Apa Itu Throughput?
Throughput adalah ukuran seberapa banyak unit informasi yang bisa diproses oleh suatu sistem dalam rentang waktu tertentu. Konsep ini bisa diaplikasikan ke berbagai sistem, mulai dari sistem komputer dan jaringan sampai organisasi secara umum.
Beberapa metrik produktivitas sistem lain yang sering dikaitkan adalah seberapa cepat suatu workload bisa diselesaikan, serta response time, yaitu waktu antara permintaan dari user dan respons yang diterima.
Jenis-Jenis Throughput
Dulu, throughput biasa digunakan sebagai metrik untuk membandingkan performa komputer skala besar yang menjalankan banyak program secara bersamaan. Seiring berkembangnya teknologi, cara mengukur throughput juga ikut berevolusi menyesuaikan use case dan benchmark yang berbeda.
Batches per Day dan Teraflops
Pengukuran throughput zaman dulu dihitung dari jumlah batch job yang bisa diselesaikan dalam satu hari. Sekarang, kita lebih sering pakai metrik yang lebih spesifik atau kompleks, misalnya teraflops (trillion floating-point operations per second) untuk membandingkan performa komputasi suatu sistem berdasarkan waktu atau vendor.
Network Throughput dan Bits per Second
Dalam konteks transmisi data, network throughput adalah jumlah data yang berhasil ditransfer dari satu titik ke titik lain dalam waktu tertentu. Biasanya diukur dalam bps, misalnya Mbps atau Gbps.
Storage Throughput dan Bytes per Second
Di sistem penyimpanan, throughput bisa merujuk ke:
- jumlah data yang bisa ditulis ke media penyimpanan; atau
- jumlah data yang dibaca dan dikembalikan ke sistem yang meminta.
Storage throughput biasanya diukur dalam bytes per second (Bps), atau kadang juga dalam satuan IOPS (Input/Output Operations Per Second).
Transactions per Second
Throughput juga berlaku di level infrastruktur yang lebih tinggi. Misalnya dalam konteks database atau middleware, kita pakai istilah transactions per second (TPS). Di server web, throughput bisa diukur dengan pageviews per menit.
Konsep ini juga bisa dipakai untuk manusia dan organisasi. Contohnya, terlepas dari TPS di help desk software, help desk-nya sendiri punya throughput yang mencakup waktu yang dibutuhkan tim untuk menangani tiap permintaan.
Throughput, Bandwidth, dan Latency
Ada beberapa istilah yang sering disalahartikan karena mirip: throughput, bandwidth, dan latency.
- Bandwidth menggambarkan kapasitas maksimal jaringan dalam memindahkan data.
- Throughput menunjukkan seberapa banyak data yang benar-benar berhasil dikirim.
- Latency adalah seberapa cepat data bisa dikirim antar titik.
Gabungan antara network throughput dan latency sering dijadikan indikator performa jaringan.
Perbedaan Throughput vs. Network Bandwidth
Bandwidth adalah kapasitas maksimal dari link komunikasi (baik kabel maupun nirkabel) untuk mengirim data dari satu titik ke titik lain dalam satu detik. Biasanya diukur dalam Mbps atau Gbps dan sering disebut data transfer rate.
Namun penting dicatat, bandwidth bukan berarti kecepatan jaringan. Bandwidth lebih ke kapasitas, sementara throughput menunjukkan performa aktual yang biasanya lebih rendah dari bandwidth maksimal.
Bandwidth = kapasitas maksimum, Throughput = data aktual yang berhasil dikirim
Perbedaan Throughput vs. Network Latency
Network latency adalah waktu yang dibutuhkan suatu paket data untuk berpindah dari satu titik ke titik lain. Sering kali diukur dengan waktu round-trip (perjalanan bolak-balik).
Idealnya latency harus sekecil mungkin agar komunikasi makin cepat. Berikut beberapa hal yang bisa mempengaruhi throughput dan latency:
Yang memengaruhi throughput:
- Masalah hardware: Router atau perangkat jaringan yang sudah usang atau bermasalah.
- Lalu lintas jaringan: Kalau trafik jaringan terlalu padat, bisa menyebabkan packet loss.
Yang memengaruhi latency:
- Propagation: Waktu tempuh sinyal, biasanya mendekati kecepatan cahaya.
- Transmission: Media transmisi (misalnya fiber optik vs. wireless) punya delay yang berbeda-beda.
- Router processing: Proses routing, termasuk modifikasi paket seperti TTL (time to live).
- Delay sistem: Misalnya delay karena hard disk, RAM, atau switch di jaringan.
Cara Mengukur dan Memantau Network Throughput
Ada berbagai tools aktif dan pasif yang bisa digunakan buat mengukur dan memonitor traffic jaringan. Beberapa tools populer antara lain:
- SNMP: Protokol layer aplikasi yang digunakan buat monitoring perangkat jaringan. Versi terbaru (v3) sudah dilengkapi dengan enkripsi dan otentikasi.
- WMI: Spesifikasi dari Microsoft untuk manajemen perangkat dan aplikasi di sistem Windows. Bisa digunakan untuk konfigurasi sistem, backup, penjadwalan, dan lain-lain.
- tcpdump: Tool open source berbasis command-line untuk sniffing/memantau lalu lintas jaringan. Bisa filter paket berdasarkan IP, host, atau protokol.
- Wireshark: Tool GUI yang powerful buat menganalisis traffic jaringan. Bisa lihat detail paket seperti protokol, waktu kirim, sumber dan tujuan. Sering dipakai buat troubleshooting dan investigasi keamanan jaringan.