Apa itu Transport Layer?
Transport layer adalah Layer ke-4 dalam model komunikasi Open Systems Interconnection (OSI). Lapisan ini punya tugas penting yaitu memastikan data packet bisa dikirim dan diterima secara akurat serta andal antara pengirim dan penerima. Protokol yang umum digunakan di transport layer adalah TCP dan User Datagram Protocol (UDP). Dalam model jaringan TCP/IP, transport layer berada di antara application layer dan network layer.
Di model OSI, transport layer terletak di antara network layer dan session layer. Network layer bertugas mengirim data packet ke komputer yang tepat. Nah, transport layer bakal nerima packet yang masuk, ngecek apakah ada error, terus ngurutinnya. Setelah itu, data dikirim ke session layer dari program yang sesuai. Session layer bakal pakai data tersebut untuk keperluan aplikasi.
Biar gampang dibayangin, coba analogikan komputer sebagai perusahaan besar dengan banyak departemen. Data packet itu kayak surat. Network layer itu seperti Pos Indonesia yang nganterin surat ke alamat perusahaan yang benar. Nah, transport layer itu ibarat ruang mailroom di perusahaan. Di sini, surat dicek dulu, misalnya ada yang rusak atau salah alamat, bakal dikembalikan ke pengirim. Lalu, surat diurutkan berdasarkan urutan waktu dan dikirim ke departemen yang sesuai. Setelah itu, departemen (alias aplikasi) bakal baca suratnya dan ngerespon sesuai keperluan.
Fungsi Transport Layer
Secara umum, transport layer bertugas buat nyembunyiin kerumitan teknis dari aplikasi. Jadi aplikasi nggak perlu repot mikirin gimana cara data bisa dikirim. Fitur-fitur penting yang disediakan transport layer antara lain end-to-end communication, reliability, flow control, addressing, dan multiplexing:
- End-to-end communication artinya transport layer bisa ngasih jalur komunikasi langsung antara dua aplikasi. Network layer bakal mecah data jadi packet dan ngirimkannya ke tujuan. Kalau packet datangnya nggak urut, transport layer bisa ngurutkan ulang pake penomoran segmen, jadi datanya bisa diproses dengan urutan yang benar.
- Reliability itu kemampuan buat ngecek dan benerin error selama transmisi data. Misalnya kalau ada data yang rusak di jalan, itu bisa ketahuan lewat checksum dan dikirim ulang. Kalau ada packet yang hilang atau dobel, bisa terdeteksi dan ditangani. Ada juga sistem acknowledgment buat konfirmasi penerimaan data.
- Flow control bikin pengiriman data jadi efisien. Jadi, gak asal kirim terus. Kalau buffer penerima penuh, pengirim bisa ngurangin kecepatan kirimnya. Flow control juga termasuk congestion control buat mencegah jaringan jadi macet karena terlalu banyak data ulang.
- Addressing dipakai buat ngarahin data ke aplikasi yang tepat di dalam satu komputer. Biasanya pakai port number. Gabungan IP address dari network layer dan port number di transport layer bikin setiap aplikasi punya alamat unik.
- Multiplexing memungkinkan banyak aplikasi bisa pakai satu koneksi jaringan secara bersamaan. Contohnya, satu komputer bisa browsing, streaming, dan buka email barengan meskipun cuma punya satu koneksi internet. Atau sebaliknya, satu aplikasi bisa pakai banyak koneksi sekaligus, misalnya server database dengan dua koneksi Ethernet. Transport layer yang ngatur biar semua aplikasi bisa dapet jatah koneksi secara adil.
Transport Layer di Model TCP/IP
Model OSI itu lebih ke teori buat ngejelasin gimana komunikasi data seharusnya terjadi. Sedangkan TCP/IP itu implementasi nyata yang dipakai di jaringan modern dan internet.
Nggak semua fitur OSI diimplementasikan di TCP/IP, tergantung protokol yang dipakai. Model TCP/IP juga pakai lebih sedikit layer. Kalau di OSI transport layer ada di antara network dan session layer, di TCP/IP langsung antara network dan application layer.
Protokol di Transport Layer
Protokol yang paling umum di transport layer adalah UDP dan TCP.
UDP adalah protokol ringan dan cepat. Dia connectionless alias nggak perlu bikin koneksi dulu. Tapi karena nggak ada sistem pengiriman ulang atau acknowledgment, UDP dianggap nggak andal. Cocok dipakai buat aplikasi real-time kayak video call, yang penting cepet meskipun kadang datanya nggak sempurna.
TCP lebih kompleks dan andal. Ini connection-oriented, jadi sebelum kirim data, dia bakal bikin koneksi dulu pakai proses synchronization dan acknowledgement. Kalau ada data yang ilang atau nyasar urutannya, bisa dikirim ulang dan disusun ulang. TCP juga bisa negosiasi kecepatan kirim data. Meski lebih lambat dari UDP, TCP adalah protokol yang paling sering dipakai di internet.
QUIC (Quick UDP Internet Connections) adalah protokol baru yang gabungin kelebihan TCP dan kecepatan UDP. Dirancang khusus buat internet dan HTTP/3. QUIC pakai forward error correction, jadi lebih cocok buat jaringan wireless kayak 5G.
Protokol transport layer lainnya meliputi:
- Fibre Channel Protocol
- Reliable Data Protocol
- Stream Control Transmission Protocol