Apa itu LAN (Local Area Network)?
LAN atau Local Area Network adalah sekumpulan komputer dan perangkat pendukung lainnya yang saling terhubung dalam satu area geografis terbatas, seperti gedung kantor atau kampus. Perangkat-perangkat ini dihubungkan lewat kabel jaringan atau koneksi nirkabel ke sebuah server pusat.
LAN bisa terdiri dari hanya dua atau tiga perangkat di kantor rumah sampai ribuan pengguna di kantor pusat perusahaan. Baik pengguna rumahan maupun admin IT biasanya membangun LAN agar node jaringan bisa saling terhubung dan berbagi sumber daya seperti printer atau penyimpanan jaringan.
LAN mencakup berbagai komponen jaringan seperti kabel, switch, router, firewall, load balancer, dan access point nirkabel (WAP). LAN bisa dihubungkan ke berbagai perangkat jaringan, mulai dari konsol game, server, komputer desktop/laptop, printer, sampai perangkat IoT.
Cara kerja LAN
Jaringan LAN biasanya menggunakan kabel Ethernet dan switch Layer 2 (L2) untuk menghubungkan perangkat yang bisa berkomunikasi via Ethernet. Kalau LAN-nya lebih besar, biasanya juga ditambahkan switch Layer 3 atau router buat bantu alur lalu lintas data. Setiap perangkat yang terhubung ke LAN akan dapat alamat IP unik yang dipetakan ke alamat fisiknya, yang dikenal dengan media access control (MAC) address. Switch Ethernet bakal pakai MAC address ini untuk ngatur data yang dikirim ke perangkat tujuan.
Dengan LAN, pengguna bisa akses server internal, website lokal, dan LAN lain yang ada dalam satu jaringan area luas (WAN). Dua teknologi utama buat koneksi LAN adalah Ethernet dan Wi-Fi. Ethernet adalah standar IEEE buat koneksi jaringan fisik, sementara Wi-Fi pakai gelombang radio di frekuensi 2.4 GHz dan 5 GHz buat nyambungin perangkat ke LAN.
Teknologi LAN lama kayak token ring, Fiber Distributed Data Interface, dan Attached Resource Computer Network udah mulai ditinggalkan karena Ethernet dan Wi-Fi sekarang lebih cepat dan lebih murah.
Perbedaan LAN kabel, LAN nirkabel, dan LAN virtual
LAN bisa dikonfigurasi dalam bentuk kabel (wired), nirkabel (wireless), atau virtual.
LAN Kabel
LAN kabel mengandalkan switch dan kabel Ethernet buat hubungin endpoint, server, dan perangkat IoT ke jaringan. Buat usaha kecil yang cuma punya sedikit perangkat, cukup pakai satu switch LAN biasa dengan port Ethernet yang cukup buat semua perangkat.
LAN Nirkabel
Wireless LAN (WLAN) memungkinkan perangkat terhubung ke jaringan tanpa kabel fisik. WLAN ngirim data lewat gelombang radio menggunakan teknologi jaringan nirkabel. WLAN ini sering dipakai di rumah, kantor, kafe, atau restoran—pokoknya tempat yang butuh koneksi fleksibel. Perangkat kayak laptop, HP, atau tablet bisa pakai WLAN buat akses internet atau sumber daya lain.
WLAN menggunakan standar IEEE 802.11 untuk mengirim data dari perangkat ke jaringan lewat spektrum nirkabel. WLAN cocok buat perusahaan yang banyak pakai perangkat mobile karena lebih fleksibel dan hemat biaya—nggak perlu narik kabel ke mana-mana.
Virtual LAN (VLAN)
LAN skala besar yang nyambungin ribuan perangkat butuh perangkat keras, perangkat lunak, dan konfigurasi tambahan supaya performanya tetap optimal. Nah, di sinilah konsep virtual LAN atau VLAN berguna.
Karena LAN Ethernet itu sifatnya berbagi (shared), makin banyak perangkat yang terhubung, makin banyak juga lalu lintas broadcast yang bisa bikin jaringan lambat. VLAN memecah LAN jadi beberapa segmen, jadi broadcast hanya terjadi di dalam VLAN tertentu, bukan ke seluruh jaringan. Ini sangat membantu ngurangin beban trafik.
Tapi, VLAN juga bikin tantangan baru. Kalau perangkat dari VLAN berbeda mau komunikasi, dibutuhkan switch Layer 3 untuk memproses lalu lintas antar VLAN, atau biasa disebut inter-VLAN routing. Di jaringan besar yang punya ratusan VLAN, biasanya perlu banyak router. Tapi sekarang, switch modern udah punya fitur routing Layer 3 juga, jadi bisa ngatur trafik antar VLAN di satu perangkat aja.
