Apa itu poison reverse?
Dalam jaringan komputer yang menggunakan Routing Information Protocol (RIP) atau protokol routing berbasis distance vector lainnya, poison reverse adalah teknik untuk mencegah terjadinya routing loop. Teknik ini memastikan bahwa informasi naik-turunnya koneksi suatu link dibagikan dengan akurat. Saat sebuah node gateway memberi tahu gateway tetangga bahwa sebuah jaringan IP atau subnet sudah tidak bisa dijangkau lagi, maka gateway tersebut akan menetapkan jumlah hop ke jaringan yang putus tadi sebagai tak hingga (unreachable). Karena RIP hanya mengizinkan maksimal 15 hop, maka pengaturan hop count ke angka 16 berarti jaringan itu tidak dapat dijangkau.
Bagaimana poison reverse bekerja?
Protokol routing berbasis distance vector mempelajari jaringan-jaringan remote secara dinamis melalui pertukaran topologi. Ketika salah satu jalur menjadi tidak bisa dijangkau, protokol akan memulai proses penghapusan rute tersebut. Salah satu langkah penting dalam proses ini adalah penggunaan poison reverse.
Agar tidak menciptakan loop saat ada rute yang mati, router yang awalnya mengiklankan rute tersebut tidak langsung menghapusnya dari routing table. Kalau langsung dihapus, router tetangga bisa saja mengira ada jalur lain menuju jaringan itu melalui router lain. Sebagai gantinya, router tadi akan mengirim pembaruan ke router tetangga dan menyatakan bahwa rute tersebut tidak bisa dijangkau (dengan hop count = 16). Router-router tetangga akan memperbarui routing table-nya dan tidak akan meneruskan paket ke arah yang sudah putus tadi.
Seperti disebutkan, nilai maksimal poison reverse untuk RIP adalah 16. Sedangkan protokol seperti EIGRP menggunakan metrik yang jauh lebih kompleks daripada sekadar hitungan hop. Secara default, EIGRP menghitung metrik berdasarkan kombinasi dari beberapa parameter, yaitu:
- bandwidth maksimum dari antarmuka (default aktif);
- delay jaringan yang dihitung dari path (default aktif);
- beban trafik antarmuka (opsional);
- reliabilitas antarmuka (opsional).
Karena itulah, nilai maksimum metrik EIGRP—yang berarti “tidak bisa dijangkau”—adalah 4.294.967.295.
Contoh penggunaan poison reverse
Contoh berikut memperlihatkan cara kerja poison reverse di jaringan RIP dengan tiga router yang saling terhubung dan berpotensi membentuk loop. Router A terhubung ke subnet 192.168.1.0/24, lalu memberitahukan keberadaan subnet ini ke router B dan C. Baik B maupun C mencatat metriknya sebagai 1. Jika kemudian koneksi antara router A dan C terputus, router C masih bisa mengakses subnet itu lewat router B, dengan metrik atau hop count menjadi 2.

Kalau subnet 192.168.1.0/24 tiba-tiba down, tanpa poison reverse, baik router B maupun C akan berpikir bahwa mereka masih punya jalur alternatif satu sama lain menuju subnet tersebut. Ini bisa memicu routing loop. Poison reverse mencegah hal ini dengan cara router A mengirim pembaruan ke router B dan C, bahwa hop count ke subnet tersebut sekarang adalah 16. Artinya, tidak bisa dijangkau, dan semua router akan berhenti mencoba meneruskan paket ke sana.
Protokol routing mana saja yang menggunakan poison reverse?
Poison reverse digunakan pada protokol routing berbasis distance vector. Berikut beberapa contohnya, baik yang masih digunakan maupun yang sudah tidak aktif:
- Routing Information Protocol (RIP)
- Internetwork Packet Exchange RIP (IPX RIP)
- Interior Gateway Routing Protocol (IGRP)
- EIGRP
- AppleTalk Routing Table Maintenance Protocol (RTMP)
Bagaimana poison reverse bekerja bersama split horizon?
Protokol distance vector juga menggunakan split horizon untuk mencegah routing loop. Aturannya: informasi rute tidak dikirim kembali ke arah asalnya. Tapi dalam versi poison reverse yang digabungkan dengan split horizon, ada sedikit pengecualian.
Jika router belajar bahwa suatu rute sudah unreachable (tidak bisa dijangkau), maka meskipun aturan split horizon biasanya melarang update dikirim balik ke arah asal, kali ini router akan tetap mengirimkan pemberitahuan ke semua tetangga—termasuk ke arah awal informasi diterima. Ini dilakukan agar info rute yang down bisa menyebar ke seluruh jaringan secepat mungkin.