Apa itu nearshore outsourcing?

Nearshore outsourcing adalah praktik mendapatkan pekerjaan atau layanan yang dilakukan oleh orang-orang di negara tetangga daripada di negara asal suatu organisasi.

Jenis pekerjaan yang paling sering di-outsourcing meliputi pengembangan perangkat lunak, dukungan teknis, dan layanan call center.

Nearshore outsourcing sering dibandingkan dengan offshoring dan onshore outsourcing.

Nearshore vs. Onshore vs. Offshore Outsourcing

Nearshore outsourcing melibatkan penyediaan layanan di negara tetangga, sementara offshoring berarti menggunakan tenaga kerja dari negara yang lebih jauh. Ini berbeda dengan onshore outsourcing, yang berarti menggunakan tenaga kerja dari negara yang sama tetapi di luar organisasi.

Misalnya, bagi perusahaan di Indonesia, nearshore outsourcing bisa berarti menggunakan tenaga kerja dari Singapura atau Filipina. Sementara itu, offshoring bisa dilakukan ke negara-negara Amerika seperti US, Kanada, Argentina atau Brasil, atau Eropa seperti Ukraina.

Pemilihan lokasi outsourcing sangat bergantung pada kebutuhan bisnis dan jenis pekerjaan yang dilakukan.

Kelebihan dan Kekurangan Nearshore Outsourcing

Nearshore outsourcing memiliki keuntungan dan tantangan tersendiri:

Kelebihan

  • Kedekatan geografis. Ini mempermudah komunikasi dan perjalanan, karena berada di zona waktu yang lebih serupa. Sebaliknya, perbedaan zona waktu dalam offshoring dapat menjadi tantangan dalam pertemuan atau tugas mendesak.
  • Penghematan biaya. Nearshoring bisa lebih hemat biaya tergantung lokasi dan jenis pekerjaan. Namun, tidak selalu lebih murah, terutama untuk pengembangan perangkat lunak yang membutuhkan keterampilan khusus dibandingkan pekerjaan call center.
  • Lebih banyak pilihan talenta. Dibandingkan hanya merekrut di dalam negeri, nearshoring memungkinkan perusahaan memperluas akses ke penyedia layanan berkualitas tinggi.

Kekurangan

  • Hambatan bahasa. Tidak selalu terjadi, tetapi dalam beberapa kasus, perbedaan bahasa dan budaya dapat menghambat komunikasi yang efektif. Namun, banyak negara tetangga yang memiliki budaya yang cukup mirip.
  • Lebih sedikit pilihan talenta dibandingkan offshoring. Meskipun nearshoring menawarkan lebih banyak pilihan dibandingkan onshore outsourcing, jumlahnya tetap lebih terbatas dibandingkan offshoring.
  • Kurang fleksibel. Dalam beberapa kasus, koordinasi tim dari lokasi berbeda bisa menjadi tantangan. Misalnya, dalam outsourcing pengembangan perangkat lunak, ketika dibutuhkan respons cepat dan troubleshooting selama deployment, bisa jadi sulit untuk berkoordinasi dari jarak jauh. Namun, organisasi dapat mengatasi masalah ini dengan jadwal kerja bergilir.

Bagi organisasi yang tertarik dengan outsourcing, perusahaan nearshore outsourcing bisa membantu menyediakan layanan berkualitas dengan biaya lebih rendah sambil tetap menyesuaikan dengan proses bisnis dan standar perusahaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *