Apa itu grafis vektor?
Grafis vektor adalah gambar komputer yang dibuat menggunakan serangkaian perintah atau pernyataan matematis yang menempatkan garis dan bentuk di ruang dua dimensi atau tiga dimensi. Dalam grafis vektor, karya atau file dari seorang desainer grafis disimpan sebagai rangkaian pernyataan vektor. File grafis vektor ini mendeskripsikan serangkaian titik yang harus dihubungkan.
File-file ini kadang disebut juga sebagai geometric files. Gambar yang dibuat dengan alat seperti Adobe Illustrator dan CorelDRAW biasanya adalah file gambar vektor. Kalau disederhanakan, grafis vektor itu mirip gambar “menghubungkan titik-titik”.
Untuk apa sih grafis vektor digunakan?
Desainer grafis, ilustrator, dan pengembang UI/UX pakai grafis vektor untuk berbagai keperluan, misalnya:
- Skalabilitas. Format vektor sangat cocok untuk proyek yang butuh grafis yang bisa diskalakan, termasuk teks dan font. Misalnya logo perusahaan atau brand yang harus tampil dalam berbagai ukuran — mulai dari icon kecil di aplikasi sampai billboard besar di pinggir jalan. Logo yang dibuat dengan grafis vektor bisa diperbesar atau diperkecil tanpa kehilangan kualitas atau membuat ukuran file jadi besar.
Fitur skalabilitas inilah yang bikin grafis vektor kembali populer, setelah sebelumnya tergeser oleh grafis raster di tahun 1980-an. Awalnya, grafis vektor digunakan di layar komputer pada era 1960-1970. Kemudian World Wide Web Consortium mengembangkan Vector Markup Language yang akhirnya berevolusi jadi SVG (Scalable Vector Graphics), bahasa open source yang menggabungkan elemen vektor dan raster.
- Pengembangan aplikasi dan web. Grafis vektor sangat berguna dalam pengembangan aplikasi dan website karena harus kompatibel dengan berbagai ukuran layar dan jenis perangkat. Contohnya, Amazon WorkLink memungkinkan representasi interaktif data perusahaan langsung di perangkat mobile karyawan.
- Animasi. Gambar animasi biasanya dibuat dalam format vektor, karena hasilnya lebih bersih dan gerakannya lebih halus.
- Computer-aided design (CAD). Program CAD sering menggunakan file vektor untuk manufaktur, teknik, dan desain karena mudah diedit dan skalabel.
Vektor vs Raster
Grafis raster adalah gambar yang memetakan bit langsung ke layar, biasa disebut juga bitmap. Grafis raster tersusun dari jumlah piksel tetap, yang membuatnya kurang fleksibel dibanding vektor. Saat diperbesar, gambar raster akan terlihat pecah (pixelated) karena setiap piksel jadi terlihat. Gambar raster tidak bisa diperbesar tanpa kehilangan kualitas.
Grafis raster juga membutuhkan lebih banyak memori karena komputer harus menyimpan informasi setiap piksel. Sebaliknya, gambar vektor hanya menyimpan titik-titik dan hubungan garis antar titik itu. Karena itu, ukuran file vektor biasanya lebih kecil dan lebih mudah untuk diedit.
Grafis raster dan vektor bisa dikonversi satu sama lain pakai software yang tepat. Adobe Illustrator dan Adobe Photoshop bisa melakukan ini.
File raster sangat cocok untuk gambar dengan kedalaman warna karena tiap piksel bisa berbeda warna. Ini membuat format raster ideal untuk foto digital.
Beberapa jenis file bisa menggabungkan elemen vektor dan raster — misalnya file PDF dan SVG.
Kelebihan dan kekurangan grafis vektor
Penting untuk tahu kelebihan dan kekurangan dari file grafis vektor.
Kelebihan
- Skalabilitas. Seperti yang sudah dijelaskan, ini keunggulan utama vektor. Karena berbasis matematika dan titik, bentuk garis dan kurva terlihat rapi dan presisi di semua ukuran.
- Ukuran file kecil. Karena hanya menyimpan titik dan hubungan matematis antar titik, file vektor jauh lebih ringan dibanding menyimpan jutaan piksel.
- Mudah diedit. Kita bisa ubah warna atau bentuk garis dengan cepat — cocok banget untuk proses desain yang iteratif atau penuh revisi.
- Mudah di-load. Karena ukurannya kecil, file vektor gampang dibuka di berbagai perangkat atau software.
- Mudah digandakan. Kita bisa duplikat gambar vektor dengan cepat, dan menyalin elemen dari satu desain ke desain lain.
- Presisi tinggi. Vektor bisa diskalakan tanpa hilang detail, jadi tampilannya lebih profesional dan bersih.
Kekurangan
- Detail terbatas. Gambar vektor kurang cocok untuk foto atau ilustrasi kompleks yang butuh shading dan blending warna.
- Butuh skill dan waktu. Bikin file vektor seringkali butuh keterampilan teknis dan waktu lebih banyak.
- Dukungan browser terbatas. Tidak semua browser mendukung file vektor sebaik dukungan mereka terhadap raster.
- Inkonstistensi. File vektor bisa tampil beda tergantung software pembuat dan pembacanya, terutama kalau nggak kompatibel.
Jenis-jenis file vektor
Ada beberapa jenis file vektor yang umum digunakan, antara lain:
- .ai — File Adobe Illustrator
- .cdr — File CorelDRAW
- .dxf — Drawing Exchange Format
- .eps — Encapsulated PostScript
- .svg — Scalable Vector Graphics
- .wmf — Windows Metafile
Setiap jenis file punya fungsi yang berbeda. Misalnya, file AI biasa dipakai untuk media cetak dan grafis digital. EPS bisa berisi elemen vektor dan raster, cocok untuk desain kecil seperti logo yang akan dimasukkan ke desain yang lebih besar.