Apa itu paparan risiko dalam bisnis?
Paparan risiko (risk exposure) adalah potensi kerugian yang dihitung dari aktivitas bisnis yang sedang berjalan atau direncanakan. Tingkat paparan ini biasanya dihitung dengan mengalikan probabilitas terjadinya insiden risiko dengan jumlah potensi kerugian yang dapat terjadi.
Paparan risiko dalam bisnis sering digunakan untuk menentukan probabilitas berbagai jenis kerugian dan memutuskan mana yang dapat diterima atau tidak. Kerugian dapat mencakup tanggung jawab hukum, kehilangan atau kerusakan properti, pergantian karyawan yang tidak terduga, perubahan permintaan, pembayaran tebusan kepada pelaku kejahatan siber, atau aktivitas lain yang dapat menyebabkan keuntungan atau kerugian bagi bisnis.
Tujuan dari perhitungan paparan risiko adalah untuk membantu menentukan tingkat risiko keseluruhan yang dapat ditoleransi oleh organisasi berdasarkan manfaat dan biaya yang terlibat. Tingkat risiko yang bersedia diterima oleh organisasi untuk mencapai tujuannya disebut risk appetite.
Apa saja kategori dan jenis paparan risiko?
Ada dua kategori utama dari paparan risiko: risiko murni dan risiko spekulatif.
Paparan risiko murni adalah risiko yang tidak dapat sepenuhnya diprediksi atau dikendalikan, seperti bencana alam atau pandemi global yang berdampak pada tenaga kerja organisasi. Sebagian besar organisasi memiliki beberapa tingkat paparan terhadap risiko murni, dan langkah-langkah pencegahan dapat diterapkan untuk meminimalkan kerugian dalam situasi ini.
Risiko spekulatif adalah risiko yang terjadi berdasarkan tindakan organisasi dan konsekuensi dari tindakan tersebut. Contohnya adalah memilih platform perangkat lunak yang kemudian diketahui memiliki kerentanan kritis atau menyimpan semua cadangan data di lokasi fisik yang kemudian terkena serangan ransomware.
Beberapa jenis paparan risiko yang paling umum meliputi:
- Kerusakan merek. Terjadi ketika citra merek terganggu atau menjadi usang akibat kejadian seperti kegagalan layanan pelanggan, gangguan operasional, pelanggaran keamanan, atau masalah siber lainnya.
- Kegagalan kepatuhan. Risiko kepatuhan adalah potensi organisasi terkena sanksi hukum, denda keuangan, atau kerugian material akibat kegagalan mematuhi peraturan industri, kebijakan internal, atau praktik terbaik.
- Pelanggaran keamanan. Pelanggaran keamanan merupakan salah satu jalur utama paparan risiko, terutama jika data sensitif dicuri dan dipublikasikan secara online.
- Masalah tanggung jawab hukum. Organisasi dapat bertanggung jawab secara hukum atas berbagai pelanggaran, seperti kebocoran data, kegagalan memenuhi perjanjian tingkat layanan (SLA), dan lainnya.
Bagaimana cara menghitung paparan risiko?
Untuk menghitung paparan risiko, analis sering menggunakan rumus berikut:
Paparan risiko = probabilitas risiko terjadi x total kerugian akibat risiko
Cara lain yang lebih sederhana:
Paparan risiko = dampak risiko x probabilitas
Sebagai contoh, jika sebuah organisasi memiliki kemungkinan 50% terkena serangan ransomware (0,5 probabilitas), dan dampaknya diperkirakan mencapai $2 juta dalam biaya pemulihan, konsultasi, dan hilangnya pendapatan, maka perhitungannya menjadi:
Paparan risiko = dampak risiko ($2.000.000) x probabilitas (0,5)
Paparan risiko = $1.000.000
Rumus ini meskipun sederhana dapat menjadi indikator dasar untuk memprioritaskan risiko dalam program mitigasi risiko.
Bagaimana cara mengelola paparan risiko?
Berikut adalah beberapa teknik yang umum digunakan organisasi untuk mengelola paparan risiko:
- Penghindaran risiko. Organisasi dapat mengubah pilihan dan keputusan mereka untuk menghindari aktivitas yang berisiko.
- Mitigasi risiko. Penerapan kontrol dan proses yang membantu mengurangi dan meminimalkan risiko di berbagai area.
- Transfer risiko. Melalui asuransi dan perjanjian layanan pihak ketiga, organisasi dapat mengalihkan sebagian risiko ke pihak luar.
- Penerimaan risiko. Organisasi dapat memilih untuk menerima risiko dan mengakomodasinya sebagai bagian dari operasi yang sedang berjalan.