TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol, yaitu sekumpulan protokol komunikasi yang digunakan untuk menghubungkan perangkat jaringan di internet. TCP/IP juga dipakai sebagai protokol komunikasi di jaringan komputer pribadi seperti intranet atau extranet.
Keseluruhan IP suite – yang merupakan kumpulan aturan dan prosedur – umumnya disebut sebagai TCP/IP. TCP dan IP adalah dua protokol utama, meskipun ada juga protokol lain yang termasuk dalam suite tersebut. Protokol TCP/IP ini berfungsi sebagai lapisan abstraksi antara aplikasi internet dan sistem routing maupun switching.
TCP/IP mendefinisikan bagaimana data ditransmisikan melalui internet dengan menyediakan komunikasi end-to-end. Ini termasuk bagaimana data dipecah jadi paket, diberi alamat, dikirim, diarahkan, dan diterima di tujuan. TCP/IP nggak butuh banyak manajemen terpusat, dan dirancang agar jaringan tetap andal serta bisa pulih otomatis kalau ada perangkat yang gagal.
Internet Protocol versi 4 (IPv4) adalah versi utama yang digunakan saat ini. Tapi karena keterbatasan jumlah alamat, protokol baru yang dikenal dengan IPv6 dikembangkan tahun 1998 oleh Internet Engineering Task Force (IETF). IPv6 secara signifikan memperluas jumlah alamat yang tersedia dan sedang diadopsi secara bertahap.
Apa beda TCP dan IP?
Kedua protokol utama dalam IP suite punya fungsi spesifik dan banyak perbedaan. Beberapa perbedaan utama antara TCP dan IP adalah sebagai berikut:
TCP
- Menjamin pengiriman paket yang andal dan berurutan antar jaringan.
- TCP adalah protokol komunikasi tingkat tinggi yang cerdas. Meskipun tetap pakai IP buat ngangkut paket data, tapi TCP juga menghubungkan komputer, aplikasi, halaman web, dan web server.
- TCP memahami keseluruhan data stream yang dibutuhkan dan memastikan semuanya dikirimkan secara lengkap sejak awal.
- Mendefinisikan bagaimana aplikasi bisa bikin saluran komunikasi antar jaringan.
- Mengelola bagaimana pesan dibagi jadi paket kecil sebelum dikirim dan dirakit ulang dalam urutan yang benar di tujuan.
- Beroperasi di Layer 4, atau lapisan transport, dalam model OSI.
- TCP adalah protokol yang connection-oriented, artinya harus membangun koneksi dulu sebelum kirim data agar pengiriman bisa dipastikan berhasil.
- TCP bisa ngatur ukuran dan kecepatan pengiriman data untuk mencegah kemacetan jaringan. Misalnya, kalau aplikasi mau kirim data besar, dengan IP aja harus pecah jadi banyak paket dan kirim berkali-kali. Tapi dengan TCP, cukup satu kali permintaan untuk kirim semua datanya, dan TCP yang urus sisanya.
- TCP melakukan pengecekan apakah data berhasil dikirim. Kalau ada yang hilang, dia bisa minta ulang pengirimannya.
- TCP juga bisa menyusun ulang paket biar sesuai urutan. Ini penting supaya jaringan nggak macet karena paket nyampenya acak.
IP
- IP adalah protokol tingkat rendah yang bertugas untuk komunikasi data di internet.
- Mengirimkan paket data yang terdiri dari header (isi info routing seperti sumber dan tujuan) dan payload datanya.
- Mendefinisikan cara memberi alamat dan rute agar paket bisa sampai ke tujuan yang benar. Setiap gateway di jaringan bakal cek alamat IP ini buat tentuin arah paket selanjutnya.
- Terbatas dalam jumlah data yang bisa dikirim. Ukuran maksimum satu paket IP sekitar 20-24 byte, jadi data panjang harus dipecah dan dikirim terpisah.
- Berfungsi sebagai mekanisme pengiriman data antar node di jaringan.
- Beroperasi di Layer 3, atau lapisan network, dalam model OSI.
- IP adalah connection-less, artinya nggak ada jaminan data bakal sampai, dan juga nggak ada mekanisme pengecekan kesalahan.
Komponen lain dalam jaringan TCP/IP
Beberapa komponen lain yang ada dalam jaringan TCP/IP termasuk subnet mask, network address translation (NAT), dan protokol-protokol lainnya.
Subnet mask ngasih tahu komputer bagian mana dari alamat IP yang dipakai buat jaringan, dan bagian mana yang buat host-nya. NAT adalah virtualisasi alamat IP. Ini bantu ningkatin keamanan dan ngurangin jumlah IP yang dibutuhin organisasi.
Protokol umum di TCP/IP antara lain:
- Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Untuk komunikasi antara browser dan server web.
- HTTP Secure (HTTPS). Sama kayak HTTP, tapi lebih aman.
- File Transfer Protocol (FTP). FTP untuk transfer file antar komputer.
- Domain Name System (DNS). Mengubah nama domain jadi alamat IP.
- Simple Mail Transfer Protocol (SMTP). Protokol buat kirim email antar server.
- User Datagram Protocol (UDP). Protokol connection-less yang cepat tapi kurang andal, cocok buat aplikasi real-time kayak video streaming atau game online.
TCP/IP model vs. OSI model
TCP/IP dan OSI adalah dua model jaringan komunikasi yang paling umum digunakan. Perbedaan utamanya adalah bahwa OSI adalah model konseptual yang tidak secara langsung diterapkan dalam komunikasi nyata. Model ini lebih seperti pedoman tentang bagaimana aplikasi bisa berkomunikasi melalui jaringan. Sebaliknya, TCP/IP adalah implementasi nyata yang digunakan secara luas untuk membangun koneksi dan interaksi jaringan.
Protokol dalam TCP/IP menjadi dasar dari standar internet modern, sedangkan model OSI digunakan sebagai acuan akademis atau teknis untuk memahami cara kerja jaringan. Karena itu, model TCP/IP bisa dibilang lebih praktis.
Model TCP/IP dan OSI punya kesamaan dan juga perbedaan. Kesamaan utamanya adalah keduanya menggunakan pendekatan berlapis, meskipun model TCP/IP hanya punya empat lapisan, sedangkan model OSI terdiri dari tujuh lapisan sebagai berikut:
- Layer 7: Application layer – memungkinkan pengguna (baik manusia maupun aplikasi) untuk berinteraksi dengan jaringan, misalnya saat ingin membaca pesan, transfer file, atau akses aplikasi jaringan.
- Layer 6: Presentation layer – bertugas menerjemahkan atau memformat data agar bisa dimengerti oleh aplikasi.
- Layer 5: Session layer – mengatur, mengelola, dan mengakhiri sesi komunikasi antara aplikasi.
- Layer 4: Transport layer – menangani pengiriman data antar host, termasuk kontrol kesalahan dan manajemen aliran data.
- Layer 3: Network layer – bertugas memindahkan data dari satu jaringan ke jaringan lain, termasuk routing.
- Layer 2: Data Link layer – mengatasi masalah transmisi data seperti error pada level bit.
- Layer 1: Physical layer – menangani transmisi data secara fisik melalui media seperti kabel atau sinyal listrik.