan jadi bagian penting dari operasi TI perusahaan serta komunikasi internal dan eksternal.
Berikut ini beberapa alasan kenapa komunikasi email yang aman itu penting:
- Risiko seperti serangan denial-of-service bisa menghambat bisnis karena email tidak bisa diakses.
- Spam bisa membanjiri inbox dan jadi media penyebaran phishing atau malware.
- Email sering berisi data sensitif yang hanya boleh diakses oleh penerima yang dituju.
- Keaslian email perusahaan penting karena jika orang lain bisa mengirim email seolah dari perusahaan, itu bisa digunakan untuk penipuan (BEC).
- Keamanan email mendukung kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR di Uni Eropa dan HIPAA di Amerika Serikat.
- Komunikasi email yang aman mencegah gangguan jaringan dan kerugian finansial dari email berbahaya.
Manfaat keamanan email bagi bisnis
Karena banyak organisasi bergantung pada email, teknologi dan praktik keamanan email membawa banyak manfaat penting:
- Ketersediaan. Keamanan email memastikan layanan email tetap tersedia agar bisnis bisa terus berjalan.
- Keaslian. Autentikasi email membangun kepercayaan bahwa email dari domain perusahaan benar-benar asli.
- Pencegahan penipuan. Mendeteksi risiko seperti spoofing bisa mengurangi peluang terjadinya penipuan.
- Pencegahan malware. Fitur keamanan email yang baik bisa membatasi masuknya malware lewat email.
- Taktik rekayasa sosial seperti phishing bisa menggiring pengguna agar mengeklik tautan berbahaya. Produk keamanan email bisa mendeteksi dan memblokir email seperti ini.
- Pertahanan real-time. Program keamanan email dengan fitur antimalware dan antispam bisa melindungi dari eksploitasi zero-day.
Praktik terbaik keamanan email
Walaupun secara default email tidak aman, ada beberapa praktik terbaik yang bisa diterapkan untuk meningkatkan keamanannya:
- Gunakan koneksi terenkripsi. Pastikan koneksi email menggunakan SSL/TLS agar data tidak terbaca di jaringan publik.
- Enkripsi email. Enkripsi isi email menambah lapisan privasi, walau tidak semua pengguna butuh ini.
- Gunakan password kuat. Gunakan kombinasi huruf, angka, dan simbol agar tidak mudah ditebak.
- Gunakan 2FA atau MFA. Autentikasi dua faktor menambah keamanan selain password.
- Pelatihan anti-phishing. Beri pelatihan agar pengguna bisa mengenali email berbahaya dan tidak terjebak phishing.
- Gunakan autentikasi domain. Protokol seperti DMARC bisa membantu mencegah spoofing domain.
- Pakai secure email gateway. Gateway ini menyaring email masuk dan keluar dari malware, spam, dan phishing.
- Gunakan Wi-Fi aman. Hindari akses email lewat Wi-Fi publik. Gunakan VPN jika perlu akses dari luar.