Apa itu end of life (EOL)?

End of life (EOL), dalam konteks manufaktur dan siklus hidup produk, adalah tahap akhir dari keberadaan sebuah produk. Pada aplikasi software, istilah ini berarti aplikasi sudah mencapai akhir masa pakainya. Bisa jadi ada versi baru yang menggantikan produk lama, atau bisa juga berarti end of support (EOS), di mana vendor sudah tidak lagi menyediakan update, patch, maupun fitur baru.

Dalam konteks data, end of life mengacu pada kondisi ketika data sudah kadaluarsa dan harus dihapus atau dimusnahkan.

Isu EOL tergantung pada produknya sendiri dan perspektif yang digunakan, apakah dari sisi manufaktur atau pengguna. Bagi manufaktur, EOL berarti penghentian produksi, namun tetap harus memenuhi kebutuhan pasar yang sebelumnya ditangani produk tersebut. Hal ini biasanya memicu pengembangan produk baru. Sementara itu, bagi pengguna, EOL berarti harus membuang produk lama secara bertanggung jawab, beralih ke produk lain, dan memastikan transisi berjalan mulus tanpa banyak gangguan.

Diagram of the data lifecycle
EOL adalah salah satu tahap dalam keseluruhan siklus hidup data.

Apa saja indikator EOL?

Saat berhadapan dengan PC, server, storage device, atau hardware lain, indikator EOL yang sering diperhatikan oleh profesional IT adalah performa lambat, file lama terbuka, respon lambat saat akses website, sering crash, dan masalah serupa. Tanda-tanda ini menunjukkan perangkat sudah mencapai EOL dan harus diganti. Biasanya keputusan EOL berbasis kriteria performa tertentu dan masa garansi yang sudah ditentukan organisasi.

Aplikasi software yang sudah tidak berjalan normal seperti sebelumnya, atau terlalu lambat untuk mendukung kebutuhan bisnis, biasanya jadi kandidat penggantian. Masalah kompatibilitas juga bisa muncul; jika aplikasi tidak bisa berjalan di hardware atau sistem operasi (OS) terbaru, maka penggantian diperlukan. Solusinya bisa berupa upgrade ke versi baru atau migrasi ke aplikasi pengganti. Jika aplikasi sudah mencapai EOL dan vendor berhenti memberikan update maupun support, risiko keamanan akan semakin besar.

EOL vs. EOS

End of life dan end of support berjalan beriringan dalam lifecycle hardware maupun software, dengan EOS biasanya terjadi sebelum EOL.

End of support

EOS sering kali menjadi tahap awal sebelum EOL. Vendor biasanya mengumumkan tanggal akhir support untuk sebuah sistem atau perangkat. Biasanya tujuan utamanya adalah mendorong pengguna migrasi ke versi baru yang terkadang lebih mahal.

Strategi ini sudah dipakai vendor selama beberapa dekade. Contoh klasik: IBM sering merilis perangkat baru untuk menggantikan sistem lama, sekaligus mengumumkan tanggal akhir support untuk perangkat lama. Hal yang sama berlaku pada OS dan aplikasi IBM. Pengguna pada akhirnya harus mengikuti perubahan ini. Praktik ini masih berlangsung sampai sekarang, dengan vendor besar seperti Apple, Cisco, dan Microsoft secara rutin mengumumkan tanggal EOS. Jika terkait penjualan, vendor biasanya menyebutnya sebagai end-of-sale date.

End of life

EOL mirip dengan istilah end of service life (EOSL). Artinya, produk sudah tidak lagi berfungsi seperti seharusnya dan harus dipensiunkan. Kadang, perangkat dengan status EOSL masih bisa dipakai ulang untuk kebutuhan non-kritis. Misalnya, prosesor lama bisa digunakan pada aplikasi sekunder. Jadi, EOSL biasanya terjadi sebelum tanggal EOL resmi karena perangkat belum resmi berstatus EOL, tapi sudah hampir mendekati.

Bagaimana PLM memengaruhi EOL?

Product lifecycle management (PLM) adalah pendekatan sistematis untuk mengelola rangkaian perubahan yang dialami produk, mulai dari desain, pengembangan, hingga akhirnya dipensiunkan atau dibuang.

Software PLM mengotomatisasi manajemen data terkait produk, dan mengintegrasikannya dengan proses bisnis lain seperti enterprise resource planning dan manufacturing execution system. Sistem serupa juga digunakan dalam manajemen hardware dan software di dunia IT.

Menyusun kebijakan EOL

Agar organisasi siap ketika hardware maupun software sudah mencapai titik tidak bisa dipakai lagi, penting untuk menyusun kebijakan end-of-life. Kebijakan ini bisa jadi bagian dari sistem manajemen siklus hidup data atau lifecycle management secara umum.

Hal-hal yang biasanya masuk dalam kebijakan EOL antara lain:

  • Panduan untuk menentukan kapan perangkat tidak lagi layak dipelihara.
  • Pertimbangan cost-benefit terkait pengadaan perangkat baru.
  • Pilihan reuse, repurpose, atau donasi perangkat lama.
  • Teknik disposal yang sesuai dengan praktik ramah lingkungan.

Manajemen lifecycle PC dan desktop juga mencakup keputusan EOL.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *