Apa itu Occupational Safety and Health Administration (OSHA)?

Occupational Safety and Health Administration (OSHA) adalah lembaga federal di Amerika Serikat yang berfokus pada perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja bagi para pekerja.

Kongres mendirikan OSHA pada tahun 1971 setelah disahkannya Occupational Safety and Health Act tahun 1970. Regulasi ini muncul sebagai respons terhadap meningkatnya kecelakaan kerja yang mengakibatkan sekitar 14.000 kematian pekerja dan 2,5 juta pekerja cacat setiap tahun dalam dua tahun sebelum undang-undang tersebut disahkan.

Sejak dibentuk, OSHA menjadi aktor penting dalam transformasi keselamatan pekerja di seluruh negeri. Penegakan hukum yang konsisten terhadap standar kerja, ditambah dengan pelatihan, sosialisasi, edukasi, serta bantuan yang diberikan OSHA, secara signifikan meningkatkan keselamatan di tempat kerja.

OSHA berhasil menurunkan angka fatalitas kerja lebih dari setengahnya, serta secara signifikan mengurangi tingkat cedera dan penyakit kerja di berbagai industri yang menjadi fokus, seperti tekstil dan konstruksi penggalian.

Administrasi dan cakupan OSHA

OSHA dipimpin oleh asisten sekretaris untuk keselamatan dan kesehatan kerja, yang bertanggung jawab langsung kepada sekretaris tenaga kerja, anggota Kabinet Amerika Serikat.

Kewenangan OSHA mencakup seluruh negara bagian dan wilayah yurisdiksi Amerika Serikat, termasuk District of Columbia, Puerto Rico, Samoa Amerika, Guam, Kepulauan Virgin AS, serta Kepulauan Mariana Utara.

Jurisdiksi OSHA meliputi sebagian besar pemberi kerja di sektor swasta dan para pekerjanya, mencakup berbagai industri mulai dari konstruksi, maritim, hingga pertanian. Melalui lembaga OSHA di tingkat negara bagian, sebagian pemberi kerja sektor publik dan pekerjanya juga termasuk dalam cakupan.

Namun, penting dicatat bahwa OSHA tidak mencakup pekerja mandiri maupun anggota keluarga langsung pada usaha pertanian yang tidak mempekerjakan pekerja dari luar keluarga.

Setiap negara bagian diperbolehkan memiliki program regulasi keselamatan dan kesehatan kerja sendiri yang disetujui secara federal, disebut state plans. Program ini wajib memiliki standar minimal setara dengan regulasi OSHA federal, namun negara bagian berhak menetapkan aturan yang lebih ketat bila diperlukan.

Standar dan penegakan OSHA

OSHA menetapkan dan menegakkan standar yang wajib dipatuhi oleh pemberi kerja. Standar ini dikembangkan berdasarkan riset tempat kerja yang ketat serta masukan dari berbagai pihak terkait, termasuk pakar teknis, pemberi kerja, serikat pekerja, dan stakeholder lainnya.

Untuk memenuhi standar OSHA, pemberi kerja harus melakukan beberapa hal, seperti menginspeksi tempat kerja untuk potensi bahaya, menghilangkan atau meminimalkan risiko, mencatat insiden cedera dan penyakit kerja, melatih karyawan agar mengenali risiko kesehatan dan keselamatan, serta memberikan edukasi mengenai langkah pencegahan kecelakaan.

Pekerja juga diwajibkan mengikuti aturan OSHA, misalnya patuh pada semua standar yang berlaku, menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai kebutuhan, melaporkan kondisi berbahaya, serta mencatat cedera dan penyakit yang terkait pekerjaan.

Untuk membantu pemberi kerja memenuhi standar ini, OSHA menyediakan berbagai sumber daya, termasuk program pelatihan dan materi edukasi.

Pejabat OSHA berwenang memberikan sanksi berupa denda atas pelanggaran, dengan nilai penalti yang bisa mencapai puluhan ribu dolar. Per Januari 2023, penalti maksimum OSHA mencapai $15.625 per pelanggaran, dan $156.259 untuk pelanggaran berulang atau disengaja. Dalam kasus pelanggaran serius, pelaku bisa dikenai tuntutan pidana.

Contohnya, pada 2015 OSHA menjatuhkan tiga kali denda kepada Ashley Furniture dengan total $2.280.200 setelah ditemukan lebih dari 1.000 kasus cedera kerja dalam tiga setengah tahun sebelumnya, serta kegagalan melindungi pekerja dari bagian mesin yang bergerak. Baru-baru ini, pada Januari 2023, OSHA mengeluarkan denda sebesar $2.812.658 kepada sebuah perusahaan pizza beku setelah kematian pekerja yang sebenarnya bisa dicegah di pabrik Illinois. Perusahaan tersebut dinilai melakukan serangkaian pelanggaran disengaja dan dimasukkan ke dalam program Severe Violator Enforcement.

Hak pekerja dan program OSHA

OSHA juga menjadi pendukung kuat hak-hak pekerja. Berdasarkan regulasi OSHA, pekerja berhak mengakses salinan regulasi, serta meminta informasi terkait potensi bahaya, langkah pencegahan, dan prosedur di tempat kerja.

Pekerja juga bisa meminta inspeksi OSHA jika mereka yakin ada kondisi berbahaya atau pelanggaran di lingkungan kerjanya. Selain itu, undang-undang federal dan OSHA melindungi pekerja yang mengajukan keluhan atau whistleblower yang melaporkan pelanggaran, baik ke pemberi kerja, OSHA, atau lembaga lain, dari tindakan balasan.

Untuk mendukung misinya, OSHA menjalankan berbagai program seperti Alliance Program, yang memungkinkan pemberi kerja, serikat pekerja, asosiasi profesi, lembaga pemerintah, dan institusi pendidikan berkolaborasi dengan OSHA dalam mencegah cedera dan penyakit kerja.

Program Safety and Health Achievement Recognition Program memberikan insentif dan dukungan kepada pemberi kerja untuk mengembangkan serta mengimplementasikan program keselamatan dan kesehatan kerja di perusahaannya.

Pelajari mengapa perusahaan harus serius dalam memastikan kepatuhan ketika melakukan ekspansi internasional, serta pahami dasar-dasar keamanan siber.

Tagged:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *