Apa itu soap opera effect?
Soap opera effect adalah istilah populer untuk efek visual yang muncul akibat proses motion interpolation pada TV modern, yang bagi sebagian orang dianggap mengganggu. Motion interpolation adalah proses pada layar dengan refresh rate tinggi, di mana frame tambahan dihasilkan dan disisipkan di antara frame asli dari sebuah video.
Motion interpolation ditambahkan pada TV LCD modern untuk mengurangi motion blur dan membuat gambar terlihat lebih halus serta tajam. Hal ini dibutuhkan karena layar TV melakukan refresh gambar lebih sering per detik dibanding jumlah frame yang disediakan oleh sumber video. Saat layar membutuhkan gambar baru tapi frame asli belum tersedia, motion interpolation menghitung perkiraan frame di antara frame sebelumnya dan frame setelahnya, lalu menampilkannya.
Motion interpolation memiliki berbagai nama atau merek dagang, misalnya:
- Frame interpolation
- Video interpolation
- Motion smoothing
- Motion plus
- Smooth motion
- Enhanced motion
- TruMotion (LG)
- Auto Motion Plus (Samsung)
- Motionflow (Sony)
Contohnya, TV modern dengan refresh rate 120 Hz akan melakukan update gambar 120 kali per detik. Sementara itu, video HD umumnya hanya sampai 60 FPS. Artinya, separuh waktu TV tidak punya frame baru untuk ditampilkan. Tanpa motion interpolation, frame lama hanya akan diulang. Dengan motion interpolation, frame baru bisa dihasilkan agar pergerakan terlihat lebih halus.
Teknik ini memanfaatkan refresh rate tinggi untuk membuat video tampak lebih smooth dan gambar terlihat lebih tajam. Motion interpolation paling optimal digunakan pada video dengan gerakan cepat, misalnya siaran olahraga.
Soap opera effect muncul sebagai efek samping dari motion interpolation yang tidak disukai sebagian penonton. Karena bertahun-tahun terbiasa menonton film/TV dengan frame rate rendah, mata kita mengharapkan adanya motion blur alami dan jeda antar frame. Dengan adanya interpolasi, blur ini berkurang sehingga gambar terlihat terlalu tajam, terlalu halus, atau terasa tidak natural.
Efek ini semakin kentara pada video dengan FPS rendah. TV jadul menayangkan siaran di 30 FPS, sementara film bioskop biasanya direkam di 24 FPS. Jika sumber ini diinterpolasi menjadi 120 Hz, jumlah frame hasil interpolasi bisa lebih banyak daripada frame aslinya.
Karena sekarang banyak orang menonton film di rumah, dan soap opera effect mengubah cara penonton menikmati film, banyak sutradara yang menentang penggunaan motion interpolation. Beberapa TV kini memiliki mode khusus seperti Filmmaker Mode untuk menonaktifkan motion interpolation agar hasil gambar sesuai dengan maksud sutradara. Bahkan ada TV yang bisa otomatis mendeteksi konten film dan beralih ke mode ini.
Kenapa disebut soap opera effect?
Istilah soap opera effect berasal dari sinetron murah atau drama TV harian yang disebut soap opera. Nama soap opera sendiri merujuk pada jenis acara yang dulu dipakai untuk mengiklankan produk rumah tangga (termasuk sabun) kepada ibu rumah tangga Amerika. Karena budget rendah dan harus diproduksi cepat, acara ini direkam dan diedit menggunakan video tape (VHS) pada 30 FPS (60 interlaced frames). Sebaliknya, film Hollywood menggunakan media film mahal dengan 24 FPS, dan beberapa serial TV berbujet besar juga menggunakan film.
Bahkan ketika ditayangkan di TV, perbedaan kualitas antara rekaman film dan video tape cukup jelas terlihat. Dari sinilah istilah soap opera effect muncul untuk menyebut tayangan yang terlihat murah karena direkam di VHS, bukan film.
Sekarang hampir semua film dan serial direkam/diedit secara digital, jadi perbedaan media rekam sudah tidak terlalu relevan. Namun karena efek visual dari video high FPS dengan interpolasi mirip dengan perbedaan film dan VHS, istilah soap opera effect masih tetap dipakai sampai sekarang.

Cara menghilangkan soap opera effect (menonaktifkan motion interpolation)
Soap opera effect bisa diatasi dengan menonaktifkan motion interpolation. Nama fiturnya berbeda-beda tergantung merek TV. Umumnya, opsi ini bisa ditemukan di menu on-screen display (OSD) pada bagian pengaturan gambar.
Mode gambar tertentu juga bisa mengaktifkan atau menonaktifkan motion interpolation. Misalnya, biasanya aktif pada mode Sports, tapi nonaktif pada mode Cinema.
Lihat juga: interlaced scan, non-interlaced display, raster graphics, raster image processor, Quad HD, 4K, HDTV, UHDTV dan SDTV.