Menyiapkan LAN dasar
Sistem operasi seperti Microsoft Windows, Linux, macOS, Android, dan iOS sudah punya dukungan untuk IP versi 4 (IPv4) maupun IP versi 6 (IPv6) secara bawaan. Ditambah lagi, hampir semua perangkat seperti PC, tablet, dan smartphone sekarang udah dibekali port Ethernet, chip Wi-Fi, atau bahkan keduanya. Artinya, selama admin jaringannya punya laptop atau PC yang cukup up to date, membangun jaringan LAN — baik yang kabel atau nirkabel — itu cukup simpel.
Untuk membangun LAN kabel yang sederhana, admin tinggal colokin perangkat ke switch LAN pakai kabel Ethernet twisted-pair. Kalau sudah tersambung, perangkat-perangkat itu bisa langsung saling komunikasi dalam satu jaringan fisik atau VLAN yang sama.
Kalau mau bikin jaringan nirkabel, admin butuh WAP (Wireless Access Point). WAP ini nantinya dikonfigurasi untuk menyiarkan SSID (service set identifier) dan minta perangkat yang mau konek untuk melakukan autentikasi. Umumnya, opsi autentikasi yang dipakai adalah WPA2 dengan pre-shared key atau WPA2 Enterprise.
Keuntungan pakai LAN
LAN memungkinkan perangkat untuk saling terhubung, bertukar informasi, dan komunikasi secara efisien. Beberapa manfaat utama dari penggunaan LAN adalah sebagai berikut:
- Akses terpusat ke sumber daya. LAN memudahkan akses ke aplikasi dan sumber daya yang tersimpan secara terpusat di server. Misalnya, satu lisensi software bisa dipakai bersama-sama oleh banyak perangkat di LAN, hemat biaya dan gampang diakses.
- Komunikasi efisien. LAN bikin proses kirim pesan dan pertukaran data antar perangkat jadi cepat dan mudah. Bahkan, data yang disimpan di server bisa diakses kapan pun oleh pengguna LAN, cocok buat kolaborasi tim.
- Berbagi koneksi internet. LAN memungkinkan satu koneksi internet dipakai bareng oleh banyak perangkat.
- Keamanan data. Dengan pengaturan keamanan yang tepat, LAN bisa dijaga dari akses ilegal. Admin juga bisa lebih mudah mengatur dan memantau seluruh jaringan agar tetap aman dan terkontrol.
- Transfer data cepat. LAN punya data transfer rate tinggi. Contohnya, Fast Ethernet bisa sampai 100 Mbps, sedangkan Gigabit Ethernet bisa mencapai 1.000 Mbps.
Jenis-jenis LAN
LAN bisa dibangun dengan berbagai macam arsitektur jaringan. Berikut beberapa tipe arsitektur LAN yang umum:
Peer-to-peer
LAN tipe ini menghubungkan dua perangkat langsung satu sama lain, biasanya pakai kabel Ethernet. Tidak ada server atau hirarki khusus, semua perangkat setara.
Client-server
Pada model ini, ada banyak perangkat (klien) dan server yang terhubung lewat switch LAN. Switch bertugas mengatur aliran data antar perangkat.
Ethernet
Ethernet adalah arsitektur LAN paling populer. Ia menentukan kecepatan jaringan, cara kerja MAC address, tipe kabel, dan adapter yang digunakan. Bisa dipakai di jaringan kabel maupun nirkabel.
Token Ring
Token Ring sempat populer, tapi sekarang sudah jarang dipakai. Teknologi ini mengontrol akses jaringan dengan sistem token dan beroperasi di kecepatan 100 Mbps.
Asynchronous Transfer Mode (ATM)
ATM adalah arsitektur jaringan berbasis switching yang menggunakan sel 53-byte untuk mengirimkan data. Dikenal mampu menangani lalu lintas multimedia dan memungkinkan pembuatan VLAN melalui backbone ATM.
Cloud-managed LAN
LAN ini dikontrol lewat platform cloud. Semua pengaturan akses, kebijakan keamanan, provisioning, dan pemantauan dilakukan secara terpusat dari cloud, cocok buat lingkungan perusahaan yang kompleks dan butuh manajemen terpusat.
Perbedaan antara LAN, WAN, dan MAN
Meskipun LAN, WAN, dan MAN sama-sama merupakan teknologi jaringan, ketiganya punya perbedaan signifikan dari sisi cakupan geografis, teknologi yang digunakan, dan tanggung jawab pengelolaan:
- LAN. LAN menghubungkan perangkat-perangkat yang lokasinya saling berdekatan, misalnya di dalam rumah, kantor, gedung, atau area kampus. Biasanya, perangkat keras dan kabel jaringannya dimiliki dan dikelola langsung oleh organisasi tersebut. Kecepatan Ethernet-nya bisa mulai dari 1 Gbps sampai 100 Gbps, menggunakan kabel twisted pair tembaga atau kabel fiber optic.
