Apa Itu WORM (Write Once, Read Many)?
Dalam dunia media penyimpanan komputer, *Write Once, Read Many* atau disingkat WORM adalah teknologi penyimpanan data yang memungkinkan data hanya ditulis sekali saja ke media penyimpanan dan tidak bisa dihapus atau diubah lagi setelahnya. Data yang disimpan di perangkat WORM dianggap *immutable*, alias tidak dapat diubah. Pengguna yang memiliki izin tetap bisa membaca data tersebut kapan saja, tapi tidak bisa mengedit atau menghapusnya. Penyimpanan *immutable* ini sangat penting untuk memenuhi kebutuhan keamanan data, kepatuhan regulasi, dan juga sebagai proteksi terhadap ransomware maupun ancaman lainnya.
Storage media yang mendukung teknologi WORM memang sengaja dibuat tidak bisa ditulis ulang, supaya data yang sudah tersimpan tidak bisa dihapus atau diubah, baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Karena karakteristik ini, lembaga pemerintah dan perusahaan besar sudah lama menggunakan perangkat WORM untuk keperluan arsip jangka panjang. Organisasi yang terikat aturan kepatuhan (compliance) juga mengandalkan teknologi ini. Misalnya, Securities and Exchange Commission (SEC) mewajibkan broker dan dealer menyimpan catatan digital mereka di media penyimpanan yang bersifat tidak bisa ditulis ulang dan tidak bisa dihapus.
Bagaimana Cara Kerja Perangkat Penyimpanan WORM Optik?
Teknologi media WORM mulai dikembangkan sejak akhir 1970-an menggunakan optical disk. Ukuran disk-nya bervariasi dari 5,25 hingga 14 inci, dengan kapasitas mulai dari 140 MB hingga 500 GB untuk versi double-sided. Data ditulis ke perangkat WORM menggunakan laser berdaya rendah yang menghasilkan jejak permanen di permukaan disk.
Di masa lalu, disk WORM biasanya hanya bisa dibaca menggunakan drive tempat data itu ditulis pertama kali. Meskipun sekarang teknologinya sudah berkembang, model seperti ini masih dipakai di beberapa kasus. Hal ini memang sempat menghambat adopsi massal, tapi vendor masih terus memproduksi perangkat WORM berbasis optik.
Contohnya, pada Juni 2020, Sony meluncurkan generasi ketiga dari produk Optical Disc Archive mereka. Produk ini bisa diskalakan dari 165 TB sampai 2,9 PB dalam satu rak standar 42U, dan platform Sony ini menggunakan cartridge disk khusus untuk penyimpanan WORM. Cartridge tersebut berisi media arsip—yaitu disk fisik—yang dirancang khusus untuk akses data WORM. Generasi terbarunya punya 11 disk dengan kapasitas total sampai 5,5 TB. Data hanya bisa ditulis satu kali, tapi bisa dibaca hingga 100 tahun ke depan.
Beberapa media optik lain seperti CD, DVD, dan Blu-ray tertentu juga mendukung model write-once, read-many, dan kadang dianggap sebagai perangkat WORM. Tapi, masih ada perdebatan soal apakah media yang bisa ditulis lebih dari satu sesi (misalnya multisession CD) benar-benar memenuhi definisi WORM.
Jenis Penyimpanan WORM Lainnya
Teknologi WORM juga sudah diadaptasi ke media penyimpanan lain seperti:
- sistem tape
- hard disk drive (HDD)
- solid-state drive (SSD)
Teknologi ini bisa diimplementasikan lewat hardware maupun software, asalkan tetap memenuhi tiga syarat utama berikut:
- Data hanya bisa ditulis satu kali saja.
- Data harus bersifat immutable (tidak bisa diubah).
- Pengguna yang berwenang harus tetap bisa membaca data berkali-kali.
Contohnya, IBM lewat tape drive Ultrium 3 mereka mendukung LTO WORM Data Cartridge—tape yang memang dirancang hanya bisa ditulis sekali dan tidak bisa diubah atau dihapus. Hewlett Packard Enterprise juga punya teknologi serupa di produk StoreEver LTO-8 mereka.
Beberapa vendor juga mulai mengintegrasikan fitur WORM ke software penyimpanan mereka. Misalnya, NetApp ONTAP 9 menyediakan fitur SnapLock yang mendukung proteksi WORM dan kontrol retensi data. SnapLock memungkinkan pengguna membuat volume yang tidak bisa dimodifikasi atau dihapus sampai waktu tertentu. Huawei juga punya fitur serupa bernama HyperLock di sistem penyimpanan OceanStor mereka, yang langsung mengubah file jadi read-only saat ditulis dan tidak bisa diubah lagi setelahnya.
Proteksi WORM juga sudah merambah ke cloud. Layanan penyimpanan objek Amazon, yaitu Amazon S3, punya fitur Object Lock yang memungkinkan penyimpanan data berdasarkan model WORM. Pengguna bisa menentukan periode retensi agar objek tetap “terkunci” dalam jangka waktu tertentu. Di Amazon S3, data ini bisa disimpan baik di HDD maupun SSD.
Untuk Apa Teknologi WORM Digunakan?
Ada banyak alasan kenapa organisasi menggunakan teknologi WORM, beberapa di antaranya:
- Kepatuhan regulasi. Beberapa industri seperti keuangan dan kesehatan diwajibkan menyimpan data secara immutable demi keamanan dan privasi.
- Melindungi file aktif. WORM digunakan untuk memastikan dokumen penting tidak bisa diubah oleh pihak yang tidak berwenang dan menghindari perubahan tidak sengaja.
- Menjaga integritas arsip. Teknologi ini cocok untuk menyimpan dokumen historis agar tetap utuh selama penyimpanan.
- Lapisan tambahan keamanan data. WORM juga jadi bagian dari strategi perlindungan data untuk menjaga rahasia dagang, hak kekayaan intelektual, dan informasi penting lainnya.
Masa Depan Teknologi WORM
Fitur WORM juga menjadi bagian penting dari pengembangan teknologi penyimpanan masa depan. Misalnya, Microsoft sedang mengembangkan *Project Silica*, yang mengeksplorasi penggunaan kaca silika untuk menyimpan data *cold storage* di cloud dalam jangka waktu sangat lama.
Project Silica difokuskan pada penyimpanan arsip WORM, dengan media yang hanya bisa ditulis sekali namun bisa dibaca hingga ribuan tahun. Sebagai bukti konsep, mereka pernah menyimpan versi digital film Superman tahun 1978 ke dalam sepotong kaca kuarsa setebal 2 mm dan berukuran 75 mm persegi.