Memindahkan file dan direktori adalah salah satu tugas paling mendasar yang sering perlu Anda lakukan pada sistem Linux.
Dalam tutorial ini, kami akan menjelaskan cara menggunakan perintah mv untuk memindahkan file dan direktori menggunakan baris perintah.
Menggunakan baris perintah adalah hal yang sudah tidak asing bagi pengguna Linux, terutama bagi mereka yang mengelola server Linux yang tidak ada akses GUI. Ada alasan mendasar kenapa sebagian besar distribusi Linux server tidak ada akses GUI, Salah satunya adalah alasan keamanan.
Diharapkan Anda membuka konsol terminal distribusi Linux untuk mengikuti panduan di halaman ini agar Anda lebih memahami cara kerja perintah mv Linux Terminal.
Kami juga sarankan Anda untuk menguji setiap tutorial atau panduan apapun yang ada di Internet di virtual machine (vmware atau virtualbox) sebelum menerapkan ke server produksi, agar tidak mengacaukan sistem yang aktif berjalan ketika ada kesalahan.
Anda bisa melihat cara installasi VMware di Ubuntu dan CentOS, dan VirtualBox di Ubuntu, Fedora, dan CentOS
Cara Menggunakan Perintah mv
Perintah mv (merupakan singkatan dari move) digunakan ketika akan memindahkan file atau direktori dari satu lokasi ke lokasi lain, perintah mv juga dapat mengubah nama file dan direktori.
Sintaks untuk perintah mv adalah sebagai berikut:
mv [OPTIONS] sumber tujuan
sumber dapat berupa satu atau lebih file atau direktori, dan tujuan dapat berupa file atau direktori.
- Jika Anda menentukan beberapa file atau direktori sebagai
sumber,tujuanharus berupa direktori. Dalam hal ini, filesumberdipindahkan ke direktori target. - Jika Anda menentukan satu file sebagai
sumber, dan target adalah direktori, maka file tersebut akan dipindahkan ke direktori yang Anda ditentukan. - Jika Anda menentukan satu file sebagai
sumber, dantujuanyang belum ada, maka Anda mengganti nama file tersebut. - Jika
sumberadalah direktori dantujuanbukan direktori,sumberyang ada akan diubah namanya menjaditujuan, jika tidak maka akan dipindahkan ke dalam direktori tujuan.
Untuk memindahkan file atau direktori, Anda harus memiliki izin write (tulis) pada sumber dan tujuan. Jika tidak, Anda akan menerima pesan error terkait izin ditolak.
Contoh untuk memindahkan file yang bernama file1 dari direktori kerja saat ini ke direktori/tmp, Anda dapat menjalankan perintah:
mv file1 /tmp
Untuk mengganti nama file (sumber), tentukan nama file tujuan:
mv file1 file2
Perintah untuk memindahkan direktori sama dengan ketika kita memindahkan file. Dalam contoh berikut jika dir2 ada, dan kita memindahkan dir1 ke dalam dir2. Jika dir2 tidak ada, maka dir1 akan diganti namanya menjadi dir2:
mv dir1 dir2
Memindahkan Banyak File dan Direktori
Untuk memindahkan banyak file dan direktori, tentukan file yang ingin Anda pindahkan sebagai sumber. Misalnya untuk memindahkan file1 dan file2 ke direktori dir1, Anda akan mengetik:
mv file1 file2 dir1
Perintah mv juga memungkinkan Anda untuk menggunakan pencocokan pola. Misalnya, untuk semua file pdf yang ada di direktori saat ini dan memindahkan ke direktori ~/Documents, maka perintah yang akan Anda gunakan:
mv *.pdf ~/Documents
Opsi Perintah mv
Perintah mv menerima opsi yang memengaruhi perilaku perintah default. Dalam beberapa distribusi Linux, mv dapat berupa alias ke perintah mv dengan serangkaian opsi khusus. Misalnya dalam CentOS mv adalah alias dari mv -i. Anda dapat menemukan apakah mv adalah alias menggunakan perintah type:
type mv
Jika mv adalah alias maka output dari perintah di atas akan terlihat seperti ini:
mv is aliased to `mv -i'
Jika Anda menentukan opsi yang bertentangan, opsi yang ditentukan terakhir akan diutamakan.
Beritahu Pengguna sebelum menimpa
Secara default, jika file tujuan ada, file itu akan ditimpa. Untuk meminta konfirmasi, gunakan opsi -i:
mv -i file1 /tmp
mv: overwrite '/tmp/file1'?
Untuk menimpa file, ketikkan karakter y atau Y.
Menimpa paksa
Jika Anda mencoba untuk menimpa file hanya baca, perintah mv akan menanyakan apakah Anda ingin menimpa file:
mv -i file1 /tmp
mv: replace '/tmp/file1', overriding mode 0400 (r--------)?
Untuk menghindari selalu meminta konfirmasi, gunakan opsi -f:
mv -f file1 /tmp
Opsi ini sangat berguna ketika Anda perlu menimpa beberapa file read only.
Perintah mv agar tidak menimpa file yang ada
Opsi -n akan memberitahu mv untuk tidak menimpa file yang ada:
mv -f file1 /tmp
Jika file1 ada, maka perintah di atas tidak akan melakukan apa-apa, jika tidak maka akan memindahkan file ke direktori /tmp.
Backup file
Jika file tujuan ada, Anda dapat membuat backup file sumber menggunakan opsi -b:
mv -b file1 /tmp
File backup akan memiliki nama yang sama dengan file asli, bedanya hanay akan di tambahkan tilde (~) di belakang nama.
Gunakan perintah ls untuk memverifikasi bahwa cadangan telah dibuat:
ls /tmp/file1*
/tmp/file1 /tmp/file1~
Output Verbose
Opsi lain yang bisa berguna adalah -v. Saat menggunakan opsi ini perintah akan mencetak nama setiap file yang dipindahkan:
mv -i file1 /tmp
renamed 'file1' -> '/tmp/file1'
Kesimpulan
Sekarang Anda sudah memiliki pemahaman yang baik tentang bagaimana menggunakan perintah mv untuk memindahkan file dan direktori. Pengguna Linux baru yang kadang merasa terintimidasi oleh baris perintah, dapat menggunakan file manager GUI untuk memindahkan file mereka.
Untuk informasi lebih lanjut tentang perintah mv, periksa halaman manual.

