Apa itu HD-DVD (high-definition DVD)?
HD-DVD (high-definition DVD) adalah media penyimpanan optik berkapasitas tinggi yang kini sudah tidak lagi digunakan. Dulu, format ini sempat digadang-gadang sebagai penerus DVD. Sebagai perbandingan, DVD satu sisi dan satu lapis bisa menyimpan data hingga 4,7 GB, atau 8,5 GB jika menggunakan dua lapis. Sementara itu, HD-DVD satu lapis bisa menyimpan hingga 15 GB, dan yang dua lapis bisa mencapai 30 GB.
HD-DVD dua lapis bisa menyimpan hingga delapan jam tayangan televisi high-definition 1.125-line (HDTV) atau sekitar 48 jam tayangan TV definisi standar. Kecepatan transfer data dari drive HD-DVD sekitar 36 megabit per detik (Mbps)—cukup tinggi untuk memutar sinyal TV digital yang umumnya hanya 24 Mbps.
Bagaimana cara kerja HD-DVD?
HD-DVD dibangun menggunakan teknologi Advanced Optical Disc yang dikembangkan oleh Toshiba dan NEC di awal tahun 2000-an. Disk HD-DVD menyimpan data dalam bentuk titik-titik mikroskopis (pits). Teknologi ini menggunakan sinar laser biru untuk membaca sisi seberang dari titik-titik tersebut, lalu pantulannya ditangkap oleh sensor. Pemutar HD-DVD mengubah pantulan itu menjadi sinyal digital yang dapat dibaca.
Kenapa HD-DVD bisa menyimpan lebih banyak data dibanding DVD biasa? Ini alasannya:
- Laser dengan panjang gelombang lebih pendek. HD-DVD menggunakan laser biru dengan panjang gelombang 405 nanometer, dibandingkan laser merah pada DVD biasa yang 650 nm. Laser biru ini memungkinkan kepadatan data yang lebih tinggi.
- Kompresi data yang lebih canggih. DVD standar menggunakan kompresi MPEG-2, sedangkan HD-DVD juga bisa pakai MPEG-4 AVC dan VC-1. Hasilnya: kualitas video lebih baik dan ukuran file lebih kecil.
- Jarak antar track lebih rapat. Titik-titik di HD-DVD lebih kecil dan lebih rapat dibanding DVD. Jarak antar track di DVD sekitar 0,75 mikrometer, sementara di HD-DVD hanya 0,40 μm.
- Kecepatan baca lebih tinggi. Pemutar HD-DVD bisa membaca data tiga kali lebih cepat dibanding pemutar DVD. Selain itu, HD-DVD sudah menggunakan teknologi HDMI untuk mengirim sinyal digital ke HDTV tanpa konversi analog.

Pertarungan format besar: Blu-ray vs. HD-DVD
Waktu pertama kali muncul, HD-DVD punya beberapa keunggulan dibanding Blu-ray—format disk optik lain untuk video HD yang juga menyimpan data dalam jumlah besar. HD-DVD dinilai lebih dekat dengan standar DVD, sehingga produksinya lebih mudah dan murah.
Pada November 2003, DVD Forum memilih HD-DVD sebagai penerus resmi DVD dengan suara delapan banding enam. Toshiba kemudian merilis pemutar HD-DVD pertama untuk konsumen pada Maret 2006. Saat itu, banyak yang mengira HD-DVD akan jadi standar baru.
Sayangnya, Blu-ray tetap mendominasi, terutama karena kapasitasnya lebih besar. Padahal secara teknologi, keduanya hampir sama:
- Keduanya menggunakan laser biru 405 nm.
- Keduanya mendukung teknologi kompresi video dan audio yang sama.
- Ukurannya sama dengan DVD, dan player dari masing-masing format bisa memutar DVD biasa.
HD-DVD sempat unggul setelah didukung oleh Intel dan Microsoft pada 2005. Tapi kemudian studio film besar mulai beralih ke Blu-ray:
- Paramount Pictures dan Universal Pictures mendukung HD-DVD.
- Sony dan Disney mendukung Blu-ray.
- Beberapa studio seperti Warner Brothers mendukung keduanya—tapi ini kasus yang jarang.
Segalanya berubah saat Warner Brothers mengumumkan dukungan eksklusif untuk Blu-ray pada Januari 2008. Keputusan ini mengakhiri perdebatan panjang soal format mana yang akan menang. Sebulan kemudian, tepatnya 19 Februari 2008, Toshiba resmi menghentikan pengembangan, produksi, dan pemasaran HD-DVD.
Sejak saat itu, Blu-ray menjadi standar industri untuk media penyimpanan optik dan hingga kini masih jadi yang tercepat. Disk Blu-ray bisa menyimpan data hingga 128 GB.
Lihat juga seperti apa masa depan teknologi optik dan bagaimana 5D optical storage akan mengubah permainan.