Apa itu multidimensional database?
Multidimensional database (MDB) adalah jenis database yang dioptimalkan untuk kebutuhan data warehouse dan aplikasi online analytical processing (OLAP). MDB biasanya dibangun dengan input dari relational database yang sudah ada. Aplikasi OLAP yang mengakses data dari multidimensional database dikenal dengan nama multidimensional OLAP (MOLAP).
Multidimensional database dirancang agar bisa memproses data dengan cepat dan menghasilkan jawaban secara efisien. MDB memungkinkan user untuk melakukan query terkait operasi bisnis maupun tren. Pengelolaan MDB dilakukan dengan database management system khusus. Cara penyimpanan data dan tampilan antarmuka user bisa berbeda-beda tergantung implementasi.
MDB bisa dibangun di atas relational database. Relational database mengorganisir data berdasarkan relasi yang sudah didefinisikan agar mudah diakses. Secara konsep, multidimensional database menggunakan model data cube untuk merepresentasikan dimensi data yang tersedia bagi user. MDB biasanya memiliki tiga dimensi atau lebih, diberi label X, Y, dan Z. Ini berbeda dengan database dua dimensi yang hanya memiliki baris dan kolom (X dan Y).
Dalam sebuah MDB, data penjualan bisa dilihat berdasarkan dimensi seperti model produk, lokasi geografis, waktu, atau dimensi tambahan lainnya. Pada kasus ini, penjualan disebut sebagai measure attribute dari data cube, sedangkan dimensi lain dianggap sebagai feature attribute. Developer database juga bisa mendefinisikan hierarchy dan level dalam sebuah dimensi, misalnya level negara bagian dan kota dalam hierarchy geografis.

Apa saja kelebihan dan kekurangan multidimensional database?
MDB punya beberapa keunggulan sekaligus tantangan dibandingkan tipe database lain. Berikut di antaranya:
Kelebihan
- Mudah dikelola. Karena data disimpan sesuai cara data ditampilkan (berdasarkan atribut), proses tracking dan maintenance jadi lebih sederhana.
- Pengelompokan data serupa. Data yang mirip dikumpulkan dalam satu dimensi, sehingga lebih terstruktur dan rapi saat ditampilkan.
- Performa. MDB bisa memproses data dan menjawab query lebih cepat dibanding relational database.
- Beragam sudut pandang. User bisa menganalisis relasi antar data set dan kategori dengan berbagai layout visual.
Kekurangan
- Kompleksitas. MDB lebih kompleks dibanding relational database, sehingga butuh training dan pengalaman lebih.
- Masalah performa. Performa bisa terganggu jika sistem tidak melakukan caching dengan benar; misalnya jika view cached belum tersedia.
Hubungan antara OLAP dan multidimensional database
OLAP adalah metode komputasi yang memungkinkan user untuk mengekstrak, melakukan query, dan menganalisis data dari berbagai perspektif. OLAP sering digunakan untuk analisis tren, laporan finansial, perencanaan anggaran, hingga forecasting. Beberapa vendor OLAP besar adalah Microsoft, Oracle, IBM, dan SAP.
Multidimensional database sangat penting dalam sistem OLAP. Database ini mengonsolidasikan, menghitung, serta menyediakan subset data untuk query dan kalkulasi. MOLAP adalah salah satu jenis OLAP yang langsung melakukan indexing ke multidimensional database.
Multidimensional database vs. relational database
Perbedaan paling jelas antara MDB dan relational database adalah MDB bersifat multidimensional, sementara relational database hanya dua dimensi. Namun, perbedaannya tidak berhenti di situ.
Relational database. Relational database adalah kumpulan data point yang diorganisir untuk mendefinisikan relasi antar data penting.
Pada model relational database, digunakan berbagai struktur data seperti tabel, index, dan view. Struktur ini terpisah dari penyimpanan fisik sehingga database administrator bisa memodifikasi storage fisik tanpa memengaruhi struktur logis. Relational database menyimpan data dalam dua dimensi (baris dan kolom) dan menggunakan Structured Query Language (SQL) sebagai bahasa utama.
Relational database memudahkan proses sorting dan pencarian informasi, sehingga mendukung pengambilan keputusan bisnis secara efisien dan menekan biaya. Database ini sangat cocok digunakan untuk structured data.
Multidimensional database. MDB mengorganisir data dalam tiga dimensi atau lebih dengan label X, Y, dan Z. Dimensi bisa mencakup lokasi, waktu, individu, maupun aktivitas seperti penjualan atau pesanan.
MDB memungkinkan user mengajukan pertanyaan dengan mempertimbangkan banyak faktor. Dengan begitu, user bisa lebih mudah melihat detail data, kondisi bisnis, maupun tren yang sedang terjadi.
Contoh query sederhana adalah: “Berapa banyak iMac yang terjual di Nebraska tahun ini?” dan pertanyaan serupa terkait ringkasan operasi bisnis maupun tren.
Pelajari lebih lanjut tentang multidimensional database dan berbagai keunggulannya pada artikel ini.