- WAN. WAN menghubungkan lokasi bisnis yang tersebar di berbagai kota, negara, bahkan seluruh dunia. Biasanya organisasi menyewa layanan WAN dari penyedia telekomunikasi, yang juga bertanggung jawab atas konektivitasnya. Lalu lintas jaringan yang dibutuhkan untuk komunikasi antar kantor dikirim lewat WAN. Teknologi yang biasa digunakan termasuk MPLS, Virtual Private LAN Service, Ethernet over SONET, hingga koneksi satelit. Dari sisi pengguna, WAN biasanya terlihat seperti sambungan Ethernet biasa antar lokasi.
- MAN. MAN cocok digunakan untuk organisasi yang punya beberapa gedung di dalam satu kota. Gedung-gedung ini biasanya dihubungkan dengan kabel fiber optic. Layanan MAN bisa dikelola oleh penyedia layanan atau oleh organisasi itu sendiri dengan menyewa dark fiber dan mengelola infrastrukturnya secara internal. Teknologi yang digunakan antara lain Metro Ethernet, MPLS, dan jaringan nirkabel point-to-point atau point-to-multipoint.
Keamanan jaringan LAN
Keamanan LAN sangat penting karena jaringan ini bisa menghadapi berbagai ancaman yang bisa mempengaruhi kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data. Ancaman umum dalam jaringan LAN antara lain:
- Ancaman dari dalam. Pegawai atau pengguna internal bisa secara tidak sengaja membahayakan jaringan, misalnya dengan mengklik tautan phishing yang memberi akses ke perangkat asing.
- Port LAN yang rentan. Port LAN yang tersedia di area publik seperti lorong atau resepsionis bisa dimanfaatkan orang luar untuk menyusup ke jaringan internal.
- Virus dan malware. Meski tidak langsung menyerang jaringan, virus dan malware bisa menyebabkan kehilangan data, perilaku komputer yang tidak normal, dan menyebar ke perangkat lain. Media USB dan lampiran email sering jadi sarana penyebarannya.
- Port terbuka. LAN biasanya terhubung ke internet melalui router utama. Port terbuka pada router bisa menjadi celah bagi peretas. Solusinya, kredensial admin router sebaiknya sering diubah.
- Access point (AP) liar. Access point tidak resmi bisa disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab untuk menyadap lalu lintas jaringan.
Untuk mengamankan LAN, pengaturan keamanan bisa dikonfigurasi lewat switch L2/L3 dan router. Mekanisme autentikasi, pencatatan log, serta pembaruan perangkat lunak secara berkala juga sangat dianjurkan. Untuk meningkatkan keamanan, bisa juga menggunakan metode autentikasi berbasis perangkat keras seperti pengenal sidik jari, token keamanan, atau enkripsi disk penuh.
Selain itu, organisasi juga bisa menggunakan paket keamanan tambahan, baik yang diinstal secara lokal atau ditawarkan dalam model SaaS (software-as-a-service).
5 Topologi LAN yang Populer
Topologi jaringan menjelaskan bagaimana perangkat dalam LAN saling terhubung dan bagaimana data berpindah dari satu node ke node lain. Berikut lima topologi jaringan yang paling umum digunakan:
- Star. Ini adalah topologi yang paling umum ditemukan, baik di kantor maupun di rumah. Semua perangkat terhubung ke satu perangkat pusat, biasanya switch. Jika salah satu perangkat gagal, jaringan tetap bisa berjalan.
- Ring. Dalam topologi cincin, setiap perangkat terhubung ke dua perangkat lainnya, membentuk lingkaran. Data hanya mengalir dalam satu arah. Meskipun tidak sepopuler star, topologi ini masih digunakan dalam beberapa kasus khusus.
- Mesh. Di topologi ini, setiap perangkat terhubung ke semua perangkat lain. Ini menciptakan banyak jalur cadangan (redundancy) dan sangat tahan terhadap kegagalan. Namun, biaya dan kompleksitas pemasangannya cukup tinggi.
- Bus. Semua perangkat terhubung ke satu kabel utama (backbone). Data yang dikirim oleh perangkat manapun akan diteruskan ke semua perangkat lain. Cocok untuk jaringan kecil, tapi performanya akan menurun jika perangkat makin banyak.
- Tree. Topologi pohon adalah kombinasi dari topologi star dan bus, dengan struktur hierarki berlapis. Cocok untuk jaringan besar karena memudahkan pengelompokan dan pengelolaan perangkat berdasarkan fungsinya.

Topologi jaringan punya peran penting dalam desain dan konfigurasi jaringan. Pelajari topologi-topologi ini agar bisa menentukan mana yang cocok untuk kebutuhanmu.