Apa itu video interview?

video interview atau Wawancara video adalah proses wawancara kerja yang dilakukan secara jarak jauh (remote) dengan menggunakan teknologi video sebagai media komunikasi.

Wawancara video kini jadi alat yang populer dalam proses talent acquisition karena dinilai lebih hemat waktu dan biaya dibanding wawancara tatap muka tradisional. Selain itu, wawancara jenis ini menghilangkan batas geografis, bisa mengotomatiskan penyaringan kandidat, dan meningkatkan kualitas data dalam recruitment management system.

Perusahaan bisa menggunakan wawancara video di berbagai tahap proses rekrutmen. Misalnya, di tahap awal, perekrut dapat memberikan beberapa pertanyaan yang harus dijawab kandidat melalui rekaman video. Format seperti ini sering disebut one-way interview, karena kandidat hanya merekam jawaban mereka dan tidak ada interaksi langsung. Cara ini memudahkan perusahaan untuk menyaring kandidat secara efisien dan memilih siapa saja yang lanjut ke tahap berikutnya.

Kenapa wawancara video begitu populer?

Wawancara video jauh lebih hemat waktu dan biaya dibanding wawancara langsung karena perusahaan bisa menjadwalkan beberapa sesi sekaligus. Kalau posisi yang dilamar sifatnya remote, metode ini juga membantu kandidat dari luar kota atau luar pulau yang terkendala biaya perjalanan. Selain itu, karena kandidat dari mana saja bisa ikut, perusahaan bisa menjangkau lebih banyak talenta potensial.
Popularitas wawancara video meningkat drastis saat pandemi COVID-19. Berdasarkan riset dari Indeed, 82% perusahaan mulai menggunakan wawancara virtual karena pandemi, dan 93% berencana tetap menggunakannya ke depannya. Bahkan 77% perusahaan merasa proses virtual ini meningkatkan pengalaman kandidat.

Perbedaan antara wawancara live dan rekaman

Secara umum, ada dua jenis wawancara video: live (sinkron) dan pre-recorded atau asynchronous.
Wawancara live dilakukan secara real-time, biasanya lewat aplikasi seperti Zoom atau video conference lainnya. Perekrut dan kandidat hadir secara langsung dalam sesi tersebut. Wawancara jenis ini sering dijadikan alternatif dari wawancara tatap muka.

Sementara itu, wawancara pre-recorded sudah direkam sebelumnya. Kandidat menjawab pertanyaan yang ditampilkan oleh sistem video secara mandiri, tanpa perekrut yang hadir langsung. Pertanyaannya bisa berupa teks, audio, atau video. Kandidat diberi waktu untuk menjawab, lalu mengirim kembali rekaman mereka untuk dievaluasi.

Persiapan untuk wawancara video

Persiapan wawancara video umumnya mirip dengan wawancara langsung. Beberapa hal yang perlu disiapkan oleh kandidat, antara lain:

  • Pelajari profil perusahaan, deskripsi pekerjaan, tujuan posisi tersebut, budaya kerja, nilai perusahaan, dan kondisi industri terkait.
  • Latihan menjawab pertanyaan wawancara umum dan teknis.
  • Siapkan contoh pengalaman yang bisa mendukung skill dan pencapaian kamu.
  • Masuk lebih awal ke ruang tunggu (waiting room) sebelum wawancara dimulai dan baca ulang catatan.
  • Siapkan pertanyaan untuk diajukan ke pewawancara.
  • Gunakan pakaian yang pantas, seolah kamu hadir langsung di lokasi wawancara.

Untuk aspek teknis khusus video interview, jangan lupa:

  • Coba login lebih awal agar familiar dengan software yang digunakan. Pelajari cara join, mute mic, nyalakan/matikan kamera, screen share, dan mengatur background.
  • Pastikan mic dan kamera berfungsi dengan baik, koneksi internet stabil, dan perangkat dalam kondisi full charge atau tersambung ke listrik.
  • Atur lokasi wawancara yang tenang, tanpa gangguan, dan background yang bersih. Pencahayaan natural lebih disarankan, dan posisi kamera idealnya sejajar atau sedikit di atas mata.
  • Gunakan earphone/headset eksternal untuk kualitas suara lebih jernih. Kamera eksternal (misalnya kamera HP atau tablet) juga bisa digunakan jika kamera laptop kurang bagus. Misalnya, di iOS 16, iPhone bisa dijadikan webcam.

