Pay-as-you-go cloud computing, atau komputasi awan berbasis bayar sesuai pemakaian (PAYG), adalah metode pembayaran untuk cloud computing yang dikenakan biaya berdasarkan seberapa besar penggunaan. Sistem ini mirip kayak bayar tagihan listrik atau air, cuma bayar sesuai yang dipakai.
Salah satu keuntungan utama dari model PAYG, yang juga termasuk ke dalam pricing model berbasis konsumsi atau penggunaan, adalah efisiensi sumber daya. Artinya, kita cuma bayar yang dipakai — misalnya bandwidth yang dikonsumsi — bukan alokasi sumber daya tetap yang mungkin nggak kepake. Kalau pakai sistem tradisional di enterprise, biasanya kapasitas penyimpanan dirancang buat beban kerja maksimal. Tapi di cloud publik, metode PAYG bikin perusahaan cuma bayar sesuai data yang disimpan, dialokasikan, atau dipakai aja.
Platform PAYG seperti Amazon Elastic Compute Cloud memungkinkan pengguna untuk merancang resource komputasi sesuai kebutuhan, dan cuma dikenakan biaya untuk yang dipakai. Kita bisa milih CPU, RAM, storage, OS, sistem keamanan, kapasitas jaringan, kontrol akses, sampai software tambahan buat jalanin environment yang diinginkan.
Ada empat kategori utama layanan cloud computing, masing-masing dengan model PAYG yang sedikit beda:
- Software as a Service (SaaS). SaaS biasanya dihitung berdasarkan fitur, kapasitas storage, atau jumlah user. Contohnya Microsoft Dynamics 365, Oracle, NetSuite, dan Salesforce.
- Platform as a Service (PaaS). PaaS bisa dihitung per aplikasi, user, atau per GB memori per jam. Microsoft bahkan punya sistem bayar per menit untuk PaaS-nya, dan timer-nya bakal berhenti otomatis kalau VM-nya nggak dipakai, tapi status dan konfigurasinya tetap aman. Contohnya Google, Microsoft Azure, dan Oracle Cloud.
- Infrastructure as a Service (IaaS). Dengan IaaS, biaya dikenakan sesuai penggunaan — bisa per jam, minggu, atau bulan. Beberapa provider juga ngitung biaya berdasarkan kapasitas VM yang dipakai. Model ini nggak perlu hardware dan software internal. Contohnya Amazon Web Services (AWS), IBM, Hewlett-Packard, dan Microsoft.
- Function as a Service (FaaS). Ini model komputasi serverless yang cocok buat nge-deploy microservices. Billing-nya didasarkan pada fungsi yang dijalankan saat proses berlangsung. Vendor FaaS yang terkenal antara lain AWS Lambda, IBM, Netlify, dan Oracle.
Karakteristik model PAYG
Model PAYG cocok banget buat bisnis dengan beban kerja yang naik turun, pola penggunaan yang berubah-ubah, atau yang nggak mau terikat kontrak jangka panjang. Sistem bayar sesuai kebutuhan ini juga ngasih kesempatan buat startup maupun perusahaan besar kayak Fortune 500 buat berinovasi dan scale-up tanpa biaya awal yang besar atau komitmen jangka panjang.
- Resource on-demand. PAYG ngasih kita akses provisioning resource secara mandiri dan otomatis sesuai permintaan, tanpa perlu intervensi manual dari provider. Nggak perlu beli hardware/software di awal juga, jadi semuanya lebih praktis.
- Tagihan berdasarkan pemakaian. Biaya dihitung berdasarkan konsumsi nyata — kayak storage, komputasi, dan transfer data — bukan tarif tetap. Ini bikin budgeting lebih akurat dan gampang dikontrol.
- Pemanfaatan resource bersama. Mayoritas cloud provider menggunakan infrastruktur fisik yang sama untuk beberapa pelanggan. Resource dialokasikan secara dinamis tergantung kebutuhan pengguna.
- Harga yang transparan. Model ini biasanya punya struktur harga yang jelas, jadi pengguna bisa ngerti cara kerjanya dan bisa mengatur pemakaian biar hemat.
Keuntungan dari cloud computing PAYG
Data center tradisional dan sistem colocation biasanya pakai sumber daya yang statis. Engineer harus merancang kapasitas maksimum dari awal, yang kadang-kadang bikin alokasi berlebihan dan mahal.
Model PAYG menawarkan beberapa keuntungan buat environment cloud yang lebih dinamis:
- Gampang dipakai. Seorang cloud architect atau engineer bisa ubah resource hanya dengan beberapa klik, atau atur supaya resource bisa auto-scale sesuai kebutuhan real-time.
- Scalability tinggi. Provider cloud bisa nyediain resource dalam jumlah besar buat kebutuhan workload apa pun — mulai dari big data sampai machine learning — dan bisa dilepas lagi kalau udah nggak dibutuhin.
- Resource sesuai kebutuhan. PAYG bikin kita gampang nyesuaiin resource, jadi nggak ada lagi cerita over-provisioning yang buang-buang biaya.
- Hemat biaya. Karena fleksibel dan scalable, model ini bisa jauh lebih hemat dibanding model tradisional, walau tetap perlu perhitungan ya.
- Keamanan canggih. Provider cloud biasanya punya sistem keamanan tinggi, mulai dari enkripsi, MFA, hingga deteksi ancaman otomatis. Recovery data juga jadi lebih aman kalau ada kejadian tak terduga.