Apa itu Python?
Python adalah bahasa pemrograman berorientasi objek yang bersifat high-level, general-purpose, dan dijalankan secara interpreted (langsung dieksekusi tanpa harus dikompilasi). Mirip seperti PERL, Python cukup populer di kalangan programmer C++ dan Java yang udah berpengalaman.
Dengan Python, kita bisa langsung mengeksekusi kode di berbagai sistem operasi, seperti UNIX, Mac OS, MS-DOS, OS/2, dan semua versi Microsoft Windows 10 sampai Windows 11.
Asal-usul dan Keunggulan Python
Python udah ada sejak lebih dari tiga dekade lalu. Bahasa ini dikembangkan oleh programmer asal Belanda bernama Guido van Rossum, dan dinamai “Python” karena dia ngefans sama grup komedi *Monty Python’s Flying Circus*. Sejak itu, komunitas Python berkembang pesat, aktif memperbaiki bug dan memperluas kemampuan kodenya.
Python dikenal karena kuat, cepat, dan bikin proses ngoding jadi lebih menyenangkan. Kita bisa mendeklarasikan variabel tanpa harus specify tipe datanya. Python juga open source dan bisa langsung diunduh dan dipakai secara gratis. Source code-nya juga bebas dimodifikasi dan digunakan ulang.
Karena sintaksnya bersih dan mudah dibaca, Python banyak dipakai untuk data analytics, machine learning (ML), dan pengembangan web. Aturan indentasi pada Python juga bikin struktur kodenya rapi dan konsisten. Aplikasi Python umumnya lebih ringkas dibanding yang ditulis dengan Java, karena kita ngetik lebih sedikit.
Interpreter Python juga bagus banget dalam mendeteksi error dan nge-raise exception, jadi kemungkinan crash karena segmentation fault itu kecil. Proses debugging-nya juga nyaman karena berbasis Python itu sendiri, jadi lebih minim konflik.
Sampai sekarang, Python terus berkembang dan digunakan oleh banyak perusahaan besar dunia, yang juga mendukung dengan dokumentasi, tutorial, dan tools belajar lainnya.
Kegunaan Python
Python punya tipe data dinamis, class dan interface bawaan, serta akses ke banyak sistem dan library. Kita juga bisa extend fungsinya pakai bahasa lain seperti C atau C++. Struktur data tingkat tinggi, dynamic binding, dan dynamic typing-nya bikin Python jadi bahasa favorit untuk pengembangan aplikasi cepat.
Python juga sering dipakai sebagai bahasa scripting untuk menghubungkan berbagai komponen sistem. Contohnya, dipakai di ASP (Active Server Page)-nya Microsoft.
Beberapa use case utama Python:
- Machine Learning (ML)
- Pengembangan web (server-side)
- Software development
- System scripting
Kalau kamu pernah pakai Facebook, Google, Instagram, Reddit, Spotify, atau YouTube — kamu pasti udah “bertemu” Python. Bahkan sistem skor di lapangan kriket Melbourne (Australia) pun ditulis pakai Python. Salah satu application server web yang terkenal, Z Object Publishing Environment, juga dibangun dengan Python.
Belajar Python dan Tools Pendukung
Berkat dukungan komunitas yang luas dan sintaks yang mudah dibaca, Python termasuk bahasa yang gampang dipelajari. Bahkan banyak kursus online yang ngajarin Python dari nol dalam waktu enam minggu aja.
Python punya banyak modul dan package bawaan yang mendukung modularitas dan reusability dalam pengembangan program. Kalau kamu mulai belajar Python, ada beberapa hal penting yang perlu dikenal:
- Python 3.0: Versi major terbaru sejak 2008. Tidak kompatibel ke belakang karena ada banyak perubahan struktur dan gaya koding. Tapi justru ini bikin belajar Python jadi lebih mudah karena sintaksnya lebih efisien dan nggak bertele-tele.
- IDLE (Integrated Development and Learning Environment): Lingkungan standar buat ngoding Python. Di sini kamu bisa akses mode interaktif (shell) dan juga editor buat bikin/edit file Python.
- PythonLauncher: Alat untuk menjalankan skrip Python langsung dari desktop. Bisa kamu atur sebagai default app buat file *.py, cukup double click dari Finder.
- Anaconda: Distribusi open source yang powerful buat Python dan R, lengkap dengan lebih dari 300 library khusus untuk project ML. Fokus utamanya adalah manajemen paket dan deployment yang praktis.
Dengan kombinasi library standar yang gratis dan interpreter Python yang powerful, Python jadi solusi yang sangat efisien. Cocok buat developer yang suka dengan proses coding yang cepat — edit, test, debug — tanpa proses kompilasi. Karena alasan inilah, banyak programmer lebih produktif dan enjoy ngoding pakai Python.