Tips saat wawancara video

Selama wawancara, tetap tenang dan bersikap profesional seperti dalam wawancara langsung. Beberapa tipsnya:

  • Lihat ke arah kamera, bukan layar, agar tampak seperti menatap mata pewawancara.
  • Ciptakan suasana yang ramah dan positif.
  • Jangan terlalu lama menjawab satu pertanyaan.
  • Catat informasi penting selama wawancara.
  • Jaga postur tubuh agar tetap tegak dan profesional.

Untuk wawancara pre-recorded, pastikan kamu siap dengan pertanyaan yang kemungkinan besar akan muncul. Umumnya, sesi rekaman dibuka dalam jangka waktu tertentu, jadi gunakan waktu itu sebaik mungkin untuk merekam jawabanmu.

Kelebihan dari wawancara video

Beberapa keunggulan dari metode wawancara video antara lain:

  • Lebih murah dan mudah disiapkan. Tidak perlu sewa tempat atau atur jadwal seperti wawancara langsung.
  • Menjangkau kandidat lebih luas secara geografis. Kandidat dari kota atau negara lain bisa ikut proses seleksi.
  • Tidak ada biaya transportasi. Baik kandidat maupun perusahaan bisa menghemat biaya perjalanan.
  • Rekaman bisa ditonton ulang. Tim HR bisa meninjau ulang wawancara saat menentukan siapa yang lanjut ke tahap berikutnya.
  • Lebih nyaman bagi kandidat. Kandidat bisa wawancara dari rumah sendiri.
  • Bisa jadi tahap penyaringan awal sebelum wawancara langsung. Cocok untuk seleksi awal sebelum mengundang ke kantor.
  • Memberi lebih banyak sinyal visual dibanding wawancara telepon. Bahasa tubuh kandidat bisa lebih terlihat jelas.

Tantangan dalam wawancara video

Namun, ada juga beberapa tantangan dari wawancara video:

  • Kandidat harus punya akses ke perangkat dan internet. Ini bisa jadi masalah kalau jaringan tidak stabil.
  • Potensi kendala teknis. Bisa saja terjadi error saat sesi berlangsung, dan tidak semua kandidat punya support IT di rumah.
  • Ada kandidat yang gugup saat di depan kamera. Sebagian orang lebih nyaman bicara langsung atau lewat telepon.
  • Pencahayaan jadi faktor penting. Pencahayaan buruk bisa memberi kesan negatif di awal.
  • Kualitas suara dan gambar. Suara atau video yang buram bisa menghambat komunikasi dua arah.

Vendor dan software untuk wawancara video

Untuk ikut wawancara video, biasanya kandidat cukup punya webcam dan software video — yang saat ini sudah jadi standar di laptop, HP, dan PC.
Pihak perusahaan punya dua pilihan umum:

  1. Gunakan aplikasi umum seperti Zoom. Ini adalah opsi yang murah dan simpel, tapi fungsinya terbatas, misalnya hanya untuk sambungan, rekam, dan simpan video.
  2. Gunakan platform khusus untuk wawancara video seperti Outmatch, Talview, atau Spark Hire. Aplikasi ini punya fitur tambahan seperti analisis data, pelacakan kandidat, hingga sistem penilaian.

Platform video interview sering terintegrasi dengan talent management software dan human capital management, yang memungkinkan semua data rekrutmen tersimpan rapi dalam satu sistem. Contohnya:

  • Outmatch (sekarang bernama Harver): Menyediakan wawancara live/on-demand, penilaian, dan analitik budaya kerja. Ada sistem skor dan pertanyaan standar yang membantu HR mengevaluasi secara objektif.
  • Talview: Punya fitur AI untuk menilai soft skills, motivasi, dan keahlian kandidat. Bisa atur jadwal otomatis dan kirim reminder wawancara.
  • Spark Hire: Tersedia fitur rekaman, penjadwalan, dan berbagi video ke tim lain. Evaluasi kandidat bisa disimpan sebagai dokumentasi, lengkap dengan fitur tagging dan email penolakan otomatis.

Lihat juga tips tambahan lainnya mengenai persiapan untuk konferensi video.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *