Layanan profesional adalah produk tidak berwujud yang dijual oleh kontraktor atau vendor produk untuk membantu pelanggan mengelola bagian tertentu dari bisnis mereka. Karena penyedia layanan profesional memiliki pengetahuan khusus di bidang-bidang tertentu seperti hukum, pemasaran, atau akuntansi, mereka memungkinkan pelanggan untuk fokus pada hal-hal inti dalam bisnisnya. Tidak seperti seorang konsultan yang biasanya hanya memberikan saran, penyedia layanan profesional juga bisa bertanggung jawab atas hasil akhirnya.

Penyedia layanan profesional bisa ditemukan di berbagai sektor publik maupun swasta. Bagi sebagian penyedia, layanan profesional adalah lini bisnis utama, sementara bagi yang lain, layanan profesional dijual sebagai penambah nilai dari produk inti mereka. Secara historis, layanan profesional ditagih berdasarkan jam kerja yang bisa dibebankan. Namun belakangan ini, banyak penyedia layanan profesional yang mulai beralih ke model harga tetap atau berbasis langganan. Untuk penyedia yang menawarkan layanan operasional dan pemeliharaan, tren ini juga terlihat dalam peralihan dari model break/fix ke managed services.

Seiring pertumbuhan bisnis layanan profesionalnya, kontraktor atau vendor mungkin butuh lebih dari sekadar spreadsheet untuk mengelola semuanya. Dalam kasus seperti itu, perusahaan dapat mengimplementasikan perangkat lunak Professional Services Automation (PSA) untuk mengawasi proyek, mengelola sumber daya, dan melacak waktu serta penagihan. Jika penyedia juga menawarkan layanan operasional dan pemeliharaan, perangkat lunak ini bisa diintegrasikan dengan solusi otomatisasi lain seperti Remote Monitoring and Management (RMM). Saat ini, banyak produk PSA tersedia sebagai layanan berbasis cloud alias Software-as-a-Service (SaaS).

Keuntungan dan Kekurangan Firma Layanan Profesional

Meski penghematan biaya masih jadi alasan utama menggunakan layanan profesional, perusahaan sekarang semakin strategis dan mencari manfaat seperti penciptaan nilai, fleksibilitas operasional, dan keunggulan kompetitif saat memutuskan layanan mana yang akan di-outsourcing. Selain membuat Service Level Agreement (SLA) dengan penyedia layanan, ada juga hal-hal penting yang perlu dipertimbangkan seperti:

  • Tanggung jawab terhadap kepatuhan regulasi
  • Kehilangan pengetahuan internal akibat pergantian staf ahli, yang juga membuat proses membawa kembali layanan ke dalam perusahaan menjadi lebih sulit.
  • Menemukan penyedia layanan profesional yang mau meluangkan waktu untuk memahami budaya perusahaan atau pasar vertikal pelanggan sebaik staf internal.

Evaluasi terhadap Layanan Profesional

Saat mengevaluasi penyedia layanan profesional, pelanggan biasanya mengumpulkan dan menilai informasi dari berbagai sumber. Biasanya, mereka akan menelusuri situs web penyedia layanan, kehadiran penyedia tersebut di dunia maya, rekomendasi dari situs media sosial, serta referensi dari pelanggan lain yang pernah memakai jasa mereka.

Layanan Profesional IT

Banyak perusahaan layanan profesional menyediakan layanan tingkat tinggi dalam bidang keahlian bersertifikat seperti kedokteran, hukum, teknik, dan akuntansi. Pada 1980-an, mantan “Big Eight” firma akuntansi mulai memperluas layanan konsultasi manajemen mereka—yang awalnya berjalan berdampingan dengan layanan pajak dan akuntansi—ke area manajemen lainnya, termasuk Teknologi Informasi (IT). Seiring makin digitalkannya bisnis, layanan profesional IT pun berkembang menjadi beberapa model bisnis baru. Di antaranya:

  • Penyedia layanan cloud – menyediakan layanan profesional untuk membantu pemilihan, penerapan, dan pengelolaan berbagai sumber daya berbasis cloud.
  • Managed Security Service Provider (MSSP) – menawarkan pengelolaan keamanan jaringan seperti pemblokiran virus, spam, deteksi intrusi, firewall, dan manajemen VPN. MSSP juga bisa menangani perubahan sistem, modifikasi, dan upgrade.
  • Managed Service Provider – mengelola infrastruktur IT atau sistem pengguna secara jarak jauh, biasanya secara proaktif dan dengan model berlangganan.
  • Layanan mentoring – menyediakan konseling profesional dan saran untuk individu atau bisnis. Bisa mencakup saran rekrutmen, pelatihan soft skills, atau bimbingan dalam manajemen proyek dan portofolio.
  • Storage Service Provider (SSP) – menyediakan ruang penyimpanan dan layanan pengelolaannya. Biasanya mereka juga menawarkan backup dan pengarsipan berkala, serta konsolidasi data dari berbagai lokasi perusahaan.
  • System Integrator – membangun sistem komputasi untuk klien dengan menggabungkan hardware dan software dari berbagai vendor. Tujuannya adalah menyesuaikan komponen siap pakai dan COTS software agar sesuai dengan kebutuhan bisnis, tanpa perlu pengembangan dari nol.
  • Value-Added Reseller (VAR) – menjual ulang perangkat lunak, hardware, atau produk jaringan dan menambahkan nilai lebih dari sekadar jualan. Biasanya mereka juga menyediakan layanan konsultasi, desain, implementasi, dan pelatihan, sehingga dikenal sebagai “solution provider”